Update Covid19 Sumut 28 Juli 2020
VIDEO Suasana di Kampus USU saat Pemberlakuan Lockdown hingga 1 Agustus 2020
Suasana di kampus USU terlihat sangat sepi. Pintu masuk ke Universitas Sumatera Utara ditutup karena rektor memberlakukan lockdown
TRIBUN-MEDAN.COM - Suasana di kampus USU terlihat sangat sepi.
Pintu masuk ke Universitas Sumatera Utara ditutup karena rektor memberlakukan lockdown hingga 1 Agustus 2020..
Hal ini demi keamanan seluruh warga USU akibat pandemi Covid-19.
Pantauan wartawan www.t ribun-medan.com seluruh portal ditutup, sehingga tak ada akses ke fakultas-fakultas.
Tonton suasana di kompleks USU:
Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan, menuturkan perkembangan kesehatan Rektor USU Prof Runtung Sitepu saat ini.
Jubir TGTPP Covid-19 Kota Medan secara gamblang mengutarakan bahwa kondisi rektor tersebut semakin membaik.
"Saat ini situasi di komplek (Kampus USU), di direktorat sudah makin baik yah," ujar dr Mardohar Tambunan saat disambangi di Kantor Dinas Kesehatan Kota Medan, Jalan Rotan, Selasa (28/7/2020).
Dia juga menuturkan bahwa Rektor USU Prof Runtung Sitepu telah menjalani masa isolasi selama 14 hari sesuai ketentuan protokol kesehatan.
"Beliau sudah selesai isolasi ya, sudah empat belas hari sesuai dengan yang ditentukan," lanjutnya.
Dengan demikian, Prof Runtung Sitepu sudah dapat melakukan tugasnya sebagai rektor dengan bekerja dari rumah.
"Dan beliau juga sudah mungkin kembali ke rumah, sudah melakukan work from home," terangnya.
"Tapi beliau masih di rumah melakukan isolasi pribadi juga," pungkasnya.
Lockdown hingga 1 Agustus 2020
Universitas Sumatra Utara kembali melakukan Lockdown kampus sejak tanggal 27 Juli hingga 1 Agustus 2020.
Hal ini disampaikan Rektor USU Runtung Sitepu dalam surat edaran yang dikeluarkan pada Jumat (24/7/2020).

Dalam surat edaran tersebut, Runtung menyebutkan Lockdown perlu dilakukan memperhatikan keadaan civitas akademika akhir-akhir ini yang beberapa dinyatakan positif terjangkit covid-19.
Bahkan, terang Rektor dalam surat edaran resmi tersebut ada dosen yang meninggal karena covid-19.
"Menyikapi kondisi akhir-akhir ini di mana semakin banyak Dosen USU yang dinyatakan positif Covid-19, bahkan ada yang meninggal dunia, maka untuk keselamatan kita bersama Keluarga Besar USU maka kami mengambil kebijakan untuk melakukan penutupan (lockdown) Kampus USU dari seluruh kegiatan/aktivitas terhitung hari Senin. 27 Juli s/d Minggu 01 Agustus 2020," bunyi surat edaran yang ditandatangani Runtung Sitepu.
Ia juga mengatakan, selama masa Lockdown seluruh pegawai, dosen dan staf di Universitas Sumatra Utara bekerja dari rumah.
• Dosen Meninggal karena Covid-19, USU Lockdown Lagi sampai 2 Agustus, Begini Tanggapan Mahasiswa
Absensi atau daftar kehadiran juga ditandatangani secara online.
"Selama masa lockdown semua Pimpinan, Dosen dan Tenaga Kependidikan bekerja dari rumah (WFH). Daftar kehadiran ditanda tangani secara online," tambahnya.
• BREAKING NEWS: Seorang Dosen USU Meninggal akibat Corona, Sejumlah Dosen Terjangkit, USU Lockdown
Dalam surat itu, Runtung juga menyebutkan bahwa kebijakan Lockdown dilakukan setelah mendapat masukan dari Majelis Wali Amanat Universitas Sumatra Utara.
"Dapat kami tambahkan bahwa kebijakan ini kami laksanakan setelah mendapat masukan dari MWA USU," tulisnya.
• Dosen Meninggal karena Covid-19, USU Lockdown Lagi sampai 2 Agustus, Begini Tanggapan Mahasiswa
"Langkah-langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen USU dalam melindungi kesehatan dan keselamatan warganya warganya, serta sebagai wujud kepedulian USU dalam upaya pencegahan penalaran infeksi virus covid-19," tambah Runtung dalam surat edaran tersebut.
Pantauan T r i b u n-Medan.com di areal USU, masih banyak warga yang melintas di jalan Universitas Kampus USU.
Untuk jalan masuk, pintu 1 masih dibuka untuk umum, namun pintu lainnya masih tertutup.
Beberapa aktivitas di Fakultas juga masih terlihat melalui kenderaan yang parkir di areal Fakultas Kedokteran USU.
Sudah 7 Dokter Meninggal Akibat Covid-19 di Sumut
Akibat terpapar Covid-19, sudah ada tujuh orang dokter umum dan spesialis di Sumatera Utara yang meninggal dunia.
Jumlah ini mungki terus akan bertambah mengingat masih ada dokter yang menjalani isolasi dan perawatan di rumah sakit karena tertular virus corona.
"Sudah tujuh dokter yang meninggal dunia, dua di antaranya merupakan dokter umum. Selebihnya, dokter spesialis seperti anastesi, paru, penyakit dalam, dan bedah," ucap Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Sumut, dr Rudi Rahmadsyah Sambas, Jumat (24/7/2020).
"Mereka sebagian besar bertugas melayani pasien Covid-19 atau di rumah sakit rujukan Covid-19 di Sumut. Selain itu, diduga ada juga yang terpapar saat praktik. Mayoritas dokter yang meninggal ini di Medan, kemudian di Asahan dan daerah lainnya," sambungnya.
Lanjut Rudi menjelaskan, hingga saat ini masih ada dokter umum maupun spesialis yang dirawat di rumah sakit karena terdampak Covid-19.
"Hal ini perlu menjadi perhatian khususnya pemerintah untuk keselamatan garda depan dalam penanganan pasien virus corona. Kami mendesak kepada pemerintah agar jam kerja dokter yang bertugas melayani pasien Covid-19 jangan diporsir," ujar Rudi.
Menurutnya, sistem kerja dokter yang melayani pasien Covid-19 dibuat shift atau bergantian.
Misalnya, dokter A pada Senin dan Selasa masuk.
Lalu pada Rabu dan Kamis digantikan dengan dokter B sehingga dokter A bisa istirahat. Sedangkan pada Jumat dan Sabtu dokter B istirahat yang digantikan dengan dokter C.
Apabila seorang dokter kurang waktu istirahatnya atau kecapean maka sangat rentan terpapar Covid-19.
Hal ini terjadi, lantaran imunitas tubuhnya lemah.
"Jangan sampai niat menolong pasien, malah ditolong. Kalau banyak dokter yang meninggal dunia akibat Covid-19, lantas bagaimana dengan pasien Covid-19? Siapa yang akan menanganinya," ujar dr Rudi Rahmadsyah Sambas.
(cr3/tribun-medan.com)