News Video

Mayat Membusuk Ditemukan Petugas di Rumah Pemuka Agama, Kejadian Berawal dari Orang Kesurupan

Warga berbondong-bondong mendatangi Rumah Tahfiz Quran Ustaz Haji Taufik di Gang Kancil, Kecamatan Medan Selayang, Senin (14/9/2020)

TRIBUN-MEDAN.COM - Warga berbondong-bondong mendatangi Rumah Tahfiz Quran Ustaz Haji Taufik di Gang Kancil, Kecamatan Medan Selayang, Senin (14/9/2020).

Warga penasaran karena tercium aroma busuk dari dalam.

Petugas pun masuk ke rumah itu dengan membawa cangkul.

Beberapa saat melakukan penggalian, petugas mengenakan kemeja dan masker merah keluar.

Ia mengaku menemukan satu jasad yang sudah membusuk

Video penemuan jasad:

Beberapa menit berselang berita ini terbit, petugas tersebut membantah ucapannya.

Ia menyebut kalau pernyataan didasari oleh info yang tak jelas.

"Tak ada mayat," katanya setelah dicecari pertanyaan oleh awak media di lokasi.

Berita sebelumnya. .

Pengakuan dari warga setempat Ibu Sembiring (55) yang rumahnya tepat di sebelah lokasi kejadian menyebutkan, bahwa awalnya kejadian tersebut bermula pada 10 September 2020 lalu.

"Jadi awalnya itu ketahuan bau busuk saat ada 8 orang yang mau bagikan donatur ke Tahfiz ini tiba-tiba kesurupan waktu megang pintu gerbang dan sebut untuk membongkar keramik di rumah tersebut," tuturnya saat diwawancarai di lokasi, Senin (14/9/2020).

"Waktu kejadian kesurupan itu lebih bau lagi, sampai banyak yang muntah," tambahnya.

Lalu setelah itu warga langsung memanggil kepala lingkungan setempat untuk memeriksa kejadian tersebut.

"Kita langsung panggil kepling dan pengurus Masjid Al-Furqon untuk lihat keramik. Ternyata benar bahwa warna keramik itu ada 4 berbeda dari keramik lainnya dan waktu menokok keramik terdengar bunyi kopong," ungkap Sembiring.

Sembiring juga menuturkan sebelumnya pada masa awal mula Covid-19 dirinya dan keluarga sempat diminta membersihkan rumah Tahfiz tersebut.

"Pernah datang abangnya suruh bersihin rumahnya, lalau saya ajak anak dan menantu saya bersihkan. Waktu bersihkan itu rupanya bau sekali enggak tahan," tuturnya.

Ia juga membeberkan bahwa di lokasi keramik tersebut memang didapati informasi dari para santri menjadi ruang penyiksaan dan penyodoman.

Sembiring bahkan menyebutkan pada Bulan Maret 2020, pemilik Tahfiz yang bernama Ustaz Haji Taufik Bin Azis pernah tersandung kasus hukum karena menyodomi 4 anak.

"Di dalam kamar kosong yang keramiknya berbeda itu informasi dari para santri memang meniadi penyiksaan para santri. Juga pada Bulan 3 kemarin Ustaz Taufik itu pernah ditahan polisi karena diduga sodomi dua laki-laki, sempat ditahan tapi bulan 5 udah keluar lagi," ungkapnya.

Namun, ia menyebutkan pihaknya ingin agar rumah tersebut segera dibongkar agar kasus ini dapat titik terang.

"Keputusannya kita tidak tahu isinya karena kita ingin tahu juga agar warga tidak penasaran. Dan supaya kampung ini bersih dari maksiat," tegasnya.

Sembiring menyebutkan bahwa Tahfiz Quran Ustaz Haji Taufik telah berdiri sejak Februari 2019 lalu.

Seorang santri bernama yanto (17) asal Sidikalang di lokasi menerangkan bahwa benar dia pernah melihat temannya disiksa dan disodomi di rungan kamar tersebut.

"Saya tidak pernah dipanggil, tapi kawan saya santri namanya Ilham umur 13 tahun pernah dipanggil ke kamar itu arena melanggar peraturan. Dan disitu dia disodomi pengakuan dari dia. Kami juga sempat ngerekam," pungkasnya.

(vic/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved