Viral Kayu Hanyut di Sungai Bohorok
BREAKING NEWS: VIRAL Kayu Gelondongan Hanyut di Sungai Bohorok Bukit Lawang, Polda Sumut Bertindak
semalam siang, sewaktu saya makan siang. Memang banyak kayu bulat yang berukuran besar hanyut,
T R I BUN-MEDAN.com, MEDAN - Pengunjung wisata di kawasan Bukit Lawang, Kabupaten Langkat, mendadak heboh pada Kamis (20/8/2020).
Pasalnya, puluhan kayu bulat yang berukuran kurang lebih 2 meter hanyut dari hulu ke hilir Sungai Bohorok Bukti Lawang, Langkat.
Dalam video amatir yang berhasil dihimpun T r ibun-Medan.com terlihat puluhan kayu hanyut dengan potongan yang diduga menggunakan mesin pemotong.
Saah seorang wisatawan yang berkunjung ke Bukit Lawang, Rizki yang dikonfirmasi T r ibun Medan pada Jumat (21/8/2020) mengatakan bahwa dirinya juga melihat kayu hanyut.
"Ia, semalam siang, sewaktu saya makan siang.
Memang banyak kayu bulat yang berukuran besar hanyut," ujar pria yang mengaku warga Kecamatan Medan Helvetia ini.
Lanjut pria berambut plontos ini, dirinya juga gak konek kalau dugaan penebangan liar.
"Itulah, aku gak ngeh juga, makanya gak ku rekam.
tapi emng ada banyak semalam batang kayu yang hanyut dan besar-besar gitu ukurannya," ucapnya lagi.
Terpisah, Dirreskrimsus Polda Sumut Kombes Rony Samtana yang dikonfirmasi T r ibun-Medan.com mengatakan, terimakasih atas informasinya.
"Kita akan telusuri," ucapnya.
Saat disinggung apakah nantinya Polda Sumut akan melakukan penyelidikan, orang nomor satu di Ditresrkimsus ini kembali bertanya waktu kejadiannya.
"Betul (akan dilakukan penyelidikan)," jawabnya sembari bertanya kapan kejadiannya.
Perlu diketahui, sungai Bahorok yang terletak di kawasan Bukit Lawang, Kabupaten Langkat ini tercatat beberapa kali mengalami banjir bandang.
Pada 2 November 2003 lalu, Sungai Bahorok banjir bandang yang menghanyutkan ratusan rumah penduduk dan wisma penginapan terbawa arus.
• FINAL LIGA Europa: Inter Milan vs Sevilla, Prediksi Susunan Pemain
Tidak hanya itu, pada 11 Desember 2015, banjir bandang juga terjadi di kawasan ini dengan menghanyutkan puluhan tempat usaha (restauran) dan rumah warga.
Menyikapi dugaan ilegal logging ini, Camat Bahorok, Eka yang dikonfirmasi mengaku belum tahu pasti siapa pelaku yang telah menebangi kayu hutan dan menghanyutkan lewat sungai.
Diakuinya, dirinya belum bertindak cepat meninjau langsung ke Sungai Bukit Lawang.
Kendati demikian, Camat membenarkan bahwa dirinya sudah melihat rekaman video yang beredar.
Dan sejauh ini tidak ada warga yang melaporkan dugaan pembalakan hutan secara ilegal ini kepadanya.
"Benar itu ada memang videonya saya lihat.
Cuma saya memang gak tahu itu punhya siapa, atau siapa yang melakukan ilegal logging.
Ada barang bukti berupa videonya. Infonya itu memang video baru, saya juga baru dapat kiriman videonya.
Masyarakat secara langsung belum ada yang ngabari ke saya," katanya, Jumat (21/8/2020)
"Tindak lanjutnya, kami akan berkoordinasi dengan pihak TNGL selaku pengawas wilayah hutan di hulu," tambahnya menjelaskan.
Pihak TNGL Sumber T r ibun-Medan.com, Adi belum dapat dikonfirmasi.
Berungkali dihubungi via seluler belum menjawab panggilan telepon.
Maraknya dugaan praktik pembalakan hutan secara ilegal di Langkat sebelumnya terjadi 19 Juli 2020.
Ada temuan kayu olahan yang diduga hasil perambahan liar di Dusun III Petani Jaya Desa Harapan Maju Kecamatan Sei Lepan, yang masih juga kawasan TNGL.
Aksi tidak bertanggung jawab perambahan hutan yang diduga dilakukan 'Mafia Kayu' di kawasan hutan TNGL terkesan diabaikan pihak pemerintah mau pun aparat hukum.
Padahal, dampaknya bisa berujung bencana alam (banjir dan longsor), rusaknya ekosistem, buruknya citra potensi wisata, hingga ke ekonomi masyarakat.
Aktivitas ilegal logging juga sangat membuat masyarakat geram karena tidak pernah ditindak tegas.
Masyarakat pernah menyandera berton-ton kayu ilegal logging yang diambil dari kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan jalan tembus Karo-Langkat, (17/1/2020) silam.
Keberadaan kawasan hutan TNGL dikhawatirkan akan semakin terancam setiap bertambah tahun.
Untuk itu, diminta kepada petugas terkait agar jujur dan benar-benar serius mengamankan kawasan hutan TNGL dan hutan di Langkat lainnya.
(mft/t r ibun-medan.com)