Korea Utara Mengamuk setelah Militer Korea Selatan Sebut Korea Utara Musuhnya dalam Latihan Perang
Korea Utara mengatakan latihan militer di Laut Kuning, sangat tidak bisa diterima dalam perjanjian pengurangan ketegangan militer antar-Korea.
Dalam langkah yang jarang, pernyataan itu juga dibawa oleh Rodong Sinmun, surat kabar resmi Partai Buruh yang berkuasa yang ditujukan untuk audiensi domestik Korea Utara.
Korea Utara biasanya menerbitkan pernyataannya yang mengkritik Korea Selatan melalui saluran media yang ditujukan kepada audiens asing, seperti KCNA.
"Jarang ada pernyataan yang dipublikasikan di Rodong Sinmun.
Tampaknya ada penekanan pada pesan mereka," kata Yoh Sang-key, juru bicara kementerian unifikasi, dalam jumpa pers Jumat.
Sebelumnya dalam KTT Korea Utara dan Korea Selatan, Presiden Korea Selatan, Moon Je-In dan pemimpin Korut, Kim Jong-Un sepakat mengakhiri Perang Korea.
Kedua pemimpin ikonik itu juga saling melintasi perbatasan antar negaranya sambil bergandengan tangan.
Tak hanya itu saja, pertemuan Moon Je-In dan Kim Jong-Un ini menghasilkan deklarasi baru.
Dilansir dari Independent, deklarasi baru itu diberi nama Deklarasi Panmunjom.
Deklarasi ini akan menjadi sarana untuk mengakhiri Perang Korea dan menonaktifkan uji coba nuklir di Semenanjung Korea.
Dalam deklarasi ini, kedua pemimpin tersebut berjanji untuk memperjuangkan perdamaian dan era baru rekonsiliasi nasional penuh damai dan kesejahteraan.
Tak hanya itu saja.
Deklarasi Panmunjeom juga berisi 3 poin lainnya.
Berikut isinya yang dirangkum dari Korea Times.
1. Korsel dan Korut akan menjalin kembali hubungan darah antar masyarakatnya serta mengembangkan hubungan antar-Korea dengan cara:
a. Mengimplementasikan semua perjanjian dan deklarasi yang diadopsi kedua negara.