Presiden Jokowi Terima dan Setujui Pengunduran Diri Dua Staf Khususnya, Andi Taufan dan Belva Devara
Dua staf khusus Presiden Jokowi dari kalangan milenial mengundurkan diri. Berikut penjelasan keduanya.
Setelah surat itu bocor ke publik, Andi meminta maaf dan mengaku telah menarik surat yang dimaksud.
"Pengunduran diri ini semata-mata dilandasi keinginan saya yang tulus untuk dapat mengabdi secara penuh kepada pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama yang menjalankan usaha mikro dan kecil," ujarnya.
Andi mengatakan sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Jokowi atas kepercayaan, pelajaran dan nilai-nilai yang diberikan selama perjalanan saya sebagai Staf Khusus Presiden.
Dalam kurun waktu tersebut, ia mengaku menyaksikan Jokowi sebagai sosok pemimpin teladan, yang bekerja keras dengan tulus dan penuh dedikasi demi kebaikan seluruh masyarakat dan masa depan Indonesia.
"Saya pun tidak luput dari berbagai kekurangan. Untuk itu, saya sekali lagi mohon maaf dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi lebih baik," kata Andi.
Andi berharap dapat terus berjuang bersama untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Ia menyebut dengan niat tulus dan usaha yang keras, ia yakin Indonesia bisa lebih sejahtera.

Dua staf khusus Presiden Jokowi dari kalangan milenial mengundurkan diri, yaitu Andi Taufan dan Adamas Belva (kanan). (ISTIMEWA)
Presiden Jokowi Setujui Pengunduran Diri Dua Staf Khususnya
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan, Presiden Joko Widodo menerima dan menyetujui pengunduran diri Andi Taufan Garuda Putra dari jabatan Staf Khusus Presiden.
Pramono mengatakan, Andi menyerahkan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi sejak 17 April.
"Presiden sudah menerima dan menyetujui pengunduran diri Saudara Andi Taufan dan memahani alasan yang mendasari dan disampaikan oleh yang bersangkutan," kata Pramono melalui keterangan tertulis, Jumat (24/4/2020).
Ia menambahkan, Presiden Jokowi mengapresiasi komitmen Andi yang ingin mengabdikan diri secara penuh untuk penguatan ekonomi masyarakat menengah ke bawah, khususnya usaha mikro.
"Karena penguatan ekonomi lapisan bawah terutama UMKM juga menjadi perhatian Bapak Presiden selama ini," lanjut politikus senior PDI-P itu.
Sebelumnya Adamas Belva Devara mengundurkan diri dari posisi Staf Khusus Presiden Joko Widodo.
"Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada tanggal 17 April 2020," tulis Belva di akun Instagram miliknya, Selasa (21/4/2020).