Lakukan Penelitian Mengenai Covid-19, FKPM Adakan Webinar Bedah Karya Ilmiah
Harapannya kita bisa memberikan solusi yang efektif dan tepat guna untuk penerapan sistem pendidikan di masa pandemi
TRI BUN-MEDAN.com
Komunitas yang berisikan peneliti muda, Forum Komunitas Peneliti Muda (FKPM) Kota Medan tak berhenti berkarya meskipun berada di masa pandemi covid-19.
Komunitas yang terbentuk sejak 2017 ini kini tengah melakukan proses penelitian yang bertemakan covid-19. Judul penelitian tersebut yakni Efektivitas Metode Belajar Daring Sebagai Solusi Masalah Pendidikan di Tengah Pandemi di Kota Medan.
"Saat ini tim kita tengah dalam proses pengerjaan penelitian. Untuk itu sebagai pendukungnya kita mengadakan webinar Bedah Karya Ilmiah untuk mendukung proses penelitian ini," ujar Ketua FKPM, Dikarenakan, Sabtu (27/6/2020).
Dimar mengatakan judul penelitian tersebut tertarik untuk diangkat oleh FKPM untuk memberikan rekomendasi atas solusi sistem pembelajaran yang saat ini masih tengah dipikirkan terkhusus di Kota Medan.
"Ada beberapa hal yang masih menjadi dilema, apakah penerapannya efektif atau tidak. Untuk itu kita mencoba menelaah lebih lanjut dengan metode ilmiah," lanjutnya.

Tim penelitian yang diturunkan FKPM untuk penelitian covid-19 ini sebanyak empat orang. Tiga orang di antaranya merupakan mahasiswa Universitas Sumatra Utara dan satu lainnya dari Universitas Negeri Medan.
"Harapannya kita bisa memberikan solusi yang efektif dan tepat guna untuk penerapan sistem pendidikan di masa pandemi ini," kata Dimar.
Diterangkan Dimar pihaknya juga telah melakukan dua sesi webinar yang mengundang narasumber seorang penerima beasiswa LPDP, Ika Khairunnisa.
"Kak Ika juga merupakan dosen dan Ketua Mata Garuda LPDP Sumatra Utara. Sudah dua sesi kita lakukan webinar bedah karya ilmiah bersama beliau. Dan itu diadakan untuk internal," tuturnya.
Ia berharap penelitian ini dapat diseminarkan dengan segera dan hasilnya dapat digunakan bagi pihak yang membutuhkan sebagai rekomendasi.
"Semoga rekomendasi kita bisa berbuat positif untuk kebijakan terkait sistem pendidikan yang akan diambil ke depannya di masa new normal ini," ungkapnya.
Berbagai Penelitian
FKPM juga telah melakukan dua penelitian pertamanya sejak terbentuk pada 2017.
"Pada Oktober 2019, FKPM baru memulai penelitiannya dengan menghadirkan dua penelitian yang baru saja kita seminar hasilkan pada Desember lalu dengan mengundang para pegiat literasi yang ada di kota Medan," kata Dimar.
Dua tema penelitian ini, terang Dimar merupakan tema yang penting untuk dibahas khususnya bagi masyarakat Kota Medan. Penelitian yang pertama berjudul Pemetaan Daerah Rawan Konflik di Kota Medan. Penelitian ini menurutnya menjadi hal yang penting mengingat Medan merupakan Kota yang berisikan banyak suku dan budaya.
"Menurut saya, kedua penelitian tersebut sama menarik dan sangat urgen untuk kita bahas. FKPM ingin membantu pemerintah kota Medan untuk mengantisipasi wilayah-wilayah yang dicurigai terjadi konflik, baik ras, suku, budaya, dan agama di beberapa wilayah yang ada di kota Medan," kata Dimar.
Sementara itu, untuk penelitian yang ke dua berjudul Sosok Pemimpin Idola Menurut Kaum Millenial Kota Medan. Penelitian ini berkaitan dengan pemilihan Kepala Daerah yang akan berlangsung beberapa waktu lagi.
"Penelitian ke dua juga tak kalah menariknya, kita langsung terjun ke beberapa lokasi di Kota Medan yang menjadi pusat tongkrongan anak muda. Dan berusaha mencari tahu seperti apa sosok pemimpin yang diinginkan anak muda Kota Medan, apalagi sebentar lagi kita akan memilih pemimpin daerah kan," tambahnya.
Dimar mengatakan bahwa penelitian yang dilakukan FKPM dapat bermanfaat bagi berbagai kalangan.
Bagi anggota FKPM sendiri diharapkan dapat tumbuh kepekaan terhadap literasi.
"Tentu penelitian yang telah FKPM lakukan berdampak positif bagi banyak kalangan. Untuk anggota FKPM sendiri yang memang baru beberapa bulan bergabung dalam komunitas ini menjadikan mereka lebih peka terhadap literasi bukan hanya literasi tulisan tapi juga literasi dalam ruang bermasyarakat," terangnya.
Sementara itu, terhadap masyarakat dan Pemerintah hasil penelitiannya dapat dijadikan acuan untuk penelitian yang lebih mendalam.
"Untuk pemerintahan juga penelitian sederhana ini dapat dijadikan acuan untuk ke penelitian yang lebih serius dan mendalam lagi, pun begitu juga untuk masyarakat," pungkasnya.
(cr14/tri bun-medan.com)