Tribun Wiki
TRI BUN MEDAN WIKI: Uniknya Osa-osa Tempat Duduk Upacara Adat Nias
Budaya Osa-osa populer di Nias Selatan.Area ini menggambarkan Lasara, hewan mitos dalam religi Nias Kuno.
Laporan Reporter Tri bun Medan/Aqmarul Akhyar
TRI BUN-MEDAN-WIKI.com –
Tak hanya kuliner saja dan pakaian yang menjadi peralaran upacara adat di Indonesia.
Akan tetapi, tempat duduk juga memiliki makna yang besar untuk upacara adat di salah satu daerah Indonesia.
Namanya, Osa – osa.
Menurut, Musuem Negeri Sumatera Utara, Osa – osa adalah adu (area) yang berfungsi sebagai tempat duduk atau kursi di dalam upacara.
Budaya Osa-osa populer di Nias Selatan.
Area ini menggambarkan Lasara, hewan mitos dalam religi Nias Kuno.
Materialnya pun ada yang terbuat dari batu dan kayu.
Lalu, untuk Osa - osa berkepala satu, pada umumnya dipakai mempelai laki-laki atau Sang Raja.
Sementara. Osa - osa berkepala tiga, dipakai pengantin perempuan atau Istri Raja.
Selain itu, menurut Museum Pusaka Nias, Osa-osa merupakan tempat duduk seseorang ketika melakukan pesta stratifikasi.
Pelaksana pesta menjamu seluruh kerabat, warga desa dan bahkan warga desa tetangga.
Hal ini untuk mendapatkan pangakuan dan pengukuhan status sosial.
Jadi, seluruh yang hadir dalam pesta selalu memberi penghormatan baginya.
Pengukuhan dan pengakuan itu bertujuan untuk meningkatkan derajad/status sosial (bosi) si pelaku.
Namun, menurut Museum Indonesia bentuk osa-osa menyerupai rusa, karena dalam tradisi lisan Nias dituturkan rusa merupakan wahana dan tempat duduk penguasa seluruh margasatwa hutan, yaitu makhluk halus yang disebut Bela.
Jadi, biasanya Osa osa diemukan di daerah kawasan Nias Selatan saat ada upacara adat.
Tak hanya itu saja, di museum-museum juga bisa melihat osa osa dengan jelas.
Di museum kadang ditemui osa-osa yang terbuat dari kayu dan batu.
Seperti di Museum Negeri Sumatra Utara dan Museum Pusaka Nias.
(bersambung)
Sumber:
- Museum Negeri Sumatra Utara
- Museum Indonesia
- Museum Pusaka Nias
(cr22/tri bun-medan.com)