Dokter Cantik Spesialis Penyakit Dalam Ungkap Suka Duka Rawat Pasien Covid-19, Lebih Takut Hoaks

Seorang dokter muda berkulit putih bergelar dokter spesialis penyakit dalam, Rahma Nurmayanti berbagi cerita suka duka merawat pasien positif.

Ilustrasi/Istimewa Daily Mail via Warta Kota
KISAH DOKTER di Tengah Pasien Hadapi Virus Corona di Jakarta, Jam Kerja Enggak 'Manusiawi' 

Dokter Cantik Spesialis Penyakit Dalam Ungkap Suka Duka Rawat Pasien Covid-19, Lebih Takut Hoaks

Seorang dokter muda berkulit putih bergelar dokter spesialis penyakit dalam, Rahma Nurmayanti berbagi cerita suka duka merawat pasien positif terinfeksi virus Corona atau Covid-19.

TRI BUN-MEDAN.com-Seorang dokter muda berkulit putih bergelar dokter spesialis penyakit dalam, Rahma Nurmayanti berbagi cerita suka duka merawat pasien positif terinfeksi virus Corona atau Covid-19.

Dokter di Rumah Sakit Jasa Kartini, Kota Tasikmalaya ini menuturkan tidak ada kendala saat menjalankan tugas memeriksa pasien yang positif Covid-19. Bahkan, ia merasa lebih takut informasi hoaks yang beredar begitu cepat.

Sebagai dokter yang setiap hari berinteraksi dengan pasien Covid-19, kata dia, selalu dijadikan bahan berita bohong dari orang tak bertanggung jawab. Teranyar Rahma Nurmayanti pernah disebut sebagai dokter yang positif Covid-19. Padahal semua itu, bohong.

"Kalau kendala dan kesulitan, selama ini tidak ada, alhamdulillah lancar. Tapi, saya malah jadi korban informasi hoaks yang beredar di masyarakat bahwa saya selama ini positif ( Covid-19)," kata Rahma Nurmayanti kepada Kompas.com di tempat kerjanya, Jumat (17/4/2020).\

KISAH MIDAH, Ibu Pemulung Berpenghasilan Rp 10 Ribu Selama Corona, Makan Mi Instan Sisa 5 Anaknya

Penanganan Pasien Corona tak seperti Dalam Hoaks

Rahma menyebut sejatinya penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit selama ini tidak ada yang perlu ditakutkan seperti cerita-cerita hoaks yang beredar di media sosial.

Seperti dikatakan dalam informasi hoaks bahwa di rumah sakitnya terpapar atau sudah menjadi zona merah corona.

Dirinya meyakinkan bahwa kondisi penanganan Covid-19 di RS Jasa Kartini Kota Tasikmalaya sudah sesuai prosedur protokol kesehatan dengan bukti beberapa orang telah sembuh.

"Jadi tak perlu khawatir masyarakat dengan kondisi sekarang. Tidak betul dan sebenarnya tidak semengerikan seperti yang diinformasikan hoaks-hoaks yang menyebar di masyarakat," ungkap Rahma.

Rentan Tertular, Buktikan Aman Jika Jalankan Protokol

Dengan dijadikannya para dokter ahli dalam sebagai ketua tim penanganan Covid-19, Rahma mengaku menyadari kalau dirinya dan anggota timnya paling rentan untuk tertular virus tersebut.

Rahma bersama anggota timnya selama ini mengaku tak terpengaruh oleh isu hoaks itu dan tetap menjalankan tugasnya untuk menyembuhkan pasien Covid-19.

Dirinya mengaku telah biasa tidak tidur saat bersama perawat sebagai anggota tim bergantian menjaga pasien di ruang isolasi.

"Kita tak menghiraukan informasi hoaks itu selama ini. Kita tetap jalankan saja tugas untuk sembuhkan pasien," ungkap Rahma.

Namun, setiap langkahnya selama ini dalam upaya pemeriksaan dan tindakan terhadap pasien selalu mengikuti protokol yang telah ditetapkan.

Sehingga, dirinya dan anggota timnya pun sampai sekarang masih bisa bertahan dan tak terjadi penularan dari pasien ke tenaga para medis.

"Saya buktikan kenyataannya selama ini kepada masyarakat bahwa kami tenaga medis betul paling rentan tertular. Tapi, kalau kita disiplin hal itu tak akan terjadi meski kita setiap hari kontak dengan pasien," ujar Rahma.

Muzdalifah bersama Fadel Islam Temui Ketua MPR RI Dahulu Pernah Posting di Komplek Menteri

Persiapan APD

Sebelum adanya pasien positif yang ditanganinya, lanjut Rahma, pihak rumah sakit sudah mempersiapkan diri mulai dari alat pelindung diri (APD, ruang isolasi, dan obat-obatan khusus.

Sehingga, saat pertama kali terkonfirmasi ada pasien positif, pihaknya telah siap dan menanganinya dengan penuh rasa tanggungjawab sampai akhirnya bisa sembuh serta bisa kembali lagi ke rumahnya masing-masing.

"Kita dari awal sudah prepare. Jadi saat ada pasien 01 terkonfirmasi positif kita sudah siap menanganinya dan alhamdulillah sembuh dan berhasil," ujar Rahma.

Rahma adalah dokter pertama yang menemukan pasien terindikasi positif corona di rumah sakit tersebut.

Saat itu, dirinya yang langsung memeriksa dan membawa pasien positif corona di Kota Tasikmalaya untuk segera diisolasi dan dilakukan penanganan perawatan insentif.

"Ya, waktu itu memang terlihat gejala-gejala di pasien positif 01. Saya langsung anjurkan untuk dikarantina sampai akhirnya sekarang ini sudah sembuh," kata Rahma.

Imbau Warga Hati-hati Pilih Informasi

Dengan demikian, Rahma pun meminta untuk bijak dalam mempercayai informasi dan bisa mengonfirmasi terlebih dahulu terkait kebenarannya.

Namun, paling penting sekarang adalah warga diminta mematuhi imbauan pemerintah. 

Mulai dari sosial distancing, pyshical distancing, cuci tangan, biasakan hidup bersih dan selalu mengenakan masker.

"Jangan terlalu khawatir. Patuhilah semua protokol dan imbauan pemerintah," pungkasnya.

Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul Cerita Dokter Muda Tangani Pasien Covid-19: Kami Selalu Jadi Korban Hoaks Medsos....

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved