Virus Corona
Kasus Covid-19 Singapura Tembus 10.000 Orang, Pengelola Asrama Kurung Pekerja Asing Berhari-hari
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Singapura mengkonfirmasi 1.016 kasus Covid-19 baru hingga Rabu (22/4/2020).
Pekerja asing menjadi penyumbang terbesar kasus Covid-19 di Singapura.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Singapura mengkonfirmasi 1.016 kasus Covid-19 baru hingga Rabu (22/4/2020).
Dengan tambahan kasus baru ini, Singapura menjadi negara ASEAN yang pertama kasus Covid-19-nya menembus 10.000 kasus.
Melansir straitstimes, dari tambahan 1.016 kasus Covid-19, 15 adalah warga Singapura dan penduduk tetap, sisanya pekerja asing yang tinggal di asrama.
Ini membuat jumlah total kasus virus corona di Singapura menjadi 10.141.
Sebanyak 19 asrama pekerja asing telah Pemerintah Singapura tetapkan sebagai wilayah isolasi, menyusul lonjakan baru-baru ini dalam jumlah kasus virus corona di antara buruh migran di negara tersebut.
"Ini bukan infeksi baru karena para pekerja tinggal di kamar mereka dan banyak yang tidak dilaporkan sakit. Tetapi, ketika tim masuk untuk mengujinya, banyak yang ternyata positif," sebut Kementerian Kesehatan.
Sebagian besar dari mereka memiliki penyakit ringan dan sedang dalam pemantauan di fasilitas isolasi masyarakat atau bangsal umum. "Tidak ada yang di unit perawatan intensif," imbuh Kementerian Kesehatan.
Dengan memiliki 10.141 kasus, Singapura menjadi negara dengan infeksi tertinggi di Asia Tenggara. Indonesia ada di belakang Singapura dengan 7.135 kasus hingga Selasa (21/4) dan kematian mencapai 616 orang.
Perpanjang pemutus sirkuit
Karena itu, Perdana Menteri Lee Hsien Loong menyatakan, Singapura akan memperpanjang pembatasan sosial yang mereka sebut sebagai pemutus sirkuit virus corona hingga 1 Juni nanti.
Dalam pidato yang disiarkan langsung televisi pada Selasa (21/4), Lee mengatakan, tujuan perpanjangan tersebut adalah untuk menurunkan jumlah kasus virus corona di komunitas “secara meyakinkan”.
Serta, untuk memastikan bahwa jika ada "kebocoran" infeksi yang terjadi dari asrama pekerja asing ke komunitas yang lebih luas, Singapura bisa mendeteksi dan membendungnya sejak dini.
"Untuk mencapai dua tujuan ini, kita semua harus berpegang teguh dan melanjutkan tindakan pemutus sirkuit ketat kita," kata Lee seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Lee bilang, Singapura akan menerapkan langkah-langkah yang lebih ketat, seperti menutup lebih banyak tempat kerja dan memberlakukan pembatasan masuk pada hotspot semisal pasar basah yang populer.