KISAH Pilu Pasien COVID-19, Diperkosa Sopir Ambulans yang Membawanya ke Rumah Sakit
Sopir yang sudah merencanakan niat jahat membawa pasien ini berputar-putar 18 km sebelum pelaku melampiaskan nafsu bejatnya di satu lokasi sepi.
KISAH Pilu Pasien COVID-19, Diperkosa Sopir Ambulans yang Membawanya ke Rumah Sakit
India menjadi negara kedua yang terbanyak mencatatkan kasus COVID-19.
Melansir worldometer, India mencatatkan 4.2 juta kasus COVID-19 hingga Senin (7/9/2020).
Lonjakan COVID-19 mungkin tidak lepas abainya warganya melakukan protokol kesehatan.
Bahkan ada kasus seorang sopir ambulans yang bertugas membawa pasien COVID-19 ke rumah sakit rujukan, malah memperkosa pasien yang dibawanya.
Peristiwa ini terjadi di Aranmula, Pathanamthitta, Kerala tengah, India, Sabtu (5/8/2020) malam.
Melansir Hindustan Times, pelaku berusia 29 tahun sudah ditangkap beberapa jam setelah melampias nafsu bejatnya.
Menurut polisi, pelaku membawa dua pasien Covid-19 Sabtu petang ke rumah sakit rujukan untuk mendapat perawatan.
Pasien pertama wanita berusia lanjut yang pertam diantar ke rumah sakit rujukan.
Sedangkan pasien kedua yang berusia 22 tahun diantar ke rumah sakit lain sekitar 4 km dari rumah pertama.
Namun sopir yang sudah merencanakan niat jahatnya membawa pasien ini berputar-putar sejauh 18 km sebelum pelaku melampiaskan nafsu bejatnya di satu lokasi sepi.
Usai melakukan aksi bejatnya, pelaku menakuti korban agar tidak membuka mulut.
Namun korban tidak takut dan mengungkap aksi pemerkosaan yang dialaminya pada dokter yang menanganinya.
Tim dokter melakukan pemeriksaan dan memastikan korban sudah diperkosa.
Polisi langsung membekuk pelaku dan dipecat dari pekerjaannya.
Menteri Kesehatan Kerala, KK Shailaja menggambarkan kejadian itu sebagai ‘tidak berperikemanusiaan’ dan menyatakan bahawa kejadian tersebut ‘tidak seharusnya terjadi’.
Polis menemukan ternyata pelaku yang berusia 29 tahun pernah terlibat dalam beberapa kasus kejahatan pada masa lalu, termasuk percobaan pembunuhan.
Pejabat Kesehatan Kerala mengakui kecolongan dan menyelidiki bagaimana pelaku diterima menjadi pengemudi ambulans pemerintah meski punya catatan kejahatan.
“Pemerkosaan sudah direncanakan pelaku. Pelaku telah mengambil jalan berbelit-belit…Kami telah mengumpul semua bukti. Kami akan mempercepatkan proses pemeriksaan untuk memastikan hukuman yang berat diberi kepada pelaku,” kata KG Simon, kepolisian Kerala.
Pelaku kini menjalani penahanan di ruang isolasi menunggu dihadirkan ke pengadilan.
Pascakejadian ini, petugas kesehatan mengeluarkan aturan setiap ambulans harus mempunyai sekurang-kurangnya dua pekerja dan satu penjagaan keamanan jika membawa pasien wanita.
Perawat Diperkosa Pejabat Kesehatan demi Surat Bebas COVID-19
Kasus pemerkosaan terkait COVID-19 juga dialami seorang perawat untuk mendapatkan surat bebas COVID-19.
Pelakunya adalah pejabat Kesehatan Kerala.
Korban perawat berusia 44 tahun yang telah menjalani karantina bulan lalu setelah pulang ke ibu kota negara bagian dari Kerala utara di mana dia bekerja sebagai perawat rumah.
Korban dinyatakan negatif setelah karantina dua minggu, tetapi dia membutuhkan surat bebas COVID-19 untuk kembali bekerja sebagai perawat.
Perawat tersebut mengatakan kepada polisi menemui pejabat kesehatan setelah masa karantina selesai.
Namun pelaku meminta korban menemuinya di rumahnya di Pangode distrik Thiruvananthapuram.
Korban menemui pelaku di rumahnya dan diperkosa seharian.
Pelaku juga mengancam akan memberitahu polisi bahwa korban melanggar pelaksanaan karantina jika tidak menurut.
Inspektur P Suneesh yang menyelidiki kasus tersebut mengatakan petugas kesehatan juga menyerangnya secara fisik.
Pemeriksaan medis memastikan adanya serangan seksual.
Pelaku didakwa melakukan pemerkosaan, penahanan ilegal, dan penyerangan.
Menteri Kesehatan Kerala KK Shailaja mengatakan pemerintah negara bagian akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku.
“Petugas kesehatan bekerja keras setiap hari. Namun kejadian yang tidak menguntungkan seperti itu akan memberikan kesan negatif dan menggambarkan pekerjaan petugas kesehatan secara buruk.
Kami akan mengambil tindakan tegas terhadap para pelanggar dan memastikan kejadian menyedihkan seperti itu tidak terulang,” kata Shailaja.
Rentetan kejadian buruk memicu perang pernyataan antara partai berkuasa dan oposisi.
Oposisi Kongres dan BJP meminta pengunduran diri menteri kesehatan. (hindustan times)