Suaminya Jadi Korban Tabrak Lari, Brigjend TNI Ulinta Tarigan Tak Kuasa Menahan Sedih di Pengadilan

Ia hadir seperti orang sipil dengan mengenakan baju batik dan masker berwarna abu. Terpantau, ia hanya dikawal oleh seorang TNI berpangka serka.

TRIBUN MEDAN/ALIF ALQADRI HARAHAP
Tama Ulinta Boru Tarigan hadir di ruang Cakra V untuk menjadi saksi tabrak lari yang mengakibatkan meninggalnya sang suami, Selasa (28/4/2020) 

Suaminya Jadi Korban Tabrak Lari, Brigjend TNI Ulinta Tarigan Tak Kuasa Menahan Sedih di Pengadilan

TRIBUN-MEDAN.com, Medan - Brigadir Jenderal TNI Tama Ulinta Boru Tarigan hadir di ruang Cakra V untuk menjadi saksi di perkara tabrak lari yang mengakibatkan meninggalnya sang suami, dengan terdakwa Rahidin Sinulingga, Selasa(28/4/2020).

Ia hadir seperti orang sipil dengan mengenakan baju batik dan masker berwarna abu. Terpantau, ia hanya dikawal oleh seorang TNI berpangka serka. 

Ia tampak tegar saat memberikan kesaksian.

"Dari awal pertama kecelakaan itu, nampak mereka tidak ada itikat baik. Dari CCTV nampak bahwa mereka mencoba kabur," kata Kepala Pengadilan Militer Tinggi I Medan ini saat menjelaskan kepada  Majelis Hakim Syafril Batubara.

Kemudian, pada saat ditanyakan kepada Syafril Batubara mengenai apakah setelah kejadian tersebut terdakwa ada itikat baik datang untuk berdamai, ia menjawab ada berulang kali datang, namun tidak ada mengakui bahwa mereka menabrak suaminya.

Viral Wanita Mendadak Pingsan, Dievakuasi Petugas Dikira Corona, Ternyata Pingsan Diputusi Pacar

Daftar Waktu Berpuasa Ramadan 2020 di Dunia, Greenland Paling Lama, Indonesia Urutan ke Berapa?

"Iya, ada mereka datang ke rumah saya. Nangis-nangis minta tolong, tapi tetap masih tidak mengaku bahwa mereka menabrak suami saya," jelasnya.

"Saya orangnya pemaaf pak, kalau dia ngaku saja ga sampai segini perkara ini pak. Tuhan saja pemaaf, masa saya hamba ya tidak bisa memaafkan, hanya saja mereka tidak merasa bersalah dalam kejadian ini pak," tambahnya sambil terlihat menyeka airmatanya.

Kemudian ia menjelaskan bahwa terdapat pendarahan di batang otak suaminya.

"Baju suami saya berdarah, terdapat pendarahan di batang otaknya," jelas Kepala Pengadilan Tinggi Militer Medan ini dengan wajah yang terlihat sedih.

Kemudian ia mengatakan bahwa sebenarnya ia sudah berpasrah kepada Tuhan, dikarenakan tidak ada saksi mata yang datang untuk memberikan keterangan, namun ia bersyukur bahwa ada petugas pengantar paket yang datang dan siap untuk menjadi saksi.

Ungkapan Hati Muzalifah untuk Suami Berondong di Satu Tahun Pernikahan dengan Fadel Islami

27 Tahun Dikira Anak Kandung, Ibu Ini Tahu Putranya Bukan Anak Kandung, Gagal Tes Transplantasi Hati

"Bapak ini datang kepada saya (Menunjuk saksi Bambang), saya bersyukur. Padahal awalnya saya tidak tau bagaimana kejadian tersebut. Tuhan sayang sama saya, terungkap bagaimana kejadian tersebut," tandasnya.

Melainkan saksi lain, Bambang salah satu kurir pengantar barang ekspedisi menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi di Simpang Pemda Kecamatan Medan Tuntungan, dirinya beriringan dengan suaminya.

"Saya tepat dibelakang suami ibu ini, jadi waktu itu kebetulan saya baru siap keluar dari komplek yang ada di Simpang Pemda," jelasnya.

Kemudian ia mengatakan bahwa dirinya melihat kejadian tersebut, dijelaskannya truk yang dikendarai saudara Rahidin Sinulingga menyalip ke jalur kiri sehingga menyenggol setang motor yang dikendarai suami Brigjend Tama.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved