Puluhan Oknum Prajurit TNI yang Terlibat Penyerangan Mapolsek Ciracas Akan Dipecat dan Dipenjara
KASAD Jenderal Andika: Lebih Baik Kehilangan 31 Prajurit daripada Nama TNI Angkatan Darat Rusak.
KASAD Jenderal Andika: Lebih Baik Kehilangan 31 Prajurit daripada Nama TNI Angkatan Darat Rusak.
TRIBUN-MEDAN.Com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa menggelar konferensi pers soal penyerangan Mapolsek Ciracas oleh oknum TNI, di dua lokasi berbeda, Minggu (30/8/2020).
Panglima TNI memastikan, hingga Minggu siang, sudah 12 orang tersebut masih diperiksa intensif oleh Denpom dalam kasus penyerangan Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Ciracas, Jakarta Timur serta perusakan toko warga sipil yang terjadi Sabtu (29/8/2020) dini hari lalu.
Hadi menyebut, tiga dari 12 orang tersebut mengaku, ikut merusak kendaraan di Mapolsek Ciracas.
"Tadi pagi ini sudah mengakui tiga orang tersebut karena hampir seharian diperiksa oleh Denpom. Tiga orang tersebut adalah pelaku perusakan sepeda motor, kendaraan," ujar Panglima TNI dalam konferensi pers yang ditayangkan Kompas TV, Minggu (30/8/2020).
Meski demikian, Panglima TNI tidak membeberkan secara lugas apakah 12 orang saksi yang diperiksa Denpom itu personel TNI atau tidak.
Selain memeriksa saksi-saksi, TNI juga mengamankan rekaman CCTV di sekitar lokasi penyerangan. Salah satu rekaman CCTV menunjukkan saat kendaraan dirusak.
"Dalam rekaman CCTV yang kedua ketika terjadi perusakan, terlihat ada sepeda motor dengan dua orang yang diduga kuat melakukan perusakan," ucap Panglima TNI.
Hadi menegaskan, luka pada prajuritnya berinisial MI bukan akibat pengeroyokan, melainkan akibat kecelakaan tunggal.
"Dari keterangan saksi dan rekaman CCTV bahwa luka yang ada di Prajurit MI bukan karena pengeroyokan, tapi akibat kecelakaan tunggal," kata Hadi seperti dikutip dari akun Youtube KompasTV, Minggu (30/8/2020).
Namun, tidak demikian yang prajurit MI laporkan ke rekan-rekannya sesama anggota TNI.

Suasana di Kantor Kepolisian Sektor Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020) dini hari saat diserang sejumlah Prajurit TNI (Istimewa)
Prajurit MI berkata bohong.
Ia bilang, telah dikeroyok sehingga menyebabkan luka di wajah dan tubuhnya.
"Ditemukan bahwa prajurit MI telah menghubungi 27 orang rekannya, dan itu akan dijadikan pengembangan lebih lanjut," ujar Panglima TNI.
Informasi bohong prajurit MI inilah yang memicu kemarahan rekan-rekan TNI lain sehingga mereka meluapkannya dengan melakukan perusakan dan kekerasan terhadap warga sipil, bahkan fasilitas milik Polri.
Dalam rekaman CCTV, terlihat dua hal. Pertama peristiwa kecelakaan tunggal yang menimpa prajurit MI.