Ayah Tewas Usai Berkelahi di Helvetia
Elkana Pangaribuan Tewas di Tangan Anak Kandung, Ini Keterangan Kepolisian
Warga kawasan Jalan Pantai Timur, Helvetia, Medan, digegerkan kematian seorang ayah Elkana Pangaribuan (65) pada Senin (24/8/2020).
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Juang Naibaho
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Warga kawasan Jalan Pantai Timur, Helvetia, Medan, digegerkan kematian seorang ayah di tangan anak kandungnya, Senin (24/8/2020).
Info dari warga sekitar, korban Elkana Pangaribuan (65) sempat cekcok dengan anaknya.
"Itu tadi sempat cekcok dengan ayahnya, tapi itulah kabarnya ayahnya itu meninggal, entah kenapa kita pun enggak tahu," ucap seorang warga sekitar yang tengah berada di areal rumah duka pada Senin (24/8/2020).
Terlihat jelas, jenazah Elkana Pangaribuan terbujur di ruang depan rumah yang dikelilingi oleh pihak keluarga.
Di luar rumah tersebut, sejumlah petugas sedang berupaya memeriksa penyebab kejadian.
Kanit Reskrim Polsek Helvetia, Iptu Usman Nasution menuturkan terkait kejadian tersebut.
"Untuk motif masih kita selidiki, yang jelas ini kita kenakan 351 ayat 3 sesuai undang-undang yang ada. Kemudian kita juga akan melakukan penyelidikan-penyelidikan apa penyebab dan motifnya," ucapnya di sekitar lokasi kejadian pada Senin (24/8/2020).
"Sekitar pukul 15.00 WIB, telah terjadi penganiayaan oleh seorang anak terhadap ayahnya, yang menyebabkan meninggal dunia. Itu terjadi di Jalan Pantai Timur, Helvetia, Pasar II," lanjutnya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih berupaya mendalami kasus ini. Menurut dia, nantinya petugas akan diskusi dengan pihak keluarga untuk melakukan autopsi terhadap korban.
"Untuk autopsi masih akan dimediasi dengan pihak keluarga. Pihak keluarga sementara ini belum berkenan, tapi kita lakukan pendekatan supaya berkenan kita lakukan autopsi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang anak tega membunuh ayah kandungnya sendiri Elkana Pangaribuan (65) usai bertengkar di halaman rumahnya di Jalan Pantai Timur No 58 Kelurahan Cintai Damai, Medan Helvetia, Senin (24/8/2020).
Tersangka merupakan anak ketiga dari empat bersaudara bernama Eqwin Pangaribuan berumur 24 tahun.
Kepala Lingkungan II Kelurahan Cinta Damai, Medan Helvetia, Herbert Sitorus menyebutkan bahwa kronologi kejadian terjadi sekitar pukul 12.00 WIB.
Ayah dan anak tersebut berkelahi tepat di halaman rumah.
"Kejadian yang saya dapat dari masyarakat, menurut informasi warga kejadian mereka bertengkar sekitar jam 12 siang di mana anak bapak bertengkar. Dipukul dengan tangan kosong," tuturnya.
Lalu, korban Elkana Pangaribuan langsung terjatuh tepat di depan pintu dan langsung dibawa ke klinik terdekat.
"Baru bapak itu pulang ke rumah, tepat di pintu rumahnya si bapak sudah terjatuh. Lalu dibawa ke klinik Serasi, sampai di sana korban sudah meninggal dunia," ungkapnya.
Setelah memukul ayahnya, Herbert menyebutkan bahwa pelaku langsung melarikan diri.
"Setelah si bapak ini dipukul, si anak itu pergi lari. Dibawanya juga istrinya sekarang," sebutnya.
Ia menambahkan, penyebab perkelahian gara-gara sang ayah tidak memberikan pelaku untuk menggunakan becak.
"Perkelahiannya di halaman rumah gara-gara becak ini tadi. Jadi si bapak enggak mau kasih becaknya," pungkas Herbert.
(cr3/tribun-medan.com)