Bawa Kabur Anak di Bawah Umur, Pelaku Berdalih Disuruh Sang Adik Jemput Korban di Asahan
Edi S (43) warga Kampung Bojong, Desa Blubuk Bronjol, Tangerang, Kabupaten Banten, berdalih membawa lari Y (16), atas suruhan adiknya, Satir.
Ia pun mengapresiasi kinerja Polres Asahan yang dengan cepat berhasil mengungkap kasus yang menimpa anaknya tersebut.
"Saya ucapkan banyak terima kasih kepada bapak kapolres, ibu kanit dengan jajarannya saya banyak ucapkan terima kasih," ucap Taufik, Senin.
Ditambahkan Taufik, bahwa setelah melihat sosok pelaku, dirinya mengaku sama sekali tak mengenal pria yang membawa anaknya tersebut.
"Ditemukan di Jawa, Tangerang. Saya tidak kenal dengan pelaku," terangnya.
Sebelumnya, polisi berhasil melacak keberadaan Y, warga Kecamatan Airjoman, Kabupaten Asahan yang dinyatakan hilang sejak Rabu (22/7/2020) lalu.
Ketika itu, Y diketahui pergi meninggalkan rumah neneknya tanpa pamit dan diketahui bertemu dengan seorang pria tak dikenal di sebuah SPBU di kawasan Airjoman. Lalu keduanya pun pergi meninggalkan lokasi dengan menumpangi becak bermotor.
Kapolres Asahan, AKBP Nugroho Dwi Karyanto mengatakan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan korban dan pelaku yang belakangan diketahui bernama Edi (43) pada Sabtu (25/7/2020) diketahui berada di kawasan Merak, Banten.
"Alhamdulillah dari hasil lidik anggota opsnal di lapangan telah ditemukan korban inisial Y dan pelaku yang menaiki bus tujuan Kisaran-Jakarta. Sehingga kami koordinasi dengan Polsek Merak, Polda Banten untuk kerja sama mengamankan pelaku dan korban," ungkap Nugroho.
Menurut Nugroho, usai mengetahui keberadaan korban dan pelaku, maka tim dari Unit PPA Polres Asahan berangkat ke Merak, Banten untuk menjemput keduanya kembali ke Kota Kisaran, Kabupaten Asahan.
"Kanit PPA, Ipda Rospita Nainggolan sudah berangkat dari kemarin (Minggu). Dan rencananya tiba hari ini (Senin)," sebut mantan Kapolres Natuna itu.
Sementara, korban pertama kali dinyatakan hilang, ketika sang ibu, Rina mengunjungi rumah orang tuanya, beberapa jam setelah Y pergi tanpa pamit.
Saat itu, Rina diberitahu oleh ibunya bahwa Y sejak pagi sudah tidak berada di rumah sang nenek.
Jarak rumah Rina dan orang tuanya tidak seberapa jauh, hanya berbeda lingkungan di Kecamatan Airjoman, Kabupaten Asahan. Y diketahui hampir setahun belakangan menemani dan tinggal bersama neneknya, pasca-meninggalnya sang kakek.
"Pagi kan hujan, tapi entah kenapa udah terdetak jantung saya. Udah gelisah aja, karena tiap hari pasti ke sana. Mau ke rumah mamak (neneknya) aja rasanya. Ditanya suami kok gelisah, saya jawab aku mau ke rumah nenek aja. Pas sampai di rumah mamak sorenya, ditanya mamak saya, anak mu nggak ke rumah. Nggak ada saya jawab. Di situ lah saya kabari suami. Langsung kami cari, sampai sekarang belum juga pulang," ungkap Rina yang ditemui di rumahnya di Lingkungan V, Kelurahan Binjai Serbangan, Kecamatan Airjoman, Jumat (24/7/2020).
Rina bersama sang suami, Taufik Hidayat pun langsung keliling mencari anak sulung mereka. Sejumlah kerabat mengaku sempat melihat keberadaan Y sebelum dinyatakan hilang.