Kisruh Bansos Rp 600 Ribu di Sumut
Termakan Isu Kasih Data Langsung Cair Dana Bansos Rp 600 Ribu, Ratusan Warga Padati Dinsos Medan
Ratusan warga yang memadati kantor Dinas Sosial Medan rupanya sebagian besar termakan isu pencairan bantuan sosial (Bansos).
TRI BUN MEDAN.COM, MEDAN - Ratusan warga yang memadati kantor Dinas Sosial Medan rupanya sebagian besar termakan isu pencairan dan bantuan sosial (bansos) sebesar Rp 600 ribu dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengaku dapat informasi bahwa pencairan bansos sebesar Rp 600 ribu dilakukan hari ini, apabila menyerahkan data berupa fotocopy kartu keluarga (KK) dan KTP di kantor dinas sosial.
"Tahunya ya dari mulut ke mulut. Kalau kata kawanku dapat infonya dari pesan dikirim gitu, ada yang dari web," kata seorang pendaftar bansos di kantor Dinsos Medan, Rabu (13/5/2020).
Tidak hanya itu, sebagian warga mengaku tidak mengetahui sebenarnya bantuan apa yang sedang mereka daftarkan.
Seperti seorang warga, Naek Sinaga mengaku mengetahui pendaftaran bansos tersebut saat melihat keramaian di kantor Dinsos.
Driver ojek online (ojol) itu kemudian menanyakan kepada seorang warga dan mengetahui bahwa hari ini merupakan hari terakhir pendaftaran bantuan.
Ia mengaku rela kembali ke rumah hanya untuk mengambil berkas yang dibutuhkan.
• Jokowi Sungguh Tega Kembali Naikkan Iuran BPJS Kesehatan Saat Warga Lagi Sulit Karena Virus Corona
• Postingan Ariel NOAH Video Bunga-bunga di IG, Fans Simpulkan Maknanya, Nama BCL Malah Terbawa-bawa
Naek Sinaga menuturkan, saat ini terdesak kebutuhan ekonomi karena pandemi Covid-19.
"Nggak tahu (bansos apa), kutengok rame ya udah pulang dulu ambil berkas, katanya bantuan sosial karena Covid-19. Memang sekarang saya lagi sulit, anak ada empat, pekerjaan ojek.
Apalagi penghasilan sekarang enggak ada, kalau bantuan yang dikasih nantinya kurang tahu, bahkan cara ngambilnya pun enggak tahu," katanya.
Warga Medan Petisah tersebut, mengaku tidak mendapatkan informasi dari pihak kelurahan atau pun camat terkait hal tersebut.
"Bantuan yang ada cuma beras yang 5 kg itu, jauh kalilah itu, enggak cukup. Sementara sekarang orderan dapat dua aja sehari udah lumayan.
Kalau sebelum ada Corona bisalah dapat Rp 100 ribu. Kalau sekarang satu hari pun bisa gak ada yang order walaupun udah keliling kita," katanya.
Ia mengatakan, kondisi ekonomi yang membuat warga rela berdesak-desakan mendaftarkan diri sebagao penerima bansos. Meskipun belum mengetahui sebenarnya bantuan apa yang sedang mereka daftarkan.
"Sebenarnya bantuan ini sudah jauh terlambat diberikan, sementara kondisi kita begini sudah hampir tiga bulan lebih. Tapi ya begitu pun harus disyukuri lah," katanya.
Naek berharap ke depannya bantuan sosial dapat diinformasikan lebih jelas kepada warga agar tidak terjadi hal serupa.
"Kalau bisa kepada pemerintah jangan pilih kasihlah, merata bantuannya. Kadang-kadang ada orang yang berpenghasilan tinggi, yang punya uang, punya usaha pun bisa dapat bantuan.
Sosialisasi dari kepling enggak ada. Kepling kami itu maunya digantilah, tidak mendukung masyarakat, harusnya kan dia yang memberi info.
Kalau enggak lewat sini aku tadi, ya enggak tahu info pasti," pungkasnya.
Isu pencairan dana bansos tersebut pun dibenarkan oleh seorang pegawai Dinsos Medan, yang enggan disebutkan namanya.
Ia mengatakan banyak warga yang termakan isu bahwa pencairan dana bantuan tersebut dilakukan hari ini.
"Biasanya enggak kayak gini. Dipikir orang ini kasih data, bantuan langsung keluar.
Enggak tahu lah isunya ini dari mana. Kami di sini hanya menginput data, nanti yang memverifikasi pihak kelurahan, ini semua nanti ke kelurahan.
Sampai sekarang bukan ratusan lagi berkas yang kami terima di sini, udah ribuan," katanya.
• Viral Oknum TNI Tak Pakai Masker Ngamuk ke Polisi Militer, Terucap Dalih: Hei, Saya Juga Mau Operasi
• Viral Guru Musik Pacari Muridnya Sejak Usia 8 Tahun Jadi Cibiran, Begini Nasib Kisah Cinta Mereka
Adu Mulut
Pantauan Tri bun-Medan.com, seorang warga pun sempat adu mulut dengan seorang pegawai yang mengumpulkan berkas. Warga itu mengaku sudah mengantarkan berkas sejak dua minggu lalu ke Dinsos, dan ingin menanyakan kapan dana tersebut dapat dicairkan.
"Yang mau saya tanyakan, ke kelurahan atau ke sini (pencairan dana)? Dua minggu lalu saya udah ngantar berkas untuk bansos. Intinya saya harus tanya ke mana," katanya.
Namun seorang pegawai menyangkal bahwa pendaftaran tersebut adalah bansos yang saat ini didaftarkan.
Ia mengatakan berkas tersebut untuk bantuan beras dua minggu lalu.
"Bansos ini hebohnya mulai Rabu yang lalu, kalau dua minggu yang lalu itu pasti bantuan beras. Kami pak di sini cuma mendata. Jadi kalau dua minggu yang lalu, abang bukan ngantar berkas bansos," katanya.
Namun warga tersebut tetap bersikukuh bahwa berkas yang diantarkan adalah data untuk mendapatkan bansos.
"Saya tulis keterangan untuk bansos, jadi nanti ini ditanya ke mana," katanya.
Lantas pegawai tersebut menjelaskan bahwa dinas sosial hanya mendata, lalu nantinya pihak kelurahan yang akan memferifikasi.
"Ini nanti semua kembali ke kelurahan," katanya.
Meski pendaftaran sudah selesai, dan kantor Dinas Sosial sudah ditutup, warga tetap terlihat berkerumun dan memadati pintu masuk.
Sejumlah warga terlihat mengetok-ngetok pintu kaca agar berkas mereka diterima.
(cr21/tri bun-medan.com)