Breaking News

Tutup Dua Bulan Saat Pandemi, Kini Pengunjung Wisata Mangrove Sicanang Melonjak Hingga 50 Persen

Ratusan pengunjung tampak menikmati ekowisata Mangrove Sicanang, Jalan Pulau Sicanang, Belawan, Medan, Minggu (9/8/2020).

Editor: Juang Naibaho
TRIBUN-MEDAN.com/Kartika Sari
Pengunjung berwisata akhir pekan di wisata Alam Mangrove Sicanang, Belawan, Medan, Minggu (9/8/2020). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ratusan pengunjung tampak menikmati ekowisata Mangrove Sicanang, Jalan Pulau Sicanang, Belawan, Medan, Minggu (9/8/2020).

Dari amatan Tribun Medan, jelang siang hari tampak pengunjung mulai datang silih berganti mengisi pondok-pondok yang terisi penuh dan melakukan beragam aktivitas mulai dari berkeliling hutan mangrove ataupun memancing.

Peningkatan pengunjung mulai meningkat pesat saat tempat wisata di Sumatra Utara kembali dibuka setelah sempat ditutup beberapa bulan lalu.

Peningkatan pengunjung ini diungkapkan Ketua Kelompok Sadar Wisata, Rusmiono.

Selaku ketua pengelola wisata ini, Ia mengungkapkan bahwa peningkatan sudah mulai tampak setelah wisata dibuka kembali.

"Peningkatan pengunjung setelah pandemi ini alhamdulillah sudah mulai meningkat. Jadi pengunjung itu lebih banyak dari hari-hari biasa.

Kemungkinan peningkatan ini karena banyak masyarakat yang sudah penat dan butuh penyegaran jadi maka banyak masyarakat yang berdatangan," ungkap Rusmiono.

Rusmiono mengakui bahwa peningkatan jumlah pengunjung ini meningkat dua kali lipat sebelum Medan mengalami pandemi corona.

"Peningkatannya lumayan. Sebelum pandemi kalau paling hari Minggu itu 100 sampai 200 orang, kini yang datang 400-an orang kadang hampir 500 orang untuk di hari Minggu. Kalau untuk persentase rata-rata sekitar 50 persen lebih ya," ujarnya.

Rusmiono menuturkan bahwa tutup selama dua bulan membuat pihak pengelola yaitu masyarakat harus berjuang untuk dapat tetap membiayai kebutuhan operasional dengan melalui bantuan dari lembaga ataupun perusahaan.

"Ketika ditutup ini ya kita memang harus bertahan. Bisa dibilang musibah, artinya kami sebagai kelompok pengelola di sini, kita juga usahakan bagaimana caranya agar bisa bertahan.

Saat pandemi ini adalah bantuan dari perusahaan-perusahaan seperti Yagasu yang mendukung juga, itulah yang bisa membuat kita kuat untuk bertahan," kata Rusmiono.

Tambahnya, Ia menuturkan bahwa selama ditutup dua bulan, pihak pengelola kembali melaut hingga wisata mangrove kembali beroperasional lagi

"Alhamdulillah sampai sekarang kita masih bisa bertahan. Untuk pegawai disini tetap beroperasional. Artinya kita disini tidak mematokkan harus datang. Mayoritas disini pekerjaan sebagai nelayan.

Jadi tidak terlalu terasa efeknya karena selesain kita melaut ya berkumpulnya disini. Jadi tidak masalah adanya pandemi ini aktivitas tetap berjalan dengan melaut," ujarnya.

Kedepannya, Rusmiono berharap agar masyarakat yang berkunjung ke wisata Mangrove ini dapat menikmati fasilitas dengan nyaman.

"Harapan kami untuk pengunjung yang melakukan eco wisata ini, dapat dengan nyaman menikmati suasana eco wisata disini semacam fasilitas yang ada di sini dan tetap menjaga protokol kesehatan," pungkas Rusmiono.

(cr13/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved