Usai Bentrok dengan Tentara India, Lagi-lagi China Pamer Kehebatan Militernya, tapi Tutupi Hal Ini
Latihan perang ini mensimulasikan penyerbuan benteng musuh dengan operasi gabungan yang melibatkan sekitar 7.000 tentara PLA Tibet.
Sehari setelah bentrokan berdarah tentara India vs China di perbatasan kedua negara di Lembah Galwan, Ladakh, Senin (15/6/2020) malam, pasukan China PLA mengumumkan tengah melakukan latihan perang di dataran tinggi Tibet.
Latihan perang ini mensimulasikan penyerbuan benteng musuh dengan operasi gabungan yang melibatkan sekitar 7.000 tentara PLA Tibet berperang di ketinggian 4.700 meter.
Latihan ini melibatkan artileri, rudal, penerbangan, perang elektronik, teknik, dan pasukan khusus.
Tank dan drone juga digunakan dalam pertempuran langsung, menurut PLA.
Media pemerintah China, Global News mengunggah berita ini Selasa (16/6/2020) malam, dan mengatakan latihan itu diadakan dalam "beberapa hari terakhir" tanpa spesifik menyebut tanggalnya.
Pemberitaaan latihan besar-besaran China muncul saat India dirundung kesedihan setelah sedikitnya 20 tentara, termasuk komandan infantrinya Kolonel Santosh Babu tewas setelah bentrokan dengan tentara China di Lembah Galwan.
Namun latihan perang berlangsung di Pegunungan Nyenchen Tanglha, Tibet timur, lebih dari 1.000 km jauhnya dari lokasi bentrokan Lembah Galwan.
Dalam latihan perang, tentara China melakukan pengintaian dan penyebaran pasukan. Lalu melancarkan tembakan serentak baik dari darat maupun udara serta menggerakkan personel dan drone ke sisi untuk membersihkan jalan untuk tank.
Setelah menumbangkan helikopter musuh yang disimulasikan dengan tembakan pertahanan udara dan mendaratkan pasukan khusus mereka sendiri di udara, serbuan terakhir membersihkan lebih dari 1.000 target di atas area puluhan kilometer persegi.
"Dalam latihan, pasukan kami mengatasi lingkungan yang keras, pasukan udara dan darat yang terkoordinasi dan terintegrasi dalam modul, menerapkan taktik serangan gabungan seluruh wilayah dan penetrasi tiga dimensi untuk merebut kendali, menggabungkan pemboman artileri dengan tembakan tepat, juga sebagai pengintai dan serangan drone, ” kata komandan brigade, Zhang Jialin.
Militer China telah meningkatkan penempatan di sepanjang wilayah perbatasan sejak ketegangan dengan India meningkat pada awal Mei.
Sebelumnya Angkatan Darat India mengakui 20 tentaranya tewas dalam bentrokan di Lembah Galwan.
Sedangkan pihak China kukuh tidak mempublikasikan kerugian yang dialami meski pihak intelijen Amerika mengungkapkan sedikitnya 35 tentara China tewas atau kritis.
Mengutip US News, sumber intelijen AS menyebutkan China tidak mengumumkan korban itu karena menganggap korban di antara pasukan mereka sebagai penghinaan bagi angkatan bersenjatanya.
Dan mereka belum mengkonfirmasi jumlah tersebut karena takut akan membuat musuh lain semakin berani menurut analisa sumber itu.
Sebelumnya India mengakui seorang kolonel infantri Angkatan Darat dan dua prajuritnya tewas dalam bentrokan berdarah tersebut.



Terbaru Angkatan Darat India mengkonfirmasi 17 tentara India yang terluka kritis dalam tugas di lokasi bentrokan meninggal akibat terkena suhu di bawah nol di daerah dataran tinggi.
Sehingga India kehilangan 20 prajuritnya dalam bentrokan terbaru ini.
Berikut nama-namanya:
Col B Santosh Babu
Nb Sub Nuduram Soren
Sb Sub Mandeep Singjh
Nd Sub Satnam Singh
Hav K Palani
Hav Sunil Kuma
Hav Bipul Roy
Nk Deepak Kumar
Sep Rajesh Orang
Sep Kundan Kumar Ojha
Sep Ganesh Ram
Sep Chandrakanta Pradhan
Sep Ankush
Sep Gurbinder
Sep Gurtej Singh
Sep Chandan Kumar
Sep Kundan Kumar
Sep Aman Kumar
Sep Jai Kishore Singh
Sep Ganesh Hansda
Ketegangan tentara India dan China yang sudah berlangsung lima minggu, akhirnya meledak dan menjadi bentrokan berdarah Senin malam.
Tentara di kedua negara telah terlibat bentrok di Pangong Tso, Lembah Galwan, Demchok dan Daulat Beg Oldie di Ladakh Timur sejak 5 Mei.
Kementerian Urusan Eksternal (Ministry of External Affairs/MEA) India mengeluarkan pernyataan resmi terkait bentrok berdarah di Lembah Galwan.
Intinya, pasukan India yang sebelumnya dituding pihak China melakukan aksi ilegal dan provokasi masuk ke wilayah China, berdalih memulihkan status quo setelah Senin sore pasukan China berupaya melakukan perubahan status quo.
Juru Bicara MEA Anurag Srivastava mengatakan, "India dan China telah membahas, melalui saluran militer dan diplomatik, penurunan situasi di daerah perbatasan di Ladakh Timur. "
"Komandan senior mengadakan pertemuan yang produktif pada 6 Juni dan menyepakati suatu proses de-eskalasi yang diikuti oleh serangkaian pertemuan antara komandan darat untuk mengimplementasikan konsensus," tambah Anurag Srivastava.
"Sementara itu adalah harapan kami bahwa ini akan terungkap dengan lancar, pihak China berangkat dari konsensus untuk menghormati Line of Actual Control (LAC) di Lembah Galwan."
Anurag Srivastava menyatakan bahwa pertempuran sengit terjadi "sebagai hasil dari upaya pihak China untuk secara sepihak mengubah status quo di sana (Galwan)" pada sore dan malam 15 Juni.
"Kedua pihak menderita korban yang dapat telah dihindari seandainya perjanjian di tingkat yang lebih tinggi diikuti dengan cermat oleh pihak China, " kata Anurag Srivastava kepada media.
Ia mengatakan bahwa "India sangat jelas bahwa semua kegiatannya selalu berada dalam sisi India dari LAC. Kami mengharapkan hal yang sama dari pihak China".
"Kami tetap yakin akan perlunya menjaga perdamaian dan ketenangan di daerah perbatasan dan penyelesaian perbedaan melalui dialog. Pada saat yang sama, kami juga berkomitmen kuat untuk memastikan kedaulatan dan integritas teritorial India."
Sumber yang dikutip India Today mengatakan pasukan Angkatan Darat India yang dipimpin Kolonel Santosh Babu dari Resimen 16 Bihar mendatangi pihak China di Lembah Galwan.
Kolonel Santosh Babu dan tim ingin mempertanyakan sikap pasukan PLA tidak memenuhi komitmen sesuai pertemuan tingkat jenderal 6 Juni lalu.
Pertemuan menjadi panas dan China sengaja menunggu kesempatan untuk menyerang delegasi India dengan tongkat, batu, dan tongkat yang dililiti kawat berduri.
Dalam pertarungan ini, pasukan India kalah jumlah dengan rasio 3: 1 dan China berhasil menyerang komandan dan personelnya.
Perwira komandan menderita luka-luka serius selama pertarungan ini yang berlangsung lebih dari tiga jam pada Senin malam.
Pasukan India kemudian membalas, mengakibatkan banyak korban jatuh di pihak China.
Petinggi Angkatan Darat India mengklarifikasi bahwa tiga divisi infantri diposisikan di dekat pos KM 120 untuk mengamati dan menilai situasi di lapangan.
Foto foto satelit yang dilansir india today menunjukkan ratusan kenderaan militer China berbaris di sekitar lokasi bentrok Senin malam.

(global times/india today)