Kisah Mahasiswi Kebidanan Positif Corona, Kerjain Skripsi Hingga Sidang di Ruang Isolasi Rumah Sakit
Dinyatakan positif Covid-19 tak membuat gadis asal Kalimantan ini menyerah akan kewajibannya sebagai mahasiswa.
Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, baik rontgen maupun cek darah, kemudian diputuskan menjalani isolasi dengan status pasien dalam pengawasan atau PDP.
• Daftar Dubes Pilihan Presiden Jokowi, Ada Politisi, Relawan, hingga Mantan Pemred
"Harus menjalani berbagai terapi, juga harus cek swab dulu sebelum dinyatakan negatif atau positif," kata Icha.
Hasil swab pertamanya keluar pada 16 April 2020 yang menyatakan bahwa dirinya negatif Covid-19.
Ia kemudian pulang ke rumah.
Saat di rumah, Icha tidak menunjukkan gejala apa pun dan merasa sehat.
Akan tetapi, tiga hari setelahnya, hasil swab kedua keluar dan mengharuskan ia kembali menjalani isolasi di rumah sakit.
Icha saat itu dinyatakan positif Covid-19.
"Tanggal 19 April 2020 aku ditelepon lagi dari pihak rumah sakit, kalau sebenarnya hasil swab aku yang kedua baru keluar dan hasilnya bayang-bayang.
Bayang-bayangnya itu sedikit menjurus ke positif Covid-19.
Jadi untuk memastikan, aku dibawa lagi ke rumah sakit, dengan status saat itu positif Covid-19," kisah Icha.

Di rumah sakit, ia menjalani terapi pengobatan hingga akhirnya dinyatakan sembuh pada 17 Mei 2020.
Jalani sidang tugas akhir saat perawatan
Icha mengatakan, selama menjalani perawatan sebagai pasien Covid-19, ada hari ketika ia harus mengerjakan tugas akhir kuliahnya hingga menjalani sidang hasil di ruang isolasi.
Tugas akhir itu telah dikerjakan Icha sejak November 2019.
Sidang proposal sudah dilakoninya di Yogyakarta.