Setelah Blokir TikTok, Kini India Bidik 275 Aplikasi China, Nasib Game PUBG di Ujung Tanduk

India mempersiapkan pemblokiran 275 aplikasi China, termasuk aplikasi yang terhubung dengan Alibaba, termasuk game populer PUBG.

Editor: Tariden Turnip
pubg.com
Setelah Blokir TikTok, Kini India Bidik 275 Aplikasi China, Nasib Game PUBG di Ujung Tanduk. Ilustrasi pubg 

INDIA terus mengincar produk-produk China sebagai pembalasan atas bentrok berdarah di perbatasan kedua negara 15 Juni 2020 yang menewaskan 20 tentara India.

Setelah bulan lalu memblokir 57 aplikasi China, kini India memblokir 47 aplikasi China.

Daftar 47 aplikasi yang diblokir ini akan dirilis pemerintah India.

Tak hanya itu, India mempersiapkan pemblokiran 275 aplikasi China, termasuk aplikasi yang terhubung dengan Alibaba, yang akan diperiksa untuk privasi pengguna atau pelanggaran keamanan nasional, sumber pemerintah seperti dilansir India Today.

Sesuai laporan ET, ada 275 aplikasi yang masuk daftar yang akan diblokir.

Termasuk game populer PUBG yang dikembangkan Tencent, Zili oleh Xiaomi dan AliExpress, portal belanja online oleh grup AliBaba.

Sesuai data Sensor Tower, aplikasi game PUBG diunggah sekitar 175 juta pengguna di India.

Sebenarnya PUBG sempat masuk daftar tahap pertama yang diumumkan India bulan lalu.

Aplikasi termasuk Resso dan ByteDance's ULike juga dapat diperiksa oleh pemerintah untuk pelanggaran keamanan.

"Beberapa aplikasi ini telah ditandai karena alasan keamanan sementara yang lain telah terdaftar karena pelanggaran berbagi data dan masalah privasi," ujar ET mengutip juru bicara Kementerian Elektronik dan Teknologi Informasi.

Ada empat belas aplikasi dari  Xiaomi dan beberapa aplikasi yang kurang dikenal termasuk Capcut, FaceU, Meitu, LBE Tech, Perfect Corp, Sina Corp, Netease Games dan Yoozoo Global yang masuk daftar cekal.

Daftar ini juga mencakup Supercell yang berbasis di Helsinki, yang memiliki investasi oleh perusahaan teknologi China. Tencent, yang mendukung PUBG, membeli saham besar di perusahaan game.

Sebelumnya India memblokir 57 aplikasi Tiongkok termasuk TikTok, pascabentrok berdarah di perbatasan kedua negara yang menewaskan 20 tentara India 15 Juni 2020.

Pemerintah India mengatakan aplikasi ini terlibat dalam kegiatan yang merugikan kedaulatan, integritas dan pertahanan India.

"Kementerian Teknologi Informasi, yang memohon kuasa di bawah bagian 69A dari Undang-Undang Teknologi Informasi dibaca dengan ketentuan yang relevan dari Teknologi Informasi (Prosedur dan Perlindungan untuk Pemblokiran Akses Informasi oleh Publik) Peraturan 2009 dan mengingat sifat ancaman yang muncul telah memutuskan untuk memblokir 59 aplikasi karena mengingat informasi yang tersedia, mereka terlibat dalam kegiatan yang merugikan kedaulatan dan integritas India, pertahanan India, keamanan negara dan ketertiban umum ".

Sehari kemudian, Google mengatakan telah menghapus semua aplikasi yang dilarang dari Play Store.

Menyusul larangan tersebut, TikTok membantah klaim yang menyatakan akan melakukan tindakan hukum terhadap pemerintah India karena melarang aplikasi di India.

Namun Kementerian Luar Negeri China mengatakan negara itu "sangat prihatin dengan keputusan pemerintah India".

"China sangat prihatin, memverifikasi situasinya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian seperti dikutip oleh kantor berita ANI.

"Kami ingin menekankan bahwa pemerintah China selalu meminta bisnis China untuk mematuhi peraturan dan hukum lokal dan internasional. Pemerintah India memiliki tanggung jawab untuk menegakkan hak hukum investor internasional termasuk dari China," kata Zhao Lijian.

Lima jet tempur baru India 

Terpisah, lima jet tempur baru India yang dipesan dari Dassault Aviation Perancis terbang dari pangkalan Merignac dan akan menempuh penerbangan sekitar 7.000 km, transit di UEA, sebelum tiba di Pangkalan Udara Ambala, Rabu (29/7/2020).

IAF belum merinci konfigurasi kelima jet tempur terbaru India ini, tetapi sumber-sumber yang dikutip mengatakan dua dari lima pesawat tempur adalah twin-seaters yang digunakan untuk pelatihan.

“5 jet Rafale ini adalah pesawat yang sangat cepat, fleksibel, dan sangat mematikan. Cantik tapi buas. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Dassault karena mengantarkan pesawat tepat waktu dan Pemerintah Perancis serta Angkatan Udara Prancis untuk semua dukungannya, ” kata Duta Besar India untuk Perancis Jawed Ashraf dalam cuitannya.

Sebanyak 12 pilot telah menjalani pelatihan ekstensif menerbangkan jet tempur Rafale dan sistem senjatanya, sedangkan sisanya sedang dilatih.

Dubes India untuk Perancis menyaksikan lima jet tempur terbaru India Rafale sebelum diterbangkan ke India Senin (27/7/2020)
Dubes India untuk Perancis menyaksikan lima jet tempur terbaru India Rafale sebelum diterbangkan ke India Senin (27/7/2020) (India in France @Indian_Embassy)

Dassault Aviation, sejak sejak Oktober 2020, telah menyerahkan total sembilan pesawat jet Rafale kepada IAF

Unit ke-10 kini menjalani uji coba oleh pilot IAF di Perancis.

Seperti dilansir ThePrint sebelumnya, sumber mengatakan bahwa pesawat itu dapat dikerahkan secara operasional, jika diperlukan, "dalam waktu seminggu".

Jawed Ashraf mengatakan, dua skuadron Rafale yang telah lama ditunggu dan sangat dibutuhkan akan menambah kekuatan dan kemampuan IAF.

Jet tempur Rafale telah lepas landas dari Merignac, di mana fasilitas produksi Dassault Aviation berada.

Kelima jet tempur ini terbang menuju pangkalan udara Perancis di Al Dhafra dekat Abu Dhabi di UEA untuk berhenti malam.

Selama dalam penerbangan 10 jam ini, jet tempur Rafale akan didampingi dua pesawat refueller dari Angkatan Udara Prancis.

Dalam penerbangan 10 jam, kelima jet tempur akan mengisi bahan bakar di udara sebanyak dua kali.

Setelah transit di UEA, jet tempur Rafale terbang ke Ambala di Haryana, tempat 17 Skuadron IAF 'Golden Arrows' - markas skuadron jet tempur Rafale.

Pangkalan udara Jamnagar telah siap sebagai cadangan jika terjadi keadaan darurat, kata sumber.

India telah menandatangani pembelian 36 jet tempur Rafale pada September 2016.

Skuadron kedua Rafale akan ditempatkan di pangkalan Hasimara, Benggala Barat. 

Dari 36 jet Rafale, 30 akan menjadi jet tempur dan enam akan menjadi pelatih.

Jet latih Rafale merupakan twin-seater tapi tetap dilengkapi hampir semua fitur tempur.(indiatoday)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved