Update Covid19 Sumut 18 Juni 2020
Kasus Positif Covid-19 di Medan Terus Bertambah, Satgas Ajak Warga Semakin Peduli dan Disiplin
Jumlah pasien positif Covid-19 di wilayah kota Medan hingga saat ini masih belum menunjukkan tren penurunan.
Penulis: Chandra Simarmata | Editor: Juang Naibaho
Laporan Wartawan Tribun Medan, Chandra Simarmata
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Jumlah pasien positif Covid-19 di wilayah kota Medan hingga saat ini masih belum menunjukkan tren penurunan. Tercatat angka pasien positif sudah lebih dari 650 orang.
Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemko Medan, dr Mardohar Tambunan mengakui masih banyak warga yang tidak disiplin terkait pencegahan virus corona. Ironisnya semakin rajin diimbau hingga saat ini masih tetap saja banyak yang abai bahkan menyepelekan protokol kesehatan.
"Protokol kesehatan itu dalam pelaksanaannya masih kurang. Sebagian seperti kayak gak ada covid, makin diimbau dan mau new normal malah makin jadi (tidak disiplin)," ujarnya, Kamis (18/6/2020).
Dengan masih terus bertambahnya angka kasus positif covid-19, dr Mardohar kembali mengingatkan warga masyarakat kota Medan untuk waspada.
Dia mendorong masyarakat agar semakin peduli dan tidak menyepelekan dengan kondisi pandemi covid 19 yang masih terjadi saat ini.
"Harapannya warga mau tahu lah sedikit. Cobalah (peduli)," ucapnya.
• BREAKING NEWS, Dua Bandit Medan Begal Anggota Brimob, Tempo 3 Jam Langsung Ditangkap
• VIRAL Seorang Wanita Diolok-olok Karena Mencuri, Polisi: Residivis Kasus Pencurian di Deliserdang
• UPDATE, Nyaris Tembus 1.000 Pasien Positif Covid-19 di Sumut, Sembuh 7 Orang
Sebelumnya, dr Mardohar mengakui bahwa penerapan new normal adalah seperti buah simalakama.
Menurutnya ada dua sektor yang saling berhadapan dalam kondisi wabah virus Corona saat ini.
Dua sektor tersebut adalah kesehatan dan ekonomi.
Dari sisi ekonomi, jika tak diantisipasi maka berpeluang meningkatkan penyebaran.
Sebaliknya jika tak ada kegiatan industri maupun aktivitas lainnya tentu akan mengganggu stabilitas ekonomi.
Namun dia mengatakan pemerintah pusat telah memutuskan untuk maju dengan rencana menerapkan new normal.
Setiap daerah yang masuk zona hijau dengan sejumlah syarat lainnya juga diizinkan untuk menerapkan new normal.
"Ini semua seperti buah simalakama, kesehatan dengan ekonomi. Tapi pemerintah sudah menganjurkan untuk itu (new normal). Mau gak mau kita maju. Artinya kunci utama itu masyarakat. Masyarakat bisa gak berubah, kalau gak sama-sama kita hadapi risiko ini semua," kata dr Mardohar.
(Can/Tribun-medan.com)