Memasuki Masa New Normal, Inilah Suplemen yang Tepat Melawan Virus Corona (Covid-19)

Pemerintah sudah melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) setelah hampir 3 bulan diberlakukan.

Editor: AbdiTumanggor
Shutterstock/Kobkit Chamchod
Ilustrasi pasien COVID-19. (Shutterstock/Kobkit Chamchod) 

TRIBUN-MEDAN.com - Penerapan new normal sudah sedang dijalani, namun penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia pun terus terjadi setiap hari.

Meski begitu sejak awal Juni, Pemerintah sudah melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) setelah hampir 3 bulan diberlakukan. 

Pemprov DKI Jakarta yang awalnya memilih masa transisi hingga 2 Juli 2020 (dari PSBB menuju New Normal), harus kembali memperpanjang PSBB transisi hingga 16 Juli mendatang, karena lagi-lagi jumlah yang terinfeksi masih terus meningkat. 

Tidak sendirian, kondisi Jawa Timur juga makin memburuk.

Begitu juga di Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara.

Menurut Dr. Budhi Antariksa Ph.(D), Sp. P (K), Kepala Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI dan RS Persahabatan, kita perlu menyadari, kenormalan baru ini bukanlah akhir dari pandemi, justeru perlawanan kita terhadap virus ini harus lebih hati-hati lagi.

Belajar dari yang sudah-sudah, menurut Dr. Budhi Antariksa dalam Diskusi Online IMBOOST pada Kamis (9/7/2020), kita perlu belajar dari kesalahan, agar selama New Normal, kasus terinfeksi Covid 19 tak bertambah.

"Interaksi langsung pada masa new normal akan meningkat, maka kita harus ketat lagi dengab protokol kesehatan antara lain, dengan menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan harus dilakukan," katanya dalam diskusi tersebut.

Mengingat, sejumlah orang masih tidak disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, Dr. Budhi menjabarkan beberapa kesalahan orang ketika jalani new normal, HAI rangkum dari diskusi dengan tema Menyiapkan Kehidupan New Normal dengan Meningkatkan Daya Tahan Tubuh.

1.  Panik dan cuek

Masih banyak golongan yang memandang covid-19 ini tidak nyata, mereka jadi cuek.

Sebagian lagi ada juga yang percaya virus ini menelan ribuan korban, mereka pun jadi panik.

"Nah, panik dan cuek tidak boleh lagi dilakukan orang yang jalani hidup new normal, apalagi tidak waspada," katanya.

Menjadi waspada adalah kunci agar tidak lagi memandang remeh penyebaran virus corona ini, sehingga orang bisa lebih berhati-hati lagi saat keluar rumah, tapi juga tidak ketakutan yang berlebihan.

2. Ngobrol dan ketawa tanpa masker

Halaman
123
Sumber: Hai.Grid.id
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved