Ramadhan 2020

Hati-hati Konsumsi Suplemen Vitamin, Berikut Tips Jaga Imunitas Saat Berpuasa

Pim Preesman, Presiden Direktur Philips Indonesia, juga turut berkata bahwa menjaga pola makan seimbang merupakan fondasi penting.

Editor: Ayu Prasandi
youtube
Menjelang Bulan Suci Ramadhan 1441 H, Ini Tips Agar Tubuh Tidak Kaget Saat Menjalani Puasa Pertama. 

Hati-hati Konsumsi Suplemen Vitamin, Berikut Tips Jaga Imunitas Saat Berpuasa di Masa Pandemi Covid-19

TRIBUN-MEDAN.com- Ramadan kali ini hadir dengan suasana dan tantangan yang lebih berat bagi umat muslim sedunia.

Pasalnya, ancaman wabah virus corona mengharuskan kita untuk selalu menjaga imunitas tubuh dan kesehatan selama berpuasa.

Jadwal Lengkap Buka Puasa di Kota Medan dan Doa-doa Puasa Ramadan

Berikut tips menjaga imunitas saat sedang menjalankan ibadah puasa.

Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, membagikan cara untuk memenuhi kebutuhan sistem imunitas selama berpuasa.

Ahli gizi dan Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association tersebut menjelaskan bahwa kebutuhan tubuh akan zat gizi saat berpuasa sebenarnya tidak berubah.

Namun waktu makannya yang berbeda.

“Pada kebanyakan orang yang berpuasa, jam makan menjadi lebih pendek dibandingkan waktu tidak berpuasa dan mereka juga memiliki kecenderungan memilih makanan dan minuman yang manis menyebabkan kesempatan untuk memenuhi zat gizi terkait imunitas menjadi berkurang,” kata Dr. Rita, dikutip dari Kompas.com.

Jalani Ramadan Sendiri di Prancis, Putri Wening Tak Temukan Penjual Takjil

Untuk menjaga sistem imun tubuh, kita perlu mengonsumsi vitamin dan mineral melalui makanan yang sehat dan berimbang.

Vitamin dan mineral bisa saja didapatkan melalui suplemen.

Namun demikian, Rita berkata bahwa dalam mengonsumsi vitamin dan mineral lewat suplemen, kita harus memerhatikan dosis dan jenisnya.

Pasalnya, untuk vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A dan E, konsumsinya dalam bentuk suplemen yang berlebihan bisa memicu adanya penumpukan dalam tubuh.

Apabila hal ini dibiarkan, maka penumpukan vitamin larut dalam lemak bisa bersifat toksik atau beracun bagi tubuh.

Sementara, jumlah vitamin dan mineral yang didapatkan dari makanan tidak akan menjadi toksisitas di dalam tubuh dan ketahanannya di dalam tubuh juga lebih lama.

Dengan demikian, ketika seseorang tidak mengonsumsi vitamin dan mineral pada kurun waktu tertentu, maka tidak akan langsung terjadi gejala defisiensi (kekurangan) vitamin pada tubuhnya.

Pim Preesman, Presiden Direktur Philips Indonesia, juga turut berkata bahwa menjaga pola makan seimbang merupakan fondasi penting untuk membangun gaya hidup sehat.

Tiga Tahun Jalani Ramadan di Polandia, Effsal Rindu Masakan Pedas Berbuka Buatan Ibu

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved