Korea Utara Mengamuk setelah Militer Korea Selatan Sebut Korea Utara Musuhnya dalam Latihan Perang
Korea Utara mengatakan latihan militer di Laut Kuning, sangat tidak bisa diterima dalam perjanjian pengurangan ketegangan militer antar-Korea.
Semenanjung Korea kembali memanas setelah dua Korea saling berbalas.
Minggu (3/5/2020) pagi, pos militer Korea Selatan di dalam Zona Demiliterisasi (DMZ), diberondong tembakan dari Korea Utara.
Kepala Staf Gabungan (JCS) mengatakan tentara Korea Selatan merespons tembakan Korea Utara dengan tembakan balasan disertai peringatan melalui pengeras suara.
Korea Selatan mengajukan protes resmi ke Korea Utara atas insiden ini.
Lalu Korea Selatan menggelar latihan militer di Laut Kuning yang melibatkan Armada Kedua Angkatan Laut Korea Selatan dan Angkatan Udara Korea Selatan.
Sekitar 20 jet tempur, termasuk F-15K, KF-16, F-4E dan FA-50, ikut serta dalam latihan ini.
Korea Utara bereaksi keras menyikapi latihan militer Korea Selatan di Laut Kuning.

Jumat (8/5/2020), Korea Utara mengatakan latihan militer di Laut Kuning, sangat tidak bisa diterima dalam perjanjian pengurangan ketegangan militer antar-Korea.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara, juru bicara Kementerian Angkatan Bersenjata Rakyat mengecam latihan Angkatan Laut dan Udara bersama sebagai "puncak konfrontasi militer."
"Latihan bersama baru-baru ini diadakan di udara dan laut di area hotspot terbesar di Laut Barat Korea di mana konflik militer terjadi antara Utara dan Selatan di masa lalu, dan itu secara terbuka diluncurkan, dengan asumsi ada 'tanda aneh'dan' provokasi 'dari kami, " kata juru bicara itu seperti dikutip dari Yonhap.
Juru bicara itu mengatakan latihan baru-baru ini membawa hubungan antar-Korea kembali ke tempat itu sebelum pertemuan puncak rekonsiliasi antara kedua Korea pada 2018.
"Yang patut mendapat perhatian lebih adalah bahwa militer Korea Selatan melakukan latihan militer tersebut sambil menyebut kami 'musuh' mereka," kata juru bicara itu, memperingatkan bahwa "provokasi serius" tidak dapat diabaikan dan akan disambut dengan "reaksi yang diperlukan dari kami . "
Kementerian pertahanan Korea Selatan membantah telah melanggar perjanjian militer.
"Latihan bersama itu adalah pelatihan pertahanan yang dilakukan di perairan barat Gunsan. Itu dilakukan sesuai dengan perjanjian 19 September," kata seorang pejabat kementerian, merujuk pada kesepakatan antar-Korea yang dicapai pada 2018. Gunsan berjarak 270 km selatan dari Seoul.
Di bawah kesepakatan itu, kedua Korea menetapkan zona penyangga maritim yang membentang sekitar 80 km di Laut Timur dan 135 km di Laut Barat untuk mencegah bentrokan angkatan laut yang tidak diinginkan, dan setuju untuk menunda penembakan artileri dan latihan angkatan laut di daerah tersebut.