Perusahaan Tambang di Dairi Donasikan Ambulans dan APD untuk Penanganan Corona
Donasi dari perusahaan tambang adalah satu unit ambulans, sedangkan yang lainnya berupa APD seperti masker, hazmat, dan kacamata.
TRI BUN-MEDAN.COM, DAIRI - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Dairi menerima donasi dari tambang timah hitam dan seng, PT Dairi Prima Mineral (DPM), dan sejumlah perusahaan serta kelompok masyarakat.
Donasi dari perusahaan tambang adalah satu unit ambulans, sedangkan yang lainnya berupa Alat Pelindung Diri (APD), seperti masker, hazmat, dan kacamata. Ada juga yang berwujud uang tunai dan alat Rapid Test.
Para perusahaan dan kelompok masyarakat dimaksud, antara lain PT Toba Pulp Lestari, PT Unilever Indonesia, Yayasan Dairi Saroha, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, PT Wira Bagus Lestari, tujuh Kepala SD di Sidikalang, dan beberapa satker jajaran Pemkab Dairi.
Donasi diterima langsung oleh Ketua Gugus, yaitu Bupati Dairi Eddy Berutu, Kamis (16/4/2020).
Suasana serah terima bantuan di halaman rumah dinas Bupati Dairi ini sempat diwarnai gelak tawa. Hal itu terjadi saat bos PT DPM, Ma Jin Ping, menyerahkan kunci ambulans kepada Bupati Eddy Berutu.
Lantaran imbauan pemerintah soal physical distancing, Ma Jin Ping terpaksa melempar kunci itu, namun sambil bergurau.
"Huuu...!," seru Ma Jin Ping, mengisyaratkan Eddy untuk bersiap-siap.
• Andrea Dian Ceritakan Kronologi Tertular Corona, Diduga Saat Menunggu di Ruang IGD Rumah Sakit
"Huuu...!," balas Eddy, seolah mengerti.
Lemparan jarak dekat itu berhasil ditangkap dan disambut gelak tawa seluruh hadirin.
Di depan para donatur yang hadir, Eddy mengapresiasi kepedulian pihak-pihak yang telah berkenan membantu.
"Saya atas nama Pemkab Dairi, Gugus Tugas, dan Forkompida Dairi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu," ucap Eddy Berutu.
Ia menceritakan, pada masa awal merebaknya wabah Covid-19 di Tanah Air, Pemkab Dairi betul-betul tidak siap lantaran peralatan yang mereka miliki sangat minim.
Ia sampai turun tangan mencari bantuan ke mana-mana, termasuk menghubungi Ma Jin Ping, Presiden Direktur PT DPM.
"Waktu itu, kita bahkan enggak punya Thermo-Gun. Saya sempat bilang ke teman-teman (petugas kesehatan-red), ukur pakai termometer yang biasa saja. Mereka bilang, 'enggak bisa, Pak'," tutur Eddy.
"Akhirnya, stok DPM dikasih ke saya. Itu lah yang kita pakai, sehingga RS (RSUD Sidikalang-red) bisa mulai beroperasi," sambungnya.