Lahar Dingin Kembali Mengalir, Material Vulkanik Bercampur Lumpur Setinggi Satu Meter

Informasi yang didapat dari relawan pemantau sungai Agustinus Surbakti, aliran laharan kedua ini diperkirakan setinggi satu meter.

TRIBUN MEDAN/M NASRUL
ALIRAN lahar dingin membanjiri sungai Lau Bekerah, di desa Sukatendel, Kecamatan Tiganderket, Sabtu (22/8/2020). 

TRI BUN-MEDAN.com, TIGANDERKET - Tingginya intensitas hujan yang terjadi tiga hari terakhir ini, membuat suplai lahar dingin dari puncak Gunung Sinabung menjadi meningkat.

Kondisi ini, membuat aliran lahar dingin yang ada di beberapa lokasi kembali dibanjiri sisa material vulkanik berupa abu vulkanik, pasir, kayu, serta batu.

Amatan www.tri bun-medan.com, lahar dingin kedua yang terjadi pada hari ini Sabtu (22/8/2020) ini, kembali mengalir di Kecamatan Tiganderket sekira pukul 14.50 WIB.

Informasi yang didapat dari relawan pemantau sungai Agustinus Surbakti, aliran laharan kedua ini diperkirakan setinggi satu meter.

"Kalau ini materialnya sudah bercampur sama air, kalau tadi yang pertama itu lumpur semua. Tadi informasi yang kita dapat dari semua relawan, untuk yang kedua ini kita perkirakan setinggi satu meter. Bercampur sama kayu dan batu," ujar Agustinus.

Intensitas Hujan di Lingkar Sinabung Tinggi, Jalan Antarkecamatan Terputus karena Lahar Dingin

Sebelum datangnya aliran lahar dingin kedua ini, terjadi material kayu yang tersisa dari aliran sebelumnya masih menyangkut di salah satu sisi jembatan. Kemudian, saat datang aliran lahar dingin kedua ini potongan kayu tersebut sempat terdorong aliran air bercampur lumpur ini.

Derasnya aliran air ini, membuat sebagian kayu terdorong ke luar jembatan sehingga membuat jembatan kembali tertutup material lahar dingin. Bahkan, jembatan yang tadinya sudah dinormalisasi dan bisa dilalui menjadi tertutup kembali.

"Sudah balik tertutup lah ini, tadi satu jam juga bersihkannya," katanya.

Informasi yang didapat, dari aktivis lahar dingin ini setidaknya memutus akses warga baik antar desa maupun kecamatan. Seperti di Desa Sukatendel, Desa Perbaji, dan beberapa desa lainnya. (cr4/tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved