Munculnya Tangan Misterius di Film Jurassic Park, Ternyata Kesalahan Fatal, Warganet Tak Menyangka!
Sulit dipercaya bahwa film pertama dari Jurassic Park yang rilis 27 tahun yang lalu ini memiliki kesalahan yang cukup parah.
TRI BUN-MEDAN.com - Anda takkan pernah menyangka bahwa sebuah tangan misterius muncul saat film raptor yang unik, Jurassic Park tayang.
Penggemar Jurassic Park baru-baru ini telah melihat kesalahan dari adegan film raptor yang ikonik.
Sulit dipercaya bahwa film pertama dari Jurassic Park yang rilis 27 tahun yang lalu ini memiliki kesalahan yang cukup parah.
Namun tidak ada yang menyadarinya sampai sekarang.
• Luna Maya Tampil Seksi dengan Bikini saat Berjemur di Pantai, Punggungnya Jadi Perhatian Netizen
Penggemar "bermata elang" memposting temuannya ke Reddit di sub-forum MovieDetails, dan mengunggah cuplikan video klip dari adegan film 1993 tersebut.
Dia menulis, "Di Jurassic Park (1993), ada adegan di mana raptor membuka pintu ke dapur dan Anda dapat melihat seorang operator memegang ekor raptor."
Setelah memeriksa rekaman lebih dekat, kita dapat melihat sebuah tangan muncul dan mendorong ekor dinosaurus.
• Kucing Ini Mati Mengenaskan! Gegara Keisengan Manusia yang Sengaja Diadu dengan Anjing Pemburu
Tampaknya sesama pengguna Reddit juga cukup terkejut dengan ini, dan ada yang memberikan tanggapan, "Saya telah menonton film ini berkali-kali saat tumbuh dewasa dan masih sampai hari ini di televisi, (Saya) tidak pernah memperhatikannya."
Yang lain menambahkan, "Jangan khawatir, saya menonton film ini setiap hari selama 3 tahun dan saya juga tidak pernah menyadarinya.
Seorang pengguna lain juga mencatat bahwa kesalahan sebenarnya cukup sulit dikenali dan sangat disembunyikan.

Beberapa berkomentar, "Tonton adegan di YouTube. Sangat sulit untuk mengatakan bahwa itu adalah tangan meskipun diperbesar."
"Sepertinya ekornya masuk ke dalam bingkai."
Sementara itu, para penggemar akan senang mendengar kemajuan yang datang dengan cepat untuk Jurassic World: Dominion - film ketiga dalam seri Jurassic World.
• Saksikan Melalui Link Live Streaming Barcelona vs Bayern Munchen Mulai Pukul 02.00 WIB
Syuting dilanjutkan pada bulan Juli setelah pelonggaran pembatasan lockdown selama pandemi virus corona.
Bintang dari dua film Jurassic World seperti Chris Pratt dan Bryce Dallas Howard akan kembali, dengan Sam Neill, Laura Dern dan Goldblum mengulangi peran mereka dari serial Jurassic Park, yang terakhir kali muncul di layar bersama di Jurassic Park III pada tahun 2001.
(Adrie P. Saputra/Suar.ID)
Film yang masuk akal
Sejak penayangan perdananya, film ini dipercaya sebagai terobosan dalam dunia paleontologi dan menginspirasi era baru penelitian paleontologi.
Melalui film memang gambaran tentang dinosaurus semakin nyata. Akan tetapi, seberapa banyak informasi dari film yang masuk akal dan dapat dibuktikan secara ilmiah
Tepat saat ulangtahun Jurassic Park ke-25, spesialis visual efek Phil Tippet dan ahli paleontologi Steve Brusatte melihat kembali pembuatan filmnya.
Salah satu fakta yang benar adalah sebagian besar dinosaurus hidup di era Cretaceous atau zaman kapur, yakni di akhir periode Jura sampai awal periode Paleosen.
Dalam film Jurassic Park digambarkan ada banyak dinosaurus yang hidup di era ini, termasuk Tyrannosaurus rex, Velociraptor, dan Triceratops.
Namun ide mengkloning atau menghidupkan lagi dinosaurus lewat DNA yang diawetkan, tidak benar.
"Untuk mengkloning dinosaurus, Anda membutuhkan seluruh genomnya. Dan sebagai catatan, tidak ada yang pernah menemukan setitik DNA dinosaurus," kata Brusatte dilansir BBC, Senin (4/6/2018).
"Ini adalah sesuatu yang sangat sulit, bahkan sangat tidak mungkin dilakukan," sambungnya.
Terbatasnya informasi sukses menciptakan dinosaurus
Menciptakan hewan yang belum pernah dibuat manusia dan membuatnya serealistis mungkin bukan perkara mudah.
Diakui atau tidak, Jurassic Park adalah terobosan penggunaan animasi komputer yang dikawinkan dengan teknik animatronics, atau membuat robot hidup.
Sebagai spesialis visual efek, Tippet berusaha menciptakan sesuatu sesuaik dengan yang ada di dunia nyata.
"Saya membeli semua buku yang berkaitan dengan dinosaurus. Ilmu yang saya dapatkan dari buku, saya terapkan ke film," kata Tippet kepada BBC.
Sebab itu, ada beberapa bagian dari novel yang dihilangkan. Tippet mengganti dengan hal lain yang lebih realistis.
"Dalam novel, Crichton menggambarkan Tyrannosaurus dapat mengambil (mobil) jip seperti Godzilla. Saya pikir ini tidak tepat, Tyrannosaurus tidak akan melakukan hal seperti itu," imbuhnya.
Berkaitan dengan langkah yang diambil Tippet, Brusatte sangat setuju.
"Saya pikir itu adalah penggambaran T-rex yang paling akurat yang pernah dilakukan pada saat itu," kata Brusatte si ahli paleontologi menimpali.
Brusatte pun takjub dengan analisis Tippet dan timnya yang dapat menggambarkan T-rex sangat nyata dan tepat.
"Dalam film digambarkan T-rex memiliki penglihatan tajam sehingga tak ada seorang pun yang bisa bersembunyi darinya. Selain itu, ia juga digambarkan memiliki indra penciuman dan pendengaran yang hebat. Semua itu fakta ilmiah yang baru ada setelah tahun 2000," kata Brusatte takjub.
Pengamatan hewan liar
Untuk bisa menerjemahkan sisa-sisa fosil ke dalam gerakan makhluk hidup, Tippet dan timnya memutuskan untuk mengamati perilaku hewan liar yang mirip dinosaurus.
Mulai dari mengamati gajah untuk membuat brachiosaur si leher panjang, juga mengamati burung unta untuk menciptakan Gallimimus.
Dari semua dinosaurus yang diciptakan, Brusatte mencatat Velociraptor yang ada di film sangat berbeda dengan aslinya.
"Velociraptor asli dari Mongolia hanya seukuran anjing pudel. Ia bukan pudel besar, tetapi miniatur pudel," terang Brusatte.
"Mereka semacam versi umum dari Deinonychus yang jauh lebih kecil dari hewan liar di film," kata Tippet.
Deinonychus merupakan leluhur awal burung modern yang agak mengintimidasi dan berbulu.

Ilustrasi Deinonychus berdasarkan temuan terbaru
Dengan dinosaurus berbulu pertama yang ditemukan pada akhir 1990-an dan kerabat berbulu T-rex yang ditemukan 2004, pemahaman visual kita sebenarnya sudah berubah secara radikal sejak 1993.
"Sekarang kita tahu, mungkin semua dinosaurus memiliki bulu. Sebenarnya agak aneh bila dinosaurus digambarkan tanpa bulu," kata Brusatte.
Meski ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan fakta ilmiah, Brusatte menilai Jurassic Park adalah sesuatu yang sangat bagus dan positif untuk dunia paleontologi.
"Tentu saya bisa mengecek ketidakakuratannya, tapi saya pikir itu tidak lebih dari satu juta kali lipat kebaikan yang diberikan film ini. Saya tidak tahu apakah saya akan memiliki pekerjaan jika Jurassic Park tidak ada," tukas Brusatte.
Artikel ini sudah tayang di Suar dengan judul : Penggemar Film Jurassic Park Ini Menemukan Adegan Film yang Memiliki Kesalahan Fatal, Netizen Tak Menyangka!