Dampak Covid-19 dan Hujan, Penjualan Kembang Api Menurun

Tak hanya Covid-19, cuaca yang sering hujan di daerah, juga menjadi alasan kurangnya pembeli.

TRIBUN MEDAN/NATALIN
KEMBANG api dijual di pinggir Jalan Perhubungan, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (23/5). 

TRI BUN-MEDAN.COM, MEDAN - Kembang api menjadi alat penyemarak saat malam hari.

Biasanya pedagang kembang api kerap muncul saat Tahun Baru, Imlek, Ramadan dan Lebaran.

Seorang pedagang musiman, Siti Aziziah mengaku jelang Lebaran kemarin, penjualan kembang api menurun sebab adanya wabah Covid-19 atau virus Corona.

Sehingga stok barang yang ia sediakan pun lebih sedikit dibanding tahun lalu.

"Selama Corona ini kurang pembeli, enggak seperti tahun lalu. Biasanya barang kita enggak sedikit, tapi karena Corona, kita kurangilah barang," ujar Siti di Jalan Perhubungan, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (23/5).

Tak hanya Covid-19, cuaca yang sering hujan di daerah ini, juga menjadi alasan kurangnya pembeli.

"Ya bisnis ini tergantung cuaca, kalau hujan, sama sekali enggak ada penjualan, anak-anak enggak keluar, enggak bisa main kembang api, namanya hujan," ungkapnya.

Diakui Siti, ia sudah dagang kembang api ini diawal bulan puasa dan pendapatannya dari jualan kembang api ini pun tak menentu.

Dalam sehari ia pernah mendapat Rp 150 ribu, dan juga pernah hanya Rp10 ribu bila hujan turun.

Meriahnya Kembang Api Warnai Pergantian Malam Tahun Baru 2020 di Kota Medan

"Kalau hujan seperti semalam cuma Rp10 ribu, tapi pernah juga saya dapat Rp150 ribu. Kita ada langganan juga, mereka (langanan) ambil perkotak-kotak gini, mungkin mau dijual eceran," tambahnya.

Harga kembang api ini yang dijualnya ini pun bervariasi mulai dari Rp500 per batang dan Rp 5 ribu hingga Rp8 ribu per kotak.

"Harga kembang api terjangkau, mahal-mahal enggak ada yang beli," kata Siti.

Diakui Siti, berdagang kembang apinya ini sudah dijalaninya selama dua tahun, dan ia hanya buka saat bulan puasa, Lebaran, Imlek, Natal dan Tahun Baru.

Ia berharap agar Covid-19 segera berlalu.

"Ya gimana mau saya bilang, kalau bisa lebih baik saja, namanya kita dagang untuk kemajuan, apalagi kita punya anak kecil biar ada untuk kebutuhan anak-anak," katanya. (nat/tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved