Viral Medsos
LOCKDOWN Mengubah Wajah Sungai Terkotor di Dunia Menjadi Jernih, Ini Potretnya
Lockdown corona telah membawa perubahan besar pada sungai terkotor di dunia ini, kini airnya jernih dan bisa diminum.
Dalam video tersebut, air sungai Gangga biru jernih yang mengalir di tepi Rishikesh. Saking jernihnya bebatuan di dasar sungai terlihat jelas.
TRI BUN-MEDAN.com - Lockdown corona telah membawa perubahan besar pada sungai terkotor di dunia ini, kini airnya jernih dan bisa diminum.
Sungai Gangga di India selama ini dikenal sebagai sungai paling kotor dan tercemar di dunia.
Bermula Bau Busuk Menyengat dan Berakhir pada Penemuan Puluhan Mayat dalam Truk imbas Corona
Kakek dan Janda Desa Terpaut Beda Umur 34 Tahun Kukuh Nikah di Tengah Pandemi Corona, Ini Potretnya
HARI Ini Pelanggan Listrik 1300 VA dan 900 VA Dapat Diskon Listrik dari YCAB, Simak 5 Syarat Utama
LOCKDOWN Mengubah Wajah Sungai Terkotor di Dunia Menjadi Jernih, Ini Potretnya
Deretan Fakta YouTuber Hasanjr11, Tuai Polemik selepas Tawaran Rp 10 Juta bagi yang Mau Batal Puasa
Login Listrik Gratis Resmi Dibuka Hari Ini di www.lightup.id bagi Pelanggan 1300 VA dan 900 VA
Tutut Soeharto Akhirnya Buka Suara selepas 24 Tahun Kematian Ibu Tien, Benarkah Meninggal Ditembak?
Diketahui, Sungai Gangga lahir dari curahan air gletser di Himalaya.
Namun seiring mendekati laut, sungai sepanjang 2.620 kilometer itu mulai dicemari sampah dan limbah manusia.

Sungai ini melewati 29 kota dengan populasi lebih dari 100.000 orang dan 23 kota lain yang berpopulasi di atas 50.000 penduduk.
Penduduk sekitar biasa memanfaatkan air sungai untuk membersihkan diri.
Tak Tanggung-tanggung Nikita Mirzani Beri Mobil Mewah Rp 6 Miliar ke Arkana, Ternyata Ini Alasannya
Menilik Hunian Indah nan Asri Aktris Film Si Doel Anak Sekolahan Selepas Menikah dengan Bule Tajir
Sayembara Foto Wisuda Jokowi, Gibran Sebut Motor Ducati Mesti Diberikan pada Guru Besar Airlangga
DAFTAR Belasan Link Streaming TV dan Dowload Nonton Film Sepuasnya, Hempang Kejenuhanmu di Rumah
Aktris Cantik Ini Dulu Sekali Main Film Bisa Beli Mercy, Ini Kabar Terbarunya yang Jualan Martabak
Bukan Amerika Serikat, Inilah Negara dengan Tingkat Kematian Tertinggi imbas Virus Corona
Mereka percaya bahwa Gangga adalah titisan Tuhan yang mengalir dari surga untuk membersihkan bumi.
Karenanya, air dari sungai ini merupakan kebutuhan utama dalam pelaksanaan ritual keagamaan Hindu dan sudah membumi sejak ratusan tahun silam.
Tidak heran jika setiap hari ribuan peziarah menyemuti bantaran sungai ini untuk mandi dan berdoa.
Bantaran Sungai Gangga juga digunakan umat Hindu sebagai tempat kremasi atau pembakaran jenazah.
Tradisi itu dipercaya akan membebaskan manusia dari lingkaran hidup dan mati itu setiap tahun menghasilkan upacara pembakaran 32.000 jenazah.
Hasilnya, ada ratusan ton potongan tubuh manusia di sungai itu.
Kesucian Sungai Gangga turut mengundang jutaan peziarah setiap tahunnya.
Pada sebuah hari suci agama Hindu yang cuma dirayakan selama 12 tahun sekali, jumlah pengunjung bahkan menembus angka 12 juta orang.
Kim Yo Jong yang Digadang-gadang Jadi Pengganti Kim Jong Un, Siapa yang Paling Kejam?
Malam Pertama Zaskia Gotik dan Sirajuddin Mahmud selepas Menikah, Inilah Potret Ranjang Pengantin
Pria Ini Mendadak Kaya di tengah Pandemi Virus Corona, Rp 587 Miliar per Hari, Ini yang Ia Kerjakan
Covid-19 Renggut Nyawa Suami, Istri Membaca Pesan Terakhir yang Menyentuh Kalbu, Ini Isi Lengkapnya
Tewas Tanpa Busana di Rumah Mewah, Tak Disangka Pembunuhnya Suami Sendiri, Ini Motif Reno Wahyudi
Mengulik 4 Fakta tentang Nicholas Saputra, Bercita-cita Jadi Atlet hingga Pernah Berniat Nikah Muda
Selama 10 tahun terakhir, fotografer Giulio Di Sturco telah memotret sungai Gangga melalui seri Death of a River-nya.
Tujuh tahun lalu, ia melakukan perjalanan ke Kanpur, India.
Kanpur merupakan rumah bagi ribuan penyamak yang menggunakan sungai sebagai tempat pembuangan bahan kimia setelah dipakain untuk membersihkan kulit.
Padahal, tidak jauh dari situ, Di Sturco melihat orang-orang mandi dan berenang di sungai yang sama.
Ketika ia bertanya mengapa mereka mau mandi di air tercemar, Di Sturco mendapatkan jawaban mengejutkan. Para warga yakin, air yang tercemar itu sudah murni kembali setelah pewarna tenggelam ke dasar sungai.
“Air di sungai Gangga seperti minyak. Namun, mereka masih percaya kalau Gangga memiliki kekuatan untuk membersihkan dirinya,” cerita Di Sturco.
Li Yutong, yang turut berpartisipasi dalam Rally for Rivers bersama rombongan Sadhguru, memiliki pengalaman yang sama seperti Di Sturco, sepuluh tahun yang lalu di sungai Hugli, Kolkata.
“Sungai itu seperti septic tank dengan berbagai sampah yang mengambang. Namun, orang-orang tetap berendam dan berdoa di sana dan tidak menganggapnya tercemar,” kata Li Yutong.
Kondisi tersebut memaksa Perdana Menteri Narendra Modi bertindak. Ia menjanjikan pembangunan pusat pemurnian air dan memindahkan 400 pabrik pengolahan kulit dari bantaran sungai.
Namun proyek lingkungan senilai tiga miliar dollar AS itu belum banyak terwujud. Hingga kini, hanya sepertiga dari 4.800 juta liter limbah yang disuling sebelum dibuang ke sungai.
Demi proyek ambisius tersebut Bank Dunia bahkan bersedia meminjamkan dana senilai satu milyar dollar AS.
Namun penerapan lockdown di India ternyata bisa menyulap sungai terkotor ini jernih seketika.
Video jernihnya air Sungai Gangga di Rishikesh, dekat Lakshman Jhula, diunggah petugas Dinas Kehutanan India (IFS) Susanta Nanda di twitter, Minggu (26/4/2020).
Video ini menjadi viral di Twitter dan telah membuat netizen terkejut dan senang.
Susanta Nanda membagikannya dengan tulisan, "Gangga di Rishikesh, dekat Lakshman Jhula pada 24.04.2020. Dan selama ini kami mencari surga ..."
Dalam video tersebut, air sungai Gangga biru jernih yang mengalir di tepi Rishikesh.
Saking jernihnya bebatuan di dasar sungai terlihat jelas.
Layak Diminum
Lockdown juga membuat kualitas air sungai Gangga di Har-ki-Pauri, kota suci Haridwar dan untuk pertama kali dalam 40 tahun terakhir dinyatakan 'layak untuk diminum'.
Melansir India Today TV, ilmuwan lingkungan dan profesor BD Joshi mengatakan,"Tingkat kemurnian yang luar biasa adalah karena tidak adanya polutan dan sampah industri. Setelah beberapa lama kualitas air sungai Gangga menjadi baik untuk ritual minum (Achaman). "
"Dalam beberapa lokasi air juga menjadi layak untuk diminum setelah kualitasnya diuji pada parameter yang berbeda. Peningkatan yang luar biasa ini belum pernah disaksikan dalam 30-40 tahun terakhir. "
Menurut Badan Perlindungan dan Polusi Lingkungan Uttarakhand, selama lockdown terjadi pengurangan pembuangan fecal coliform (berasal dari tinja manusia) sebesar 34 persen dan pengurangan 20 persen permintaan oksigen biokimia (BOD) di Haridwar.
Kualitas air sungai Gangga di Uttar Pradesh juga tampaknya meningkat.
Menurut Dewan Pengendalian Polusi Uttar Pradesh (UPPCB), air yang sehat harus memiliki tingkat oksigen terlarut minimal 7 mg / liter.
Tingkat oksigen terlarut di hulu di sungai Gangga adalah 8,9 mg per liter sedangkan di hilir adalah 8,3 mg per liter.
Ini jelas menunjukkan bahwa kualitas air telah meningkat secara signifikan dan optimal untuk mandi.
Di Kanpur juga, Gangga menjadi lebih bersih sejak kuncian berlaku.
India Today TV melansir pendeta kuil Parmat yang terkenal di Kanpur, Ajay Pujari mengatakan, "Penyebab utama pencemaran air di Kanpur adalah limbah industri beracun yang dibuang ke sungai."
"Karena semua pabrik tutup, sungai Gangga telah menjadi lebih bersih. Namun, sejak seminggu terakhir, kami mandi di sungai. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Wow dengan judul Sungai Terkotor di Dunia Jadi Jernih sampai Airnya Bisa Diminum karena Lockdwon saat Pandemi Corona