Ramadhan 2020

Kisah Irwan Saputra Jalani Puasa dan Studi di AS, Tarawih di Rumah dan Ikuti Wisuda Secara Online

Irwan menuturkan bahwa ia harus rela tidak dapat berbelanja bahan-bahan pokok khas Asia karena transportasi yang dibatasi.

TRIBUN MEDAN/HO
DOKUMENTASI suasana berbuka puasa hari pertama Irwan Saputra ditemani istri dan anak di Washington DC. 

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Wabah Covid-19 membuat masyarakat di seluruh dunia harus merasakan dampak akibat pandemi tersebut.

Satu diantaranya adalah Irwan Saputra, mahasiswa Indonesia asal Sumut yang menjalani studi tingkat akhir di George Washington University, Amerika Serikat.

Amerika Serikat sendiri saat ini menduduki peringkat tertinggi dalam kasus Covid-19 dengan total 50 ribu angka kematian akibat wabah ini.

Aktivitas ramadan di Washington DC juga ikut berubah semenjak adanya wabah ini.

Irwan menuturkan bahwa ia harus rela tidak dapat berbelanja bahan-bahan pokok khas Asia karena transportasi yang dibatasi.

"Biasanya berbelanja ke Asian Market. Tapi sekarang sudah tidak bisa ke sana lagi karena transportasi umum sudah dibatasi karena kondisi pandemi Covid-19 ini. Jadi sekarang kami masak dan makan apa yang didapat dari market konvensional saja. Yang umumnya bahan makanan ala barat," ungkap Irwan kepada Tri bun Medan, Sabtu (25/4/2020).

Irwan menuturkan bahwa ia beruntung karena di dekat tempat tinggalnya sendiri berdekatan dengan pasar swalayan yang hanya berjarak tidak lebih dari 10 menit.

"Syukurnya kami tinggal di dekat Giant (market) yang dapat ditempuh hanya 8 menit dengan berjalan kaki. Jadi bisa sering ke market buat belanja. Tapi kami selalu pakai masker kain buatan sendiri dan pakai handscoon. Di market pun ada aturan jaga jarak dan jumlah orang di dalam," terangnya.

Selain aktivitas berbelanja yang terganggu, aktivitas beribadah selama bulan Ramadan juga ikut terhambat.

Irwan menuturkan sejak awal Maret, Amerika Serikat sudah menerapkan pelarangan salat berjamaah.

"Sejak awal Maret kita sudah dilarang salat berjamaah, termasuk salat Jumat. Jadi Ramadan ini, salat tarawih berjamaah pun tidak ada. Dan tidak boleh berkumpul atau buat keramaian. Jadi tidak akan ada perayaan Ramadan atau Idul Fitri nanti secara berjamaah," ungkap Irwan.

Lihat Momen Puasa Ramadan Bagi 5 Pasangan Artis Beda Agama, Saling Toleransi Ada yang Ikut Puasa

Irwan beserta istri sangat mengikuti kebijakan yang diberlakukan oleh negara tersebut. Ia menuturkan bahwa keluar hanya diperbolehkan untuk urusan berbelanja dan berobat.

Tambahnya, Irwan mengungkapkan bahwa Amerika menindak tegas bagi masyarakat yang melanggar peraturan dengan berkeliaran keluar di tengah pandemi Covid-19 ini.

"Hukum di sini tegas, jadi kami tidak mau bermasalah hukum kalau melanggar aturan tersebut. Hukumnya beda-beda setiap negara bagian. Di tempat kami denda $2,500 atau penjara 6 bulan," kata Irwan.

Irwan sendiri sudah menerapkan aturan physical distancing dan menghentikan aktivitas berkumpul bersama sejak dua bulan lalu dengan berkumpul bersama keluarga di rumah.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved