Kapolsek Percutseituan Dicopot

Sarpan, Saksi Kasus Pembunuhan yang Diduga Dianiaya, Sudah Berhari-hari Tak Pulang, Ini Kata Anaknya

Sarpan, saksi kasus pembunuhan, yang diduga mendapat penganiayaan dari oknum polisi, dikabarkan sudah beberapa hari ini tidak ada di rumah

Penulis: Chandra Simarmata | Editor: Juang Naibaho
Tribun-Medan.com/Chandra Simarmata
Kondisi rumah Sarpan yang beralamat di Jalan Sidomulyo Gang Seriti Pasar 9 Desa Sei Rotan Dusun XIII Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang memang tampak sepi dan tak ada aktivitas, Jumat (10/7/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Chandra Simarmata

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sarpan, saksi kasus pembunuhan Dodi Sumanto, yang diduga mendapat penganiayaan dari oknum polisi, dikabarkan sudah beberapa hari ini tidak berada di rumah.

Kediaman Sarpan di Jalan Sidomulyo Gang Seriti Pasar 9 Desa Sei Rotan, Dusun XIII Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, Jumat (10/7/2020) siang, tampak sepi.

Di dalam rumah juga tak terdengar ada aktivitas.

Tribun sempat melihat anak laki-laki Sarpan mendatangi rumah sebanyak dua kali.

Namun pemuda bernama Syahdan yang datang dengan mengendarai sepeda motor tersebut terlihat hanya sebentar mendatangi rumah, dan kemudian langsung pergi.

Tribun Medan sempat mencoba bertanya kepada Syahdan terkait ayahnya.

Namun Syahdan yang terlihat membawa termos air panas saat akan meninggalkan rumah, tak bersedia menjawab.

Tak banyak yang dikatakan Syahdan. Ia bergegas pergi dengan buru-buru.

"Gak bisa bang saya kasih tahu. Bapak lagi gak di rumah," ujarnya Jumat sore.

Syahdan mengatakan saat ini ayahnya tengah menjalani istirahat. Namun, ia enggan memberitahukan lokasinya.

Dia juga mengatakan tidak berani banyak bicara saat ini.

"Lagi istirahat lah, dia proses penyembuhan," katanya sambil pergi tampak terburu-buru.

Sarpan (57) saat memberikan keterangan kepada awak media, Selasa (7/7/2020) sore.
Sarpan (57) saat memberikan keterangan kepada awak media, Selasa (7/7/2020) sore. (TRIBUN MEDAN / M FADLI TARADIFA)

Pasang CCTV

Pemilik counter HP yang berlokasi de pan rumah Sarpan, menyebutkan bahwa Sarpan sudah tiga hari tidak berada di rumahnya.

"Sudah tiga hari memang mereka tidak ada di rumah. Jendela dan pintu itu terkunci," ujar pria yang tak ingin namanya disebutkan, Jumat (10/7/2020).

Pria yang menyewa kios di depan rumah Sarpan ini mengatakan, istri Sarpan juga turut ikut bersama Sarpan.

"Ini pun sekarang ada CCTV dipasang di luar rumah. Jadi ini siapa yang datang dan terlihat CCTV pasti bisa terekam,” katanya.

Kronologi

Diketahui, Sarpan mengaku telah menjadi korban penganiayaan saat menjalani pemeriksaan di Mapolsek Percutseituan.

Sarpan diperiksa sebagai saksi terkait kasus pembunuhan seorang buruh bangunan bernama Dodi Sumanto. Adapun tersangka dalam kasus pembunuhan ini adalah pria bernama Anjar.

Peristiwa pembunuhan itu terjadi saat Dodi dan Sarpan melakukan renovasi rumah di Jalan Sidumolyo Gg Gelatik Pasar 9 Desa Sei Rotan Kecamatan Percutseituan, pada 2 Juli 2020 lalu.

Dalam pengusutan kasus ini, polisi mengamankan pelaku Anjar. Sedangkan Sarpan turut diperiksa di mapolsek sebagai saksi.

Namun, pemeriksaan saksi Sarpan diduga tak berjalan sebagai semestinya.

