Gaji Dipotong 50% Selama Pandemi, Guru SMP Ini Bersama Suami Banting Setir Jualan Es Buah

Pandemi Covid-19 membuat hampir sebagian besar guru ikut terdampak seperti pemotongan hingga dirumahkan.

Editor: Juang Naibaho
TRIBUN-MEDAN.com/Kartika Sari
Yeni, guru SMP yang banting setir berjualan es buah untuk membantu ekonomi keluarga semenjak alami pemotongan gaji di tengah pandemi. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pandemi Covid-19 membuat hampir sebagian besar guru ikut terdampak seperti pemotongan hingga dirumahkan.

Guru yang mengalami pemotongan gaji di antaranya Yeni Syafrida, guru SMP swasta di Kota Medan.

Ia mengaku gajinya dipotong dipotong semenjak corona melanda, beberapa bulan lalu.

Besaran pemotongan mencapai 50 persen dari penghasilan biasanya.

"Kita tetap kerja, kalau pemotongan gaji iya beberapa bulan lalu sampai 50 persen ada. Kalau bulan ini belum gajian jadi belum tahu lah gimana untuk bulan ini," ungkap Yeni, Kamis (23/7/2020).

Yeni menuturkan bahwa selama pandemi ini, jam mengajar berkurang secara drastis.

Terlebih beberapa bulan lalu yang total tidak ada pembelajaran tatap muka.

"Kalau pengurangan jam belajar jelaslah ada. Peralihan ke bulan Ramadan total kita gak ada tatap muka di sekolah, di situlah terjadi pemotongan. Ditambah lagi masuk Idul Fitri, kan tidak masuk-masuk ini," kata Yeni.

Perubahan signifikan penghasilan itu turut memberikan dampak ekonomi bagi keluarganya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Apalagi, sang suami yang juga bekerja di sektor pendidikan, mengalami kondisi tak jauh berbeda.

"Apalagi saya dan suami sama-sama di bidang pendidikan. Ya ini kita jualan untuk cari tambahan. Kita jualan es buah ini di daerah Batang Kuis, ya mulai jualan di bulan tiga semenjak Covid.

Apalagi suami buka tipe yang diam duduk di rumah. Dia mencari kesibukan karena ini masih Covid-19, ekstrakurikuler juga belum jalan, jadi cari kesibukan ya," jelasnya.

Bagi Yeni, penghasilan berjualan jauh berbeda dari yang ia dapatkan ketika mengajar.

Sehari-harinya Yeni dan suami berjualan es buah dan aneka minuman mulai dari mangga jelly, alpukat jelly, melon, dan taro jelly.

"Kalau penghasilan lebih enak penghasilan jualan daripada mengajar, jauhlah dari mengajar tapi karena dasarnya kita di bidang pendidikan, ya kita tetap lah mengabdi sebagai guru," ujarnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved