Kabar Terbaru KKB Papua: Salah Satu Pentolannya Berhasil Ditangkap Polisi, Berikut Sepak Terjangnya
Oniara Wonda, salah satu pentolan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, berhasil diringkus aparat.
TRI BUN-MEDAN.COM - Salah satu pentolan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, berhasil diringkus aparat.
Ia merupakan Oniara Wonda, pentolan KKB paling dicari sejak tahun 2011 silam.
Melansir Kompas TV dan Kompas.com, Wonda ditangkap pada Minggu (31/5/2020) sekitar pukul 19.30 WIT.
Hal ini disampaikan oleh Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, Selasa (2/6/2020).
Irjen Paulus menjelaskan, penangkapan Wonda dilakukan aparat di Kampung Igimbut, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
"Pukul 19.30 WIT, tim tiba di Kampung Igimbut, kemudian melakukan penyergapan dan penangkapan terhadap anggota KKB Oniara Wonda yang saat itu berada di rumah Yotinus Telenggen alias Vandem Telenggen," ujar Paulus, Selasa (2/6/2020).

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw (KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)
Oniara Wonda bukan sosok sembarangan di KKB Papua.
Sebagai salah satu pentolan, ia telah ikut andil dalam berbagai aksi melawan TNI-Polri.
Menurut Paulus, Oniara Wonda setidaknya terlibat dalam sembilan aksi anarkis di beberapa kabupaten di Provinsi Papua.
Aksi tersebut menyebabkan sejumlah orang tewas.
Oniara juga merampas sejumlah senjata api yang dimiliki polisi dan TNI saat beraksi bersama kelompoknya.

KKB Papua (Facebook KNPB)
Sepak terjang dan catatan kriminal Wonda yang paling diingat masyarakat yakni ketika ia melakukan penyerangan terhadap rombongan Kapolri yang saat itu dijabat Tito Karnavian.
Saat itu, Jenderal Pol Tito Karnavian dan rombongan jadi korban penembakan di Distrik Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, pada 28 November 2012.
“Penembakan terhadap Mantan Kapolri Jendral (Purn) Tito Karnavian yang saat itu menjabat sebagai Kapolda Papua tanggal 28 November tahun 2012 saat akan menuju ke TKP Polsek Pirime," ungkapnya, dikutip dari Kompas TV.
Paulus Waterpauw mengatakan, penyerangan itu dilakukan ketika rombongan Tito dalam perjalanan menuju Polsek Pirime.
Sebelumnya, KKB Papua termasuk Oniara Wonda telah lebih dulu menyerang Polsek Pirime.
Serangan tersebut juga menewaskan 3 anggota Polsek Pirime.
Tak berhenti di situ, Oniara Wonda juga terlibat dalam 8 aksi kriminal lainnya.

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw (kanan) dan potret sejumlah anggota KKB Papua (kiri). (KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)
Dalam setiap aksinya, rombongan Wonda selalu menyasar pada aparat dan penjarahan amunisi.
Wonda terakhir melakukan serangan yakni pada 3 November 2018, dan diburu polisi sejak tahun 2011.
"Penembakan terhadap aparat TNI/Polri (Satgas Ops Nemangkawi) saat akan dilakukan penegakan hukum di Markas Balingga, Kabupaten Lanny Jaya," kata Paulus.
Karena melakukan pemberontakan, proses penangkapan Wonda diwarnai dengan tembakan aparat untuk melumpuhkannya.
"Saat dilakukan penyergapan dan penangkapan, anggota KKB Oniara Wonda berusaha melarikan diri, Sehinga petugas terpaksa mengeluarkan tembakan kearah kaki untuk melumpuhkan,” ujar Paulus.

KKB Papua tembak 2 petugas medis yang tergabung dalam Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Intan Jaya, Jumat (22/5/2020) lalu. (Tribun Medan)
Adapun kini Oniara Wonda telah berada di RS Bhayangkara Jayapura dan mendapat pemeriksaan.
"Target berhasil diamankan dan selanjutnya dibawa ke Jayapura untuk mendapatkan perawatan di RS. Bhayangkara," ungkap Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw.
Menurut Paulus, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan sejumlah tokoh masyarakat untuk membekuk anggota KKB lainnya.
"Kami mengharapkan peran serta para tokoh untuk membantu aparat keamanan dalam melakukan penindakan terhadap kelompok kriminal bersenjata yang selama ini meresahkan masyarakat di Papua," kata Paulus.
Paulus menjamin, Polda Papua dan Kodam XVII/Cenderawasih bakal terus mengejar KKB yang berusaha mengganggu stabilitas keamanan di Provinsi Papua.
Sementara itu, atas perbuatannya, Oniara Wonda dijerat pasal 340 KUHP, 338 KUHP, 365 KUHP, dan 351 Ayat (1) dan ayat (2) jo Pasal 55 KUHPidana. (*)