PDIP Pecat Akhyar Nasution, Pengamat: Konstelasi Politik akan Berubah
Pemecatan Akhyar dari PDIP tentunya akan membuat perubahan-perubahan di konstelasi politik jelang Pilkada Medan mendatang.
Penulis: Liska Rahayu | Editor: Truly Okto Hasudungan Purba
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Akhyar Nasution resmi dipecat PDI Perjuangan dari keanggotaan partai. Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan DPP PDI Perjuangan Nomor 29-A/KPTS-DPD/DPP/VIII/2020 tentang Penyesuaian Struktur Dan Komposisi Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Provinsi Sumatera Utara Masa Bakti 2019-2024, yang beredar di media sosial.
Pada poin Mengingat nomor 9 dinyatakan, Surat Keputusan DPP PDI Perjuangan Nomor 44/KPTS/DPP/VIII/2020, tertanggal 1 Agustus 2020, tentang pemecatan Ir. Akhyar Nasution dari keanggotaan Partai Demokrat Indonesia Perjuangan.
Pengamat Politik Sumut Muryanto Amin mengatakan, pemecatan Akhyar dari PDIP tentunya akan membuat perubahan-perubahan di konstelasi politik jelang Pilkada Medan mendatang.
• PDI Perjuangan Resmi Pecat Akhyar Nasution dari Keanggotaan Partai
"Konstelasinya pasti ada perubahan, terutama di internal PDIP. Tetap dia ada pergeseran-pergeseran, terutama di PDIP. Tinggal membuktikan sejauh mana yang tetap akan setia mendukung Akhyar. jumlah kuantitasnya, sejauh mana yang bisa atau menolak kalau Akhyar tidak lagi dalam PDIP. Itu tinggal jumlahnya saja," katanya, Sabtu (8/8/2020).
Dikatakannya, perubahan yang terjadi di internal bisa saja terbagi menjadi dua. Tinggal bagaimana partai mengkonsolidasikan hingga hal itu tidak begitu mencolok.
"Itu perubahan di internalnya. Perubahan di eksternalnya, pasti akan ada juga perubahan peta-peta dukungan, dari segmen pemilih maupun royalitasnya itu," katanya.
• Akhyar Nasution Positif Covid-19, Kantor Wali Kota Medan Disemprot Disinfektan
Dijelaskannya, partai-partai yang sudah memberikan dukungan kepada Bobby akan memperkuat dukungannya.
"Yang belum itu pasti akan juga memikirkan ulang atau bahkan juga nanti menarik Akhyar misalnya untuk dijadikan kader," katanya.
Pemilih pun menurut Muryanto bisa saja bersimpati kepada Akhyar hingga memengaruhi jumlah pemilih.
"Makanya kita tinggal melihat jumlahnya. Mana yang tetap konsisten mana yang berubah pilihannya. Nah itu yang perlu dilakukan, biasanya mendeteksinya melalui survei," pungkasnya. (yui/tri bun-medan.com)