News Video

Arilynn Kumpulkan Donasi Lewat Biskuit Favorit Keluarga, Bantu Guru Honorer Terdampak Covid-19

Ia menjual biskuit tradisional asal kampung halamannya di Tebing Tinggi dengan mendonasikan seluruh keuntungannya untuk membantu para pengajar honorer

Editor: M.Andimaz Kahfi

Arilynn Kumpulkan Donasi Lewat Biskuit Favorit Keluarga, Bantu Guru Honorer Terdampak Covid-19

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Selama masa karantina, tidak sedikit tenaga pengajar honorer di sejumlah sekolah mengalami kehilangan penghasilan.

Keharusan untuk belajar di rumah menyebabkan mereka yang menggantungkan pemenuhan kebutuhan pada mengajar honorer mengalami kesulitan selama masa pandemi corona. 

Hal ini yang membuat seorang remaja berusia 13 tahun, Arylinn tergerak untuk membuat sebuah proyek donasi bersama adiknya Avelynn.

Siswi Sekolah Menengah Pertama Methodist 3 Medan ini membuat aksi kumpul donasi dengan cara yang unik. 

Ia menjual biskuit tradisional asal kampung halamannya di Tebing Tinggi dengan mendonasikan seluruh keuntungannya untuk membantu para pengajar honorer. 

"Awalnya karena ngobrol sama Tante, apa kira-kira hal yang bisa dilakukan untuk setidaknya memberi solusi di tengah pandemi ini," kata remaja dengan nama lengkap Arilynn Wijaya ini saat diwawancarai Tribun Medan, Jumat (5/6/2020). 

"Terus Tante nawarin untuk gabung sama Berani Bermimpi, lalu tercetuslah ide ini," sambungnya.

Arilynn mengatakan, seluruh keuntungan dari menjual biskuit akan disalurkan ke komunitas Berani Bermimpi dalam pembagian paket sembako kepada tenaga pengajar honorer. 

"Satu kotak biskuit bisa menyelamatkan satu keluarga. Jadi melalui cookies kita bisa berbuat kebaikan sama-sama," ujarnya. 

Diterangkannya, biskuit yang ia jual merupakan buatan rumah dari tetangganya yang ada di Kota Tebing Tinggi.

Biskuit ini sudah ada sejak jaman atok (ayahnya kakek) Arilynn dan disukai hingga ke empat generasi keluarganya.

Tak hanya itu, bocah 13 tahun ini juga mengaku ingin mendukung usaha rumahan tetangganya tersebut di Tebing Tinggi. 

"Kami ingin mendukung usaha tetangga yang ada di Tebing Tinggi. Nama biskuit nya Guyupiang, sejening biskuit yang bahan dasarnya mentega. Jadi biskuitnya itu sudah disukai dari jaman Atok kami hingga ke kami, sudah empat generasi," tutur Arilynn.

Dengan usianya yang masih sangat belia, dibantu sang adik, Avelynn yang juga masih berusia 7 tahun, Arilynn tak memungkiri kesulitan yang dihadapinya saat memulai pengumpulan donasi melalui proyek biskuit ini. 

"Kalau berjualan barang di sekolah saya sudah terbiasa. Tapi kali ini jadi tantangan tersendiri sih karena jumlah nya lebih banyak dan harus berpikir juga bagaimana packaging nya, mengirim nya ke pemesan, dan lainnya," katanya. 

Namun hal tersebut tidak membuat Arilynn lantas menyerah.

Ia telah berhasil menjual sebanyak 100 kotak biskuit favorit keluarganya itu dan siap untuk mengantarkannya ke para pemesan. 

Arilynn kumpulkan donasi lewat biskuit favorit keluarga, bantu guru honorer terdampak Covid-19
Arilynn kumpulkan donasi lewat biskuit favorit keluarga, bantu guru honorer terdampak Covid-19 (Tribun Medan)

"Profitnya sudah kita salurkan untuk membantu para tenaga pengajar honorer. Sekarang sedang proses memberikan cookies nya ke 100 pemesan. Beberapa sudah diantarkan, ada yang diantarkan langsung, ada yang menggunakan kurir online," ungkapnya. 

Dalam memasarkan biskuit untuk donasi tersebut Arilynn juga membuat video animasi sendiri dengan menggunakan kemampuan di bidang digitalnya. 

"Itu sederhana sih, kita buat pakai program trial gitu. Adik saya Avelynn bantu untuk bikin bookmark di tiap packaging nya, kebetulan dia suka menggambar," tuturnya. 

Siswi SMP ini berharap melalui kegiatan pengumpulan donasi yang ia lakukan bisa menginspirasi teman-teman seumurannya untuk bisa melakukan inovasi yang sama dan tidak takut untuk mencoba. 

"Penginnya orang-orang yang seumuran aku bisa terinspirasi dan melakukan hal serupa dengan ide-ide luar biasa lainnya. Karena saya awalnya ada ragu juga apakah ini bisa sukses atau tidak. Tapi yang penting berani mencoba dan enggak takut gagal. Selama niat nya baik, pasti ada jalan," harapnya. 

"Juga semoga bantuan dari para pemesan cookies ini bisa membantu para tenaga pengajar honorer yang sedang membutuhkan," pungkasnya.

(cr14/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved