VIRAL Seorang Wanita Sengaja Bakar Ulos Batak, Alasannya Tak Mau Lagi Tertipu dengan Debata

Dijelaskan perekam video yang merupakan seorang perempuan, bahwa ulos yang dibakar dulunya ia terima karena ketertipuan dirinya dengan debata.

Penulis: M.Andimaz Kahfi |
Tangkapan Layar Facebook
Seorang warga sengaja bakar ulos batak 

VIRAL Seorang Wanita Sengaja Bakar Ulos Batak, Alasannya Tak Mau Lagi Tertipu dengan Debata

TRIBUN-MEDAN.com - Viral sebuah video memperlihatkan seseorang membakar kain ulos.

Video ini diupload oleh akun Facebook Doharamanulang Minggu (13/9/2020) kemarin.

Dalam video amatir durasi 1 menit 26 detik terlihat tumpukan kain ulos yang sudah terbakar.

"Demi melancarkan hubungan rohku dengan Yesus Kristus," kata perekam dalam video.

"Segala ikatan rohku dengan siapapun. Semuanya itu aku