Musda Golkar Sumut Resmi Diulang, Amas Muda Siregar Pastikan Taat Keputusan Mahkamah Partai

Mahkamah Partai Golongan Karya (Golkar) memutuskan Musyawarah Daerah (Musda) X Partai Golkar Sumut pada 25 Februari 2020 lalu, diulang kembali.

Penulis: Satia | Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Suasana usai pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) pada Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar di Hotel JW Marriot, Medan, Sumatera Utara, Senin (24/2/2020).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

TRI BUN MEDAN.COM, MEDAN - Mahkamah Partai Golongan Karya (Golkar) memutuskan Musyawarah Daerah (Musda) X Partai Golkar Sumut pada 25 Februari 2020 lalu, harus diulang kembali.

Pelaksanaan Musda Golkar Sumut dianggap cacat hukum.

Pada Musda tersebut telah terpilih Ahmad Yasir Ridho Lubis sebagai Ketua Golkar Sumut.

Mendengar dibatalkannya Musda tersebut, Sekretaris Golkar Sumut, Amas Muda Siregar mengaku akan taat akan keputusan mahkamah partai.

"Kita taat dan patuh keputusan mahkamah Partai Golkar," katanya, melalui pesan singkat WhatsApp, Kamis (21/5/2020).

Pembatalan Musda sebelumnya, menurut dia, pasti ditanggapi beragam oleh kader Partai Golkar. Ada yang kecewa, namun ada juga yang mendukung keputusan tersebut.

Akan tetapi, kata dia, seluruh kader akan tetap loyal dan mengikuti aturan yang telah disampaikan oleh pimpinan pusat.

"Harus dan wajib setuju, tentang kecewa dan tidak kecewa, beragam situasinya. Tetapi seluruh kader Golkar punya sifat loyalitas yang tinggi, apapun keputusannya dan tentang kapan dan di mana musda ulang digelar, menunggu petunjuk dan arahan dari DPP Golkar," jelasnya.

Amas mengaku, sampai saat ini pihaknya masih memberikan dukungan penuh kepada Yasir Ridho Lubis yang terpilih pada Musda lalu.

"So pasti, Ridho Lubis tiada duanya," ucapnya.

Pada proses penjaring calon ketua DPD Partai Golkar Sumut, ada dua nama yang maju untuk merebut kursi pimpinan. Yaitu, Yasir Ridho Lubis dan Musa Rajekshah yang kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumatera Utara.

Kubu Yasir Ridho Lubis mengklaim, bahwa Musa Rajekshah atau yang akrab disapa Ijeck ini belum bisa ikut berkompetisi, karena bukan kader dari partai tersebut.

Namun, setengah perjalanan, kubu dari Ijeck menampik pernyataan tersebut, dengan mengklaim punya surat diskresi dari DPP Partai Golkar.

Sejauh ini, Amas belum dapat menentukan kapan Musda tersebut akan kembali dilaksanakan.

Sebab, para pimpinan elite partai berlambangkan pohon beringin ini belum dibentuk.

Amas sendiri masih menunggu arahan dan petunjuk yang akan disampaikan oleh Plt Ketua DPD Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung.

"Masih menunggu proses sesuai tahapan musda yang akan disusun panitia musda yg akan dibentuk," jelasnya.

(Wen/Tri bun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved