Virus Corona
Kematian Tertinggi Pasien Covid-19 Ada di Belgia, tapi Pemerintahnya tak Malu, Menohok Alasannya
Johns Hopkins University melansir, sebanyak 62 pasien Covid-19 meninggal untuk setiap 100.000 penduduk di Belgia.
Bukan Italia, Spanyol, Amerika atau Indonesia yang menduduki tingkat kematian tertinggi pasien Covid-19.
Tapi kematian tertinggi pasien Covid-19 justru dipegang Belgia yang hingga Rabu (29/4/2020) mencatat 47.859 kasus Covid-19 di mana 7.501 orang meninggal.
Dari jumlah kematian, sebenarnya Belgia kalah jauh dari Amerika, Italia, Spanyol, Perancis, dan Inggris.
Hingga Rabu (29/4/2020), Amerika mencatat angka kematian 59.450 orang, angka kematian pasien Covid-19 Spanyol 24.275 orang, angka kematian pasien Covid-19 Italia 27.359 orang, angka kematian pasien Covid-19 Perancis 23.660 orang, angka kematian pasien Inggris 21.678 orang.
Melansir bbc news indonesia, Johns Hopkins University melansir, sebanyak 62 pasien Covid-19 meninggal untuk setiap 100.000 penduduk di Belgia, negara dengan penduduk berjumlah sekitar 11 juta jiwa.
Bandingkan dengan AS, kematian terjadi pada 17 pasien untuk setiap 100.000 penduduk.
Angka kematian yang tinggi ini disebabkan perbedaan cara Belgia dalam melaporkan kematian yang disebabkan oleh Covid-19.
Belgia tidak hanya melaporkan kematian berdasarkan pasien yang sudah terkonfirmasi positif, tetapi juga seluruh kasus yang dicurigai terinfeksi virus corona, termasuk juga kematian pasien yang dirawat di rumah-rumah.
Metode ini berbeda dengan kebanyakan negara yang hanya menghitung kematian yang terjadi di rumah sakit.
'Langkah mendesak'
Sekalipun banyak negara menghitung dengan cara berbeda, umumnya mereka serupa dalam menghitung kematian Covid-19, yaitu berdasarkan pasien yang sudah dites, dan dikonfirmasi positif virus corona.
Kementerian Kesehatan Spanyol misalnya, secara rutin hanya menghitung kematian akibat virus corona di rumah sakit.
Italia, menghitung pasien yang sudah dites dan hasilnya positif, dan tak memperhitungkan apakah penyebab kematian adalah virus corona atau penyakit lainnya.
Prancis melakukan dengan cara serupa, yaitu menghitung kematian di rumah sakit. Pada tanggal 2 April, mereka baru mulai memasukkan dalam laporan mereka, kematian pasien yang dirawat di rumah.
Inilah yang dilakukan di Belgia. Mereka menghitung pasien yang terkonfirmasi positif dan pasien yang dicurigai terinfeksi, dan menurut pemerintahnya, ini akan membuat mereka bisa melawan penyakit ini dengan lebih baik.