Ia diperiksa selama berhari-hari, hingga akhirnya keluarga dan puluhan warga melakukan aksi unjuk rasa di Mapolsek Percutseituan. Massa menuntut pembebasan Sarpan.

Ia juga diduga mendapat perlakuan tidak menyenangkan selama menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus pembunuhan.

Jelas terlihat bekas-bekas lebam di sebagian tubuh dan wajahnya saat Sarpan menunjukkan diri di depan awak media, Selasa (7/7/2020) sore.

Sarpan menceritakan kejadian awal dirinya sebagai saksi pembunuhan.

"Kejadiannya Kamis sekitar jam 3 ada pembunuhan. (Korban) Dicangkul sama yang namanya Anjas. Setelah itu dibawalah saya ke TKP Percutseituan, diproseslah saya di sana, ditanyai gini-gini, pelakunya si Anjas," ucapnya yang ditemui di kawasan Simpang Jodoh Tembung, Kabupaten Deliserdang, Selasa.

Sambil memperlihatkan wajah dan tubuhnya yang lebam dan terlihat biru, Sarpan secara lugas menyebutkan bahwa kondisi ini disebabkan pukulan demi pukulan yang dilakukan oknum polisi.

"Dada sebelah kiri, punggung sebelah kiri, dan muka. Mata dilakban, malam itu. Dimasukkan ke dalam sel tahanan sementara," ujarnya.

Sambung pria bertubuh gempal ini, petugas kepolisian cuma bertanya siapa pelaku pembunuhan tersebut.

“Cuma nanya gitu aja, siapa pelakunya? (Dijawab) Anjas, ditendang awak. Asal (jawab) Anjas langsung ditendang,” ujarnya.

Adapun Kapolsek Percutseituan Kompol Otniel Siahaan membantah adanya penyiksaan saksi.

Ia menyebut penyidik melakukan pemeriksaan maraton terhadap saksi Sarpan dalam pengusutan kasus pembunuhan tersebut. Ia juga membantah melakukan penahanan terhadap Sarpan.

Terkait peristiwa yang dialaminya, Sarpan kemudian membuat Laporan Polisi (LP) di Polrestabes Medan.

Polrestabes Medan bergerak cepat merespons laporan tersebut.

"Berkaitan dengan saudara Sarpan yang mengaku dianiaya, kita sedang kembangkan dan kita sedang melakukan penyelidikan dan yang bersangkutan membuat LP di sini. Yang bersangkutan mengaku dianiaya oleh orang yang tidak dikenal makanya pada saat membuat LP yang bersangkutan belum bisa menyebutkan siapa yang melakukan," kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko.

Kapolrestabes menyebutkan bahwa sudah ada 6 saksi yang diperiksa berkaitan dengan perkara ini.

"Jadi ada laporan dari keluarga disiksa ataupun dianiaya oleh petugas Polri. Jadi sekarang untuk penyidiknya, Kanitnya, Panitnya sedang kita periksa. Total ada 6 orang termasuk Kapolsek," ungkapnya.

Ditegaskan Riko, pihaknya akan tetap objektif melakukan pemeriksaan ini.

Apabila memang anggotanya terbukti melakukan penyiksaan, kata dia, maka akan diproses secara hukum.

"Komitmen kami bahwa kalau memang anggota kita salah, kita akan proses sesuai ketentuan," ujarnya.

Mutasi Kapolsek

Buntut dugaan penganiayaan Sarpan juga berimbas terhadap Kapolsek Percutseituan Kompol Otniel Siahaan.

Kompol Otniel Siahaan dimutasi.

Penggantinya, AKP Ricky Pripurna Atmaja yang diamanahkan sebagai Pejabat Sementara (PS) Kapolsek Percutseituan.

Dikabarkan, Kamis (9/7/2020) malam digelar sertijab di Polrestabes Medan.

Terkait informasi sertijab digelar pada malam hari, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan membenarkan hal tersebut.

"Kapolsek sudah diserahterimakan dan delapan orang ditarik ke Polrestabes menunggu sidang disiplin," ujar Kombes Tatan, Kamis malam.

(Can/Tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved