Desa Ini Jadikan Rumah Hantu Sebagi Tempat Karantina Pemudik yang Bandel
Baru beberapa hari menjalani karantina di rumah hantu, ketiga pemudik meminta dipulangkan ke rumahnya masing-masing.
Desa Ini Jadikan Rumah Hantu Sebagi Tempat Karantina Pemudik yang Bandel
TRIBUN-MEDAN.com - Tiga orang pemudik yang sedang menjalani karantina di rumah 'hantu' Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah 'menyerah' setelah mereka mengaku didatangi sosok hantu.
Rumah hantu itu disiapkan pemerintah desa dan tim Satgas Covid-19 Desa Sepat bagi para pemudik yang tidak tertib menjalani karantina mandiri di rumah.
Kepala Desa Sepat, Mulyono mengatakan, tiga pemudik tersebut merupakan warga Desa Sepat.
Mereka baru pulang mudik masing-masing dari Jakarta, Lampung dan Kalimantan.
Karena dianggap tidak tertib saat menjalani karantina mandiri di rumahnya masing-masing, ketiganya dijemput tim Satgas Covid-19 Desa Sepat untuk menjalani karantina di rumah hantu.
Baru beberapa hari menjalani karantina di rumah hantu, ketiga pemudik meminta dipulangkan ke rumahnya masing-masing.
• Sosok Cut Rafika Lestari, Mahasiswi 26 Tahun yang Buat Zuraida Hanum Nekat Bunuh Hakim Jamaluddin
• GEJALA COVID-19: Gejala Awal Covid-19 Hari Pertama Demam hingga Gejala Memburuk

"Dua hari mereka nangis-nangis terus. Tiap malam malam katanya didatangi dan dibayang-bayangi hantu di rumah hantu," kata Mulyono, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).
Setelah kejadian itu, orangtua para pemudik menemui Mulyono tiga kali memohon agar anaknya tersebut dapat menjalani karantina mandiri di rumah selama 14 hari.
Mulyono tidak begitu saja mengabulkan permohonan mareka.
Akhirnya dengan petimbangan dan komitmen orangtua untuk mengawasi anak-anaknya karantina mandiri di rumah, ketiganya dilepaskan untuk menjalani karantina di rumah.
"Orangtuanya setuju untuk membantu dan mengawasi anaknya karantina mandiri di rumah akhirnya kita lepaskan dari rumah hantu," ujar dia.
Mulyono mengatakan, rumah hantu yang disediakan untuk karantina bagi pemudik bandel tersebut memanfaatkan bangunan bekas gudang tas. Gudang tas ini sudah sekitar 10 tahun dibiarkan kosong.
• Berbuntut Panjang, Polisi Selidiki Warga Minta Jatah Sembako di Jakarta, Berujung Dihajar Istri RT
• Pengin Bantu Para Tunawisma, Mike Tyson Si Leher Beton Putuskan Kembali Naik ke Ring Tinju
"Niat kita membuat rumah hantu ini adalah untuk karantina bagi pemudik yang bandel menjalani karantina mandiri di rumah," ungkap dia.
Mulyono berharap, dengan adanya kejadian pemudik yang didatangi sosok hantu saat menjalani karantina di rumah hantu, tidak ada lagi pemudik yang bandel.
Pemudik yang baru pulang mudik dari perantauan diharapkan bisa menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari dengan tertib. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rumah Hantu Dijadikan Tempat Karantina bagi Pemudik yang Bandel"