Diserang Flu Babi Afrika, 469 Babi Mati di Ende, Gejala Awal Demam dan Gak Mau Makan

Gejalanya memang sudah menciri ke virus ASF. Karena ciri-ciri itu seperti demam, tidak mau makan, ada cairan

Editor: Salomo Tarigan
T r i b u n Medan/Riski Cahyadi
Ilustrasi 

T R I B U N-MEDAN.com - 

Diserang Flu Babi Afrika, 469 Babi Mati di Ende, Gejala Awal Demam dan Gak Mau Makan

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Ende, NTT, Marianus Alexander mengatakan, 469 babi di daerah itu mati akibat diserang flu babi Afrika atau african swine fever (ASF).

Marianus menuturkan, kecamatan Maukaro tercatat pada angka tertinggi berdasarkan hasil rekapitulasi petugas pusat kesehatan hewan.

Kemudian disusul kecamatan dalam kota yakni, Kecamatan Ndona, Kecamatan Detusoko, dan beberapa kecamatan lainnya.

TERBARU Partai NasDem Umumkan 16 Calon Kepala Daerah di Sumut yang Diusung di Pilkada 2020

"Gejalanya memang sudah menciri ke virus ASF. Karena ciri-ciri itu seperti demam, tidak mau makan, ada cairan yang keluar dari dubur dan ada beberapa yang keluar dari mulut dan hidungnya," kata Marianus, kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu malam.

Marianus mengatakan, untuk memastikan penyebab kematian ratusan babi tersebut, pemerintah kini tengah menunggu hasil uji laboratorium sampel yang dikirim.

Selanjutnya, proses pencegahan akan diperketat, agar penyebaran virus tidak meluas.

Marianus mengimbau, seluruh peternak untuk menerapkan sistem bio security atau tata cara sanitasi yang baik.

"Ada dua penyebab yang kami duga seperti colera dan virus ASF. Tetapi, kami masih tunggu hasil laboratoriumnya seperti apa. Kalau sesuai ciri-cirinya memang sudah menjurus ke ASF," ungkap Marianus.

Marianus mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Ende agar tidak mengkonsumsi daging babi yang telah mati meski tidak zoonosis.

Warga sebaiknya mengubur babi apabila mati dengan memiliki gejala-gejala tersebut.

TERBARU 7 Anggota TNI Terpapar Covid-19, 5 Orang Dinyatakan Sembuh

Marianus mengatakan, memang ASF tidak menular ke manusia, tetapi secara ekonomi tentu dirugikan karena jumlah kematian sangat besar dalam waktu singkat.

"Jadi disarankan tidak konsumsi, karena limbah itu akan menjadi penyebar," kata Marianus.

Dalam pemeliharaan ternak, tambah dia, harus memperhatikan tiga hal pokok yakni sistem pengelolaan pakan, kesehatan, dan pengelolaan kandang.

TERBARU 7 Anggota TNI Terpapar Covid-19, 5 Orang Dinyatakan Sembuh

Dikutip dari kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved