Warga Berjubel di Area Wisata seusai Lockdown, Ahli Epidemiologi Sebut Babak Baru Corona akan Mulai

Saat China mulai melonggarkan kebijakan lockdown, dilaporkan puluhan ribu orang berbondong-bondong ke Gunung Huangshan

ISTIMEWA / @QiZHAI
Penampakan pegunungan Huashan yang diserbu puluhan ribu wisatawan lokal setelah lockdown dilonggarkan pada (5/4/2020). (ISTIMEWA / @QiZHAI) 

China tidak mendekati akhir tetapi telah memasuki tahap baru. Dengan meluasnya epidemi (secara) global, China belum mencapai akhir dari virus corona

TRI BUN-MEDAN.com - Saat China mulai melonggarkan kebijakan lockdown, dilaporkan puluhan ribu orang berbondong-bondong ke Gunung Huangshan, di Provinsi Anhui, di bagian timur negara itu.

Tempat ini adalah salah satu pegunungan yang cukup populer di China bagian timur untuk berwisata luar ruangan.

 

Akibatnya, karena saking banyaknya wisatawan yang datang jalur menuju pegunugan tersebut akhirnya ditutup.

Dilansir dari Kompas.com, pada hari Sabtu (04/04/2020) pemerintah Provinsi Anhui telah menawarkan tiket masuk gratis ke 29 situs di provinsi itu termasuk Huangshan untuk meningkatkan jumlah pengunjung.

Pengunjung diminta untuk menunjukkan status kesehatannya pada aplikasi, memakai masker bedah dan diukur suhu tubuhnya sebelum masuk.

Akan tetapi, pada Hari Minggu (5/4/2020) pengunjung justru membludak.

Pihak berwenang taman akhirnya memutuskan untuk menutup tempat itu karena pengunjung telah mencapai batas harian sebanyak 20.000 orang.

Mereka meminta orang-orang agar mengunjungi tempat itu lain waktu atau mengunjungi situs yang lainnya.

Berbagai gambar tentang padatnya pegunungan itu dibagikan oleh netizen melalui platform media sosial Weibo.

"Pariwisata dan industri terkait telah terpukul keras. Tapi epidemi belum berakhir."

"Jika Anda harus membuka situs, Anda harus membatasi arus (turis), dan pengunjung dari luar," komentar salah seorang pengguna.

Seorang netizen juga mengunggah keramaian itu di akun Twitter.

“Orang-orang memadati Huangshan (Yellow Mountain), jajaran bergerigi lebih dari 70 puncak seperti pisau di provinsi Anhui, China timur, setelah larangan karantina dicabut di sebagian besar wilayah China #CoronavirusPandemic,” tuis seorang netizen @QiZHAI. 

Virus corona yang dipindai dengan mikroskop elektron
Virus corona yang dipindai dengan mikroskop elektron (NIAID)

Ahli sebut warga China seharusnya bersiap dengan babak baru virus corona

Dilansir dari Worldofbuzz, salah satu pakar kesehatan dari China sebut virus corona masih mengintai negara itu.

Dalam waktu seperti ini ia bahkan menyebutkan bahwa babak baru virus corona sedang berlangsung di luar negeri.

Zeng Guang, kepala ahli epidemiologi dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, bahkan mengatakan bahwa negara itu masih belum melihat akhir dari pandemi ini.

“China tidak mendekati akhir tetapi telah memasuki tahap baru."

"Dengan meluasnya epidemi (secara) global, China belum mencapai akhir dari virus corona.”

Anggota staf medis membawa seorang pasien ke rumah sakit Jinyintan, di mana pasien yang terinfeksi oleh virus mirip SARS (virus corona) sedang dirawat, di Wuhan, Hubei, China (18/1/2020). (STR-AFP)
Anggota staf medis membawa seorang pasien ke rumah sakit Jinyintan, di mana pasien yang terinfeksi oleh virus mirip SARS (virus corona) sedang dirawat, di Wuhan, Hubei, China (18/1/2020). (STR-AFP) (STR-AFP)

Berbatasan dengan provinsi Hubei

Anhui merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Hubei, lokasi awal wabah virus corona dilaporkan menyebar.

Pada 27 Februari Anhui terakhir melaporkan total kasus sebanyak 990 kasus Covid-19 termasuk 6 kematian.

Sekor pariwisata China termasuk yang terpukul akibat wabah virus corona yang terjadi sejak akhir Desember 2019.

Tempat wisata populer di Shanghai termasuk Shanghai Oriental Pearl Tower dan Shanghai Jinmao Tower, pada minggu lalu terpaksa ditutup kembali berselang dua minggu dari awal ia dibuka kembali.

Dai Bin, presiden Akademi Pariwisata China, sebuah lembaga penelitian di bawah Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, memperkirakan bahwa hilangnya pendapatan tahunan dari pariwisata dapat mencapai 1,2 triliun yuan atau setara 169 miliar dollar AS tahun ini.

Wanita diduga terinfeksi virus corona ludahi banyak orang di sebuah gerbong kereta di Thailand, akhirnya diborgol petugas.
Wanita diduga terinfeksi virus corona ludahi banyak orang di sebuah gerbong kereta di Thailand, akhirnya diborgol petugas. (Mirror)

VIDEO Wanita Diduga Terinfeksi Corona Membabi Buta Ludahi Banyak Orang, Nasibnya Tragis, Diborgol!

Di sisi lain, di area publi lainnya terjadi hal yang tidak menyenangkan oleh seorang wanita yang diduga terinfeksi corona.

Diduga terinfeksi virus corona, perempuan ini menolak keras ketika disuruh pakai masker saat naik kereta.

Tak hanya menolak, bahkan marah-marah.

Tak berhenti di situ, banyak orang di sekitarnya diludahi.

Bahkan masinis kereta yang mendekatinya tak luput dari semprot ludahnya. 

Endingnya akhirnya menyedihkan. Terpaksa wanita ini diborgol di tempat duduknya karena dinilai sangat membahayakan banyak orang sekitarnya.

Alkisah, seorang wanita di Thailand diborgol di kereta setelah dia menolak memakai masker, bahkan meludahi penumpang lainnya.

Mukda Juengthanasomboon awalnya hendak pergi ke kediamannya di Provinsi Khon Kaen dari Nakhon Ratchasima pada Jumat pagi (3/4/2020).

Saat itu, staf kereta memintanya mengenakan masker sesuai dengan pedoman keadaan darurat untuk mencegah penyebaran virus corona.

Wanita diduga positif corona diringkus karena ludahi banyak orang di gerbong kereta
Wanita diduga positif corona diringkus karena ludahi banyak orang di gerbong kereta (Daily Mail)

Dilansir Daily Mirror Senin (6/4/2020), wanita itu menjadi marah, dan kemudian berjalan sepanjang gerbong sambil meludahi penumpang lain.

Tentu saja banyak penumpang ketakutan, terutama wanita dan anak-anak.

Mereka tidak ada yang berani mendekat karena takut diludahi. 

Sontak penumpang menjadi ketakutan dan menimbulkan kepanikan di seantero rangkaian gerbong kereta api.

Dan semakin banyak orang ketakutan, wanita aneh ini seolah makin bebas melenggang dan menebar teror ketakutan.

Lama-lama jeritan penumpang terdengar oleh petugas.

Apalagi saat itu, ada yang melaporkannya ke polisi di mana mereka segera datang dan mencoba membujuknya.

Di luar dugaan, ternyata polisi juga diludahi begitu mereka memasuki gerbong.

Polisi pun langsung melompat mundur demi hindari cipratan ludah. 

Mereka sempat syok melihat wanita dengan gelagat liar ini. 

Tak sekadar masinis, akhirnya petugas berseragam Alat Pelindung Diri / APD lengkap berdatangan datang mendekat tempat duduknya. 

Tak ada ampun, Juengthanasomboon diborgol di tempat duduknya.

Wanita ini meronta-ronta menolak dan sempat melawan.

Tapi karena membuat panik, ia pun tak berdaya setelah dipaksa turun dari gerbong kereta dan diamankan. 

Perempuan itu kemudian digelandang keluar dari kereta, di mana dia segera dilarikan ke rumah sakit terdekat guna mendapat pemeriksaan.

Kepala Stasiun Nong Sun, Ake Yungponkwan, mengatakan mereka diberi tahu rumah sakit bahwa Juengthanasomboon mengalami gejala virus corona.

Salah satu yang kentara adalah suhu tubuhnya mencapai 37,9 derajat Celsius.

Sementara suhu normal manusia adalah 36,5-37,5 derajat Celsius.

"Pihak rumah sakit memberi tahu kami bahwa perempuan itu berada dalam observasi karena dia mengalami demam dan berisiko menularkannya," ujar Yungponkwan.

Sebagai langkah pencegahan, Yungponkwan menyatakan gerbong tempat Juengthanasomboon duduk segera disemprot disinfektan.

Perempuan itu kemudian dibawa ke fasilitas kesehatan publik di Distrik Non Soong, Nakhon Ratchasima, dan menjalani karantina selama 14 hari.

Menaiki kereta atau kereta bawah tanah tanpa mengenakan masker merupakan perbuatan ilegal berdasarkan UU darurat untuk mencegah Covid-19.

Pekan lalu, seorang penumpang meninggal dalam kereta setelah beredar rekaman dia meludahi calon penumpang yang antre membeli tiket.

Anan Sahoh (56) ditemukan telah meninggal di dalam gerbong pada 31 Maret ketika tengah menempuh perjalanan dari Nangkok ke Narathiwat, selatan Thailand.

Hasil pemeriksaan jenazahnya menunjukkan dia positif Covid-19. Otoritas langsung mendisinfeksi gerbong dan meminta penumpang dikarantina. (Kompas.com/ Daily Mail) 

Berikut Video Sang Wanita yang Meludahi Banyak Orang di Kereta DIringkus Sejumlah Petugas Berseragam APD Lengkap 

Wanita diduga terinfeksi virus corona ludahi banyak orang di sebuah gerbong kereta di Thailand, akhirnya diborgol petugas.
Wanita diduga terinfeksi virus corona ludahi banyak orang di sebuah gerbong kereta di Thailand, akhirnya diborgol petugas. (Mirror)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gunung di China Dipadati 20.000 Pengunjung Usai Lockdown Dilonggarkan".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved