HUT PSMS Medan

Kisah Kiper M Halim yang Melejit Saat Berseragam PSMS Medan, Hingga Ditarik Persib Bandung

Mengenang HUT ke-70 PSMS Medan, Pelatih Kiper M Halim teringat masa-masa saat ia masih menjadi penjaga gawang tim Ayam Kinantan.

Penulis: Ilham Fazrir Harahap | Editor: Juang Naibaho
HO
M Halim 

Laporan Wartawan Tribun Medan Ilham Fazrir Harahap

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Mengenang HUT ke-70 PSMS Medan, Pelatih Kiper M Halim teringat masa-masa saat ia masih menjadi penjaga gawang tim Ayam Kinantan.

Banyak momen-momen yang tak terlupakan saat ia berseragam PSMS.

Satu di antaranya yang masih teringat di benaknya, ketika menghadapi Persib Bandung pada Liga Kansas Divisi Utama 1996.

Kala itu, PSMS tengah di ujung tanduk nasibnya pada akhir musim.

Di sisi lain, saat itu Persib Bandung berstatus tim elite di Tanah Air. Tim Maung Bandung itu menjadi jagoan dan akhirnya keluar sebagai jawara Wilayah Tengah.

Semua pemain berjuang agar PSMS tidak menelan kekalahan.

Jika kalah, tim Ayam Kinantan akan terdegradasi.

Beruntung saat itu, Halim sebagai penjaga gawang berhasil menahan serangan Persib dari kekalahan.

"Kalau berbicara ulang tahun PSMS, ada momen yang tak bisa saya lupakan. Saat itu masih liga ketiga Indonesia, namanya Liga Kansas.

Nah saat itu main di kandang Persib. Kami berhasil menahan seri padahal main di kandang Persib.

Terus saat itu, kami diserang terus sama Persib. Tapi saya dan kawan-kawan berhasil menahan serangan mereka dan hasil akhir skor imbang," katanya saat dihubungi, Rabu (22/4/2020).

Saat diserang secara terus-menerus, Halim mengaku kewalahan menahan beberapa peluang yang diciptakan tim Maung Bandung itu.

Bahkan ia juga tak menyangka tampil apik saat itu.

Sehingga, usai pertandingan, para penggawa PSMS bak sang juara Liga Indonesia.

Skuat Ayam Kinantan berjalan meninggalkan lapangan dengan kepala tegak dan dada membusung.

Tim yang dikenal mengusung filosofi 'Raprap dan Ribak Sude' ini berhasil membuat frustasi sang tuan rumah, pemuncak klasemen Wilayah Tengah.    

"Kalau kami kalah saat itu, PSMS terdegradasi. Beruntung, semua pemain berjuang menahan serangan mereka. Terus, selesai itu bagaikan juara liga kami. Pada nangis dan terharu di lapangan karena diserang terus," tambahnya.

Dari momen itu, kiprah Halim sebagai penjaga gawang di Liga Indonesia mulai memuncak.

Pada musim berikutnya, ia langsung disodori kontrak oleh Persib Bandung akibat penampilan apiknya.

"Karena di situ kebetulan saya lagi bagus penampilannya, tahun depannya aku ditarik ke Persib. Kemudian dari Persib, melanglang buana lah ke klub-klub lain," bebernya.

"Dari situ, perlahan-lahan karier mulai bagus. Mulai dilirik klub-klub lain lah. Makanya momen inilah yang tak terlupakan bersama PSMS," pungkasnya.

(lam/tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved