Kepling Pungli Warga tak Mampu Rp 150 Ribu untuk Bikin KTP, Camat Medan Barat hanya Beri Peringatan
Aku orang yang enggak mampu, harapannya agar uang yang Rp.150 ribu itu dipulangkan, biar ada buat beli susu anakku
TRI BUN-MEDAN.com - Masih saja ada oknum pelayan masyarakat, kepling melakukan pungli pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Gak disangka, kali ini yang disasar kepling warga kurang mampu di Sei Agul, Medan.
Apa tindakan camat? Cukupkah hanya memberi teguran atau berupa peringatan?
Camat Medan Barat, Rudi Faisal mengatakan pihaknya berserta lurah dan kepling yang diduga lakukan pungli pada warga telah bertemu dengan inspektorat untuk membahas lebih lanjut mengenai peristiwa tersebut.
Ia mengatakan pihaknya telah membuat surat peringatan keras kepada Kepling tersebut, agar selanjutnya tidak ada lagi kasus serupa di Kecamatan Medan Barat.
"Kami sudah dipanggil inspektorat kota medan dan kami hari ini membuat surat peringatan keras pada yang bersangkutan," katanya, Jumat (8/5/2020).
Saat ditanya apakah pihak kecamatan mengetahui permasalahan tersebut, Rudi mengatakan baru dikabari oleh lurah semalam.
"Saya dapat info dari lurah semalam," katanya.
Sementara itu di sisi lain, warga yang terkena Pungli, Alek Sinaga meminta agar uang nya dikembalikan, sebab Alek mengaku sedang minim pendapatan.
"Aku orang yang enggak mampu, harapannya agar uang yang Rp.150 ribu itu dipulangkan, biar ada buat beli susu anakku," katanya saat mengadu ke kediaman anggota DRPD Medan, Antonius Tumanggor.
Sebelumnya seperti diketahui bahwa Kepling 5 yang diketahui bernama James Situmorang, diduga meminta sejumlah uang kepada warganya bernama Alek Sinaga (36) untuk biaya mempercepat pengurusan pembuatan KTP.
Ia menceritakan awalnya dia bersama bos kerjanya marga Aritonang, pergi mengurus KTP ke kantor Camat Medan Barat.
Namun bos kerjanya bermarga Aritonang mengajak Kepling 5 tersebut.
Lalu usai perekaman KTP, di rumah Alek, James menawarkan jasa untuk mengurus KTP Alek agar cepat selesai.
"Karena saya anggap Kepling baik mau ikut uruskan KTP saya, tentulah saya tanya biaya, Kepling bilang Rp.150 Ribu, karena saya sangat butuh agar KTP saya cepat selesai, saya pun setuju sambil meminta bantuan agar KTP istri saya diuruskan memperbaiki status. Dan ketika KTP selesai, Kepling menelepon saya untuk bertemu. Selanjutnya, Saya menyerahkan uang sebesar Rp.150 Ribu.
Namun tidak berapa lama, Kepling datang lagi dan mengatakan uang yang saya berikan kurang karena ada 2 KTP yang selesai, yaitu KTP saya dan KTP Istri saya," kata Alek.
(cr21/tri bun-medan.com)