Hamdi Sula Cocok Main Gaya Rap-rap, Mengidolakan Stefano Lilipaly

Pemain sayap PSMS, Hamdi Sula, mengaku bisa menyesuaikan diri dengan gaya permainan "rap- rap" yang menjadi ciri khas Ayam Kinantan.

TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Pemain PSMS Medan Hamdi Sula (tengah) berusaha melewati kawalan pemain PS Polresta Deliserdang saat pertandingan uji coba di Stadion Teladan, Medan, Rabu (5/2/2020). PSMS Medan berhasil menang atas lawannya PS Polresta Deliserdang dengan skor 2-0. 

TRIBUN-MEDAN.com - Pemain sayap PSMS, Hamdi Sula, mengaku bisa menyesuaikan diri dengan gaya permainan "rap- rap" yang menjadi ciri khas Ayam Kinantan.

Rap-rap adalah gaya yang mengandalkan pressing tinggi dan keras terhadap tim lawan. Gaya ini semakin lekat saat PSMS diisi pemain bertahan tangguh Slamet Riyadi, Aulia Siregar, dan Reswandi pada pertengahan tahun 90-an.

Hamdi merasa tidak asing lagi dengan gaya permainan PSMS yang keras dan cepat itu. Sebab, sebagai pemain asli dari Timur, menurutnya tak jauh berbeda dengan karakter tim Ayam Kinantan.

"Kalau tentang ciri khas permainan PSMS saya sudah sering dengar. Ciri khas PSMS ini sudah sama dengan kami anak Timur. Jadi sudah mengenal dan cocok buat saya, adaptasinya juga tidak sulit," bebernya, Rabu (1/4/2020).

Pemain asal Maluku Utara ini mengaku mengidolakan winger Bali United, Stefano Lilipaly, yang punya kemampuan bertahan dan menyerang sama baik.

Di PSMS, Hamdi menghadapi persaingan yang cukup ketat.

Ada sekitar tiga pemain yang bisa diturunakn pelatih sebagai pemain sayap, yaitu Yohanis Nabar, Fiwi Dwipan, dan Eki Fauzi. Bahkan, untuk posisi winger, pelatih juga bisa mengandalkan Azka Fauzi yang sejatinya seorang striker.

"Saya pribadi mau inti atau pemain yang diturunkan di babak kedua, itu semua saya serahkan ke pelatih. Yang terpenting saya tunjukan yang terbaik saat latihan dan pertandingan. Masalah inti atau tidak aku serahkan ke pelatih," ungkapnya.

Pemain yang musim lalu membawa Persekat Tegal promosi ke Liga 2 ini pun menyatakan ingin mengulang sukses di PSMS.

"Saya sangat senang dapat kesempatan bermain di PSMS. Di sini, target pribadi saya, Insya Allah tahun depan bisa membawa PSMS naik ke Liga 1. Saya pengin seperti klub saya sebelumnya bawa promosi Persekat promosi ke Liga 2," ujarnya. 
 
Tekanan Suporter

Bergabung dengan PSMS yang memiliki basis pendukung cukup besar, Hamdi Sula sadar para pemain diharapkan tampil apik.
Tekanan pasti akan datang dari para suporter. Tapi, bahkan jika ia diteriaki suporter saat di lapangan pun, sebagai atlet profesional ia berusaha untuk tidak kecil hati. Teriakan suporter di lapangan menurutnya bagus agar semua pemain mengeluarkan kemampuan terbaik.
"Aku pribadi enggak merasa beban. Namanya suporter ya kadang ada yang seperti itu. Ada yang bilang suporter Medan itu keras, tapi saya anggap biasa saja. Walapun ada yang kritik dan tekanan saya jadikan sebuah pembelajaran untuk terus perbaiki diri," ujarnya. (lam)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved