Update Covid19 Sumut 23 Agustus 2020
Kisah dr Arief Fadhillah Terpapar Covid-19, Isolasi itu Tidak Enak
Ketakutan akan terpapar wabah covid-19 menjadikannya merasa tugas yang dijalankan tidak maksimal.
Tidak Takut Dikucilkan
Menjadi pasien covid-19 yang tengah menjalani masa isolasi, bagi Arief momok di tengah masyarakat tidak perlu ditakuti.
Justru, terangnya, dengan terpapar Covid-19 dan akhirnya bisa sembuh akan menambah dirinya optimistis dalam bertugas.
"Covid itu bukan penyakit kotor dan bisa sembuh total. Sebenarnya, saya harus bangga jika saya pernah tertular Covid dan sembuh karena itu artinya saya telah mendapat vaksinasi alami dan punya antibodi yang baik untuk melawan Covid di masa yang akan datang," katanya.
Ia berharap masyarakat bisa lebih mematuhi protokol kesehatan untuk saling melindungi diri sendiri dan keluarga.
"Untuk itu patuhilah protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Untuk pemerintah saya sangat berharap agar terus menerus melakukan penyempurnaan untuk penaganan wabah ini," katanya.
Ia mengatakan perlunya memperbanyak jumlah tempat perawatan bagi pasien Covid-19. Sehingga rumah sakit yang ingin merujuk pasien Covid tidak kesulitan mencari rumah sakit rujukan karena saat ini rumah sakit rujukan seringkali penuh.
• BREAKING NEWS: Putus Rantai Covid-19, UnHar Bagikan 2000 Masker Gratis di Lapangan Merdeka
"Juga perbanyak alat test PCR sebagai alat untuk menentukan positif atau negatifnya pasien covid. Hasil test PCR ini menjadi penentu apakah pasien masih harus dirawat isolasi atau sudah boleh pulang. Bisa bayangkan kalau hasil PCR nya lama akibat banyak specimen yang di test sementara pasien musti tertahan di ruang isolasi terus," tuturnya.
Sebagai tenaga medis, Arief juga mengakui risiko yang harus ia dan rekannya hadapi. Ia berharap vaksin untuk wabah ini dapat segera ditemukan untuk mengurangi jumlah tenaga medis yang wafat akibat Covid-19.
"Jujur saja, saya sering mendengar pembicaraan sesama petugas medis yang ketakutan walau mereka saat ini masih berdiri tegak melayani orang sakit. Saya cuma bisa berdoa untuk keselamatan dan kesehatan mereka dan semoga vaksinasi segera bisa diberikan untuk semua," tutupnya.(cr14/tri bun-medan.com)
