Virus Corona
Dokter Sembuh dari Covid-19 Tanpa Konsumsi Obat, Hanya Tingkatkan Asupan Nutrisi dan Vitamin
Michael mengakui bahwa istrinya sempat mengusulkan isolasi mandiri selama 14 hari di tempat lain agar tidak menularkan virus tersebut kepada keluarga.
Beberapa alasan ia beberkan mengapa pasien itu tidak bisa dijadikan sebagai alasan utama dirinya tertular COVID-19.
Pertama, ia mengakui bahwa rumah sakit tempatnya bekerja bukan rumah sakit rujukan pemerintah sehingga bisa dibilang “belum siap menerima pasien di bangsal atau rawat inap kalau ternyata pasien positif COVID-19”.
Kedua, masih sulit bagi rumah sakit untuk mendiagnosa apakah pasien yang datang benar-benar positif COVID-19 atau tidak.
Menurutnya hal tersebut baru bisa disimpulkan berdasarkan pemeriksaan swab, sementara pada saat kejadian, tepatnya di awal Maret, pemeriksaan swab ia akui masih sangat minim.
Selain itu, ia juga mengakui bahwa rumah sakit pada saat kejadian masih belum terlalu peka terhadap pasien yang sedang sakit, demam atau memiliki keluhan.
Sehingga, ketika kondisi pasien menjadi lebih buruk, dan dinyatakan positif COVID-19, barulah diketahui bahwa pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan ke Bali dua hari sebelum dirawat, dan memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
“Yang penting bersama meski ada risiko tertular virus”
Kabar mengenai dirinya telah tertular dan dinyatakan positif COVID-19 tak lantas membuat suami Yesika terkejut.
Michael Gorbachep (29), suami Yesika sadar betul bahwa istrinya yang bertugas di garda depan penanganan COVID-19 sangat rentan tertular virus corona.
“Jadi sudah ekpektasi akan mungkin sekali ada kejadian seperti ini,” ujarnya kepada DW dalam wawancara melalui sambungan skype, Kamis (23/04/2020).

Michael mengakui bahwa istrinya sempat mengusulkan isolasi mandiri selama 14 hari di tempat lain agar tidak menularkan virus tersebut kepada keluarga.
Namun, usulan tersebut ia tolak karena baginya yang terpenting adalah bisa tetap bersama meski ada risiko tertular virus corona.
Meski terdengar romantis, Michael akui bahwa dirinya memiliki alasan yang valid mengapa ia berani memutuskan menjalani isolasi bersama sang istri.
Michael percaya bahwa 80% pasien COVID-19 adalah pasien tanpa gejala, sehingga ketika melihat istrinya menjalani pemeriksaan swab berada dalam kondisi yang sehat, ditambah kondisi paru-paru yang bagus, ia semakin percaya diri memutuskan agar keduanya menjalani isolasi bersama.
“Aku juga merasa kayaknya kalau pisah-pisah, sendiri-sendiri terus jauh-jauh, bosan juga ngga sih cuman berdua?