Inovasi Belajar di Tengah Pandemi, Guru SMP di Medan Ini Ajak Siswa Berkreasi Melalui Buku Pintar

Berinovasi untuk menjadikan pembelajaran jarak jauh lebih efektif dan inovatif, seorang guru SMP di Medan Fazrina mengajak siswa membuat buku sendiri.

Editor: Juang Naibaho
HO
Siswa SMP Al-Amjad Medan sedang membuat Buku Pintar, yang merupakan inovasi pembelajaran di tengah pandemi Covid-19. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Berlangsungnya sistem pembelajaran jarak jauh tidak dipungkiri memiliki banyak kekurangan dan kendala di berbagai sisi.

Kendala ini seringkali menjadi halangan proses belajar siswa yang terhambat karena keterbatasan.

Berinovasi untuk menjadikan pembelajaran jarak jauh lebih efektif dan inovatif, seorang guru Sekolah Menengah Pertama atau SMP di Medan Kiki Fazrina mengajak siswa membuat buku sendiri.

Buku ini dirancang sendiri oleh siswa dengan menggunakan bahan-bahan yang ia temui di lingkungan sekitar dan mengisinya dengan materi-materi pelajaran sekolah.

“Kami menyebut metode pembelajaran ini dengan buku pintar siswa. Di dalam buku terangkum seluruh mata pelajaran di bawah tema yang sama. Di awal, guru-guru telah memetakan Kompetensi Dasar, menyederhanakan indikator tiap materi pelajaran agar sesuai tema pembelajaran, dan menyederhanakan jadwal materi pembelajaran menjadi satu kali pertemuan dalam satu pekan,” ungkap Kiki, seorang guru SMP Al-Amjad Medan, Jumat (21/8/2020).

Ia menjelaskan, bahwa Buku Pintar adalah buku yang dibuat dan dihias sendiri oleh peserta didik menggunakan bahan-bahan tidak terpakai di lingkungan tempat tinggal.

Kiki bersama guru-guru lainnya, mengembangkan kurikulum sekolah dan mendiskusikan konten pembelajaran agar buku yang diciptakan siswa tetap berkaitan dengan materi pembelajaran yang sedang berjalan.

"Buku Pintar berisi materi semua mata pelajaran yang sedang berjalan dan hasil karya siswa. Dengan demikian, di dalamnya terdapat beragam materi dan Lembar Kerja yang dirancang untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi serta produk belajar yang dihasilkan siswa," jelasnya.

Rangkaian pembelajaran dengan metode Buku Pintar ini, terang Kiki tetap dijalankan dengan proses kombinasi daring-luring. Di mana, proses ini memungkinkan guru menjelaskan materi pembelajaran melalui aplikasi zoom meeting dengan memperhatikan langkah kegiatan MIKiR atau Mengalami, Interaksi, Komunikasi, Refleksi.

“Materi yang terdapat di dalam Buku Pintar ini mencakup banyak topik sesuai mata pelajaran seperti prakarya dan seni budaya, IPA, dan lainnya," katanya.

Untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA misalnya, Kiki mengatakan siswa bisa menyajikan analisis perbedaan tingkat polusi udara, menganalisis perbedaan Swab Test dan Rapid Test.

Sementara untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan atau IPS, siswa dapat menjelaskan sejarah virus Corona dan peta persebaran Corona di Indonesia.

"Dalam topik ini tulisan siswa dalam teks dapat berisi prosedur cara mencuci tangan yang baik menurut WHO. Begitu juga dengan beberapa mata pelajaran lainnya,” jelas Kiki.

Ia mengatakan penjelasan materi dilakukan guru secara langsung melalui aplikasi dengan mengikutsertakan tampilan-tampilan video atau slide presentasi yang menarik.

Kemudian guru dan peserta didik melakukan tanya jawab seputar hal-hal yang telah dijelaskan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved