Aksi Driver Ojek Online di Medan
Cerita Sedih Driver Ojek Online Disuspend karena Kurang Sambal saat Beli GoFood
"Kalau memang akunnya bermasalah itu wajar disuspend kalau misalnya kurang cabai itukan enggak kesalahan"
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Salomo Tarigan
Laporan Wartawan T ri bun Medan, Victory Arrival Hutauruk
T RI BUN-MEDAN.com, MEDAN -
Ratusan driver ojek online Gojek yang tergabung dalam Merah Putih melakukan aksi di depan kantor Gojek CBD Polonia, Medan Polonia, Kota Medan pada, Selasa (4/8/2020).
Sekitar pukul 9.50 WIB ratusan ojek online tersebut telah masuk ke area CBD Polonia dengan mobil komando berisikan toak serta diikuti klakson dari ratusan pengendara.
• Jawaban Gojek, Demo Ratusan Ojol di Medan Terkait Sistem Berkat dan Suspend
Sementara, di depan Kantor Gojek kawat duri setinggi satu meter telah terbentang di sepanjang kantor Gojek. Serta puluhan aparat Brimob telah bersiaga di depan kantor Gojek.
Massa yang geram karena tidak dijamu aksinya berteriak, "woy buka woy, takut kalian iya," teriaknya.
Humas Merah Putih, Donal Bastian menyebutkan tuntutan mereka adalah untuk membuka suspend terhadap rekan-rekannya yang tidak wajar.
• Dokter di Medan Meninggal karena Covid-19, Ini Permintaan Ikatan Dokter Indonesia Medan
Bahkan dalam laporan yang diterima, salah satu rekannya mendapatkan suspend karena hal sepele yaitu makanan yang kurang sambal.
"Yang menjadi tuntutan kita adalah open suspend gini untuk akun yang masih layak. Selama ini kita mendapatkan laporan yang kena suspend kalau misalnya kita beli Gofood makanan itu kurang cabe itu kena suspen lo, itu padahal cuma beli," tuturnya saat orasi.
Donal menyebutkan bahwa ketika ditanyakan, pihak manajamen tidak memberikan penjelasan yang jelas dan hanya melimpahkan kepada pusat.
"Itu alasan mereka dari pusat-pusat. Jadi mereka tidak menyelidiki hanya dari pusat dari pusat," ungkapnya.
Ia menegeskan pihaknya meminta agar Manajamen Gojek mempertimbangkan suspend yang tak masuk akal tersebut.
• Jawaban Anggota DPRD Erwin Siahaan Direspons Driver Ojol yang Demo, Erwin, Jangan Bohong ya . . .
"Kalau memang akunnya bermasalah itu wajar disuspend kalau misalnya kurang cabai itukan enggak kesalahan kita mohonlah dipertimbangkan lagi," tegasnya.
Lebih lanjut, Donal menyebutk pihaknya berorasi untuk meminta penghapusan Sistem Berkat yang dilakukan pihak Gojek yang membuat para driver sengsara.
"Jadi kami meminta supaya dihapusnya Sistem Berkat yang sudah berjalan selama 4 bulan ini. Karena sebelumnya insentif kami itu bisa mencapai 150 ribu. Tapi dengan sistem berkat ini malah maksimal 70 ribu. Kami enggak bisa makan dengan hanya segitu, jadi kami minta supaya dikembalikan seperti semula," sebut Donal.
Melalui pengeras suara menuturkan bahwa pihak Gojek pengecut karena tidak menjamu pihaknya untuk berorasi.
• Jawaban Gojek, Demo Ratusan Ojol di Medan Terkait Sistem Berkat dan Suspend
"Kenapa mereka takut menjamu kita, padahal kita sedikit. Ya,kan kita sedikitnya ini masih, nanti kita akan datang dengan massa yang lebih besar," teriaknya disambut sorakan dari massa.
JAWABAN GOJEK
Manajemen Gojek Medan menanggapi demo ratusan driver ojek online yang tergabung dalam Merah Putih di depan kantor Gojek CBD Polonia, Medan Polonia, Kota Medan pada, Selasa (4/8/2020).
Head of Regional Corporate Affairs Gojek wilayah Sumbagut, Dian Lumban Toruan menyebutkan bahwa Gojek terbuka dengan semua aspirasi.
"Gojek terbuka untuk mendengarkan aspirasi dari berbagai komunitas yang konstruktif dan membangun demi kebaikan bersama. Kami sebelumnya telah duduk bersama perwakilan Forum Aksi Merah Putih dan membahas serta memberikan respon atas permintaan yang disampaikan," tuturnya.
Dian menyebutkan kebijakan Putus Mitra (PM) atau suspendyang dilakukan kepada mitra yang diwakili oleh FAMP merupakan salah satu bentuk penerapan sanksi yang diberikan Gojek terhadap pelanggaran berupa kecurangan yang dilakukan oleh oknum mitra Gojek.
"Pelanggaran tersebut mengindikasikan terjadinya tindakan kecurangan berulang kali berupa order fiktif yang terbukti melalui data," sebutnya.
"Tindakan kecurangan merupakan pelanggaran berat dan dapat dikenai sanksi PM. Hal ini telah diketahui pula oleh seluruh mitra sejak awal bergabung dengan Gojek. Tata tertib dan sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh mitra atau Tata Tertib Gojek diterapkan dengan tegas, terbuka dan adil demi menjaga keamanan dan keselamatan mitra driver serta pengguna layanan Gojek," tambah Dian.
Lebih lanjut, Dian menyebutkan bahwa tata Tertib Gojek telah disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan mitra driver dan pengguna layanan Gojek serta tercantum di aplikasi mitra, blog resmi mitra driver Gojek dan disebutkan kembali dalam berbagai kesempatan komunikasi yang dilakukan.
"Gojek menjunjung tinggi prinsip kejujuran dan keadilan. Hal ini kami lakukan untuk melindungi jutaan mitra driver lainnya yang bekerja secara jujur untuk keluarga mereka dan juga untuk melindungi para konsumen setia kami," sebutnya.
"Kami juga sudah menyediakan forum diskusi bagi mitra driver yakni melalui program Kopdar yang rutin dilaksanakan. Di masa pandemi, Kopdar tetap dilaksanakan secara berkala secara virtual. Jadi demo itu tidak perlu, melalui Kopdar, mitra dapat langsung berdiskusi dua arah bersama manajemen Gojek," ungkapnya.
Terkait permintaan untuk menghapus program Berkat, Dian menuturkan perlu kami jelaskan bahwa program ini kami terapkan mengingat pandemi COVID-19 telah berdampak pada semua lini kehidupan.
"Bagi Gojek, mobilitas masyarakat yang menurun drastis berdampak pada sepinya order yang dijalankan oleh jutaan mitra driver di seluruh Indonesia. Hal ini secara otomatis membuat mitra driver kesulitan mengumpulkan pendapatan harian. Untuk itu, saat ini Gojek melihat implementasi program BERKAT masih relevan untuk dapat memberi kesempatan kepada mayoritas driver membawa pulang pendapatan minimum yang memadai per harinya," ungkapnya.
Ia menyebutkan program Berkat diharapkan dapat membantu mitra driver untuk tetap dapat menafkahi keluarganya di masa pandemi COVID-19 dengan membantu masyarakat memenuhi berbagai kebutuhannya di masa transisi ini.
"Kami terus memantau dampak pelaksanaan program ini kepada mitra driver untuk memastikan tujuan dari program BERKAT dapat tercapai.
Selain itu, sejak awal pandemi COVID-19, kami telah meluncurkan program-program kesejahteraan mitra driver untuk membantu meringankan kesulitan yang dihadapi mitra driver dan ekosistem Gojek secara keseluruhan," ungkapnya.
Ia menuturkan beberapa di antara program tersebut telah menjangkau mitra secara signifikan, seperti pembagian voucher sembako yang menjangkau 450 ribu mitra driver, pembagian voucher makanan gratis bagi mitra driver dan keluarga, mendatangkan 5 juta masker, dan membagikan APD secara meluas di wilayah operasional Gojek.
"Hingga mengupayakan restrukturisasi cicilan kendaraan bermotor bagi mitra driver lewat kerja sama dengan sejumlah perusahaan pembiayaan. Seluruh inisiatif tersebut kami lakukan meski Gojek sendiri juga ikut merasakan dampak yang signifikan akibat pandemi COVID-19, sebagaimana yang dirasakan oleh para pelaku industri lainnya," pungkas Dewi.
(vic/t ri bunmedan.com)