Aneh! India Terapkan Pajak Payudara Wanita, Semakin Besar Ukurannya Makin Mahal Pula Pajaknya

Ternyata praktik yang dianggap satu di antara praktik pajak terburuk dan paling menjijikkan pernah terjadi di India.

REPRO BUKU NATIVE LIFE IN TRAVANCORE/eva.vn
Foto perempuan India bertelanjang dada yang diambil sekitar tahun 1800an. Perempuan India bertelanjang dada bukanlah budaya di sana namun karena dipaksa oleh penguasa dan payudara mereka dijadikan objek pajak. 

Pemberontakan tersebut membuat raja takut, ditambah dengan tekanan dari Gubernur Madras, memaksa raja untuk memberdayakan semua wanita untuk berpakaian pada tahun 1924.

Tindakan keberanian Nangeli telah menerima hasil yang layak.

Kediamannya kemudian dinamai "Mulachiparambu", yang berarti Negeri Perempuan Berpayudara, untuk memperingati pengorbanan besar ini.
Maniyan Velu, sepupu Nangeli, berkata: "Tindakannya sangat tidak mementingkan diri sendiri, pengorbanan demi keuntungan dan kebebasan semua wanita di Tranvancore".

Bertahun-tahun setelah Nangeli meninggal, kisah keberaniannya masih menarik perhatian banyak orang, termasuk artis lokal bernama Murali.

Pada 2015, Murali secara tidak sengaja membaca artikel tentang Nangeli dan terpesona oleh ceritanya.

Dia memutuskan untuk menemukan Mulachiparambu dan memutuskan untuk mengabadikannya dengan lukisannya.

Tiga lukisan Nangeli yang dibuat oleh Murali telah diterbitkan dalam buku "Amana - Gambar Tersembunyi Sejarah".

tribunnews
()Nangeli dalam lukisan.

Seniman ini juga menyelenggarakan 15 pameran berbeda di seluruh negara bagian Kerala dan berbagai wilayah di India.

Murali dengan bangga berbagi: "Jika saya bisa mendapatkan perhatian semua orang, ini dapat meyakinkan pemerintah untuk memasukkan cerita ini ke dalam sejarah resmi negara".

(*)

artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Pajak Payudara di India, Makin Besar Ukuran Makin Tinggi Nilai Pajak: Picu Pemberontakan Besar

Sumber: TribunnewsWiki
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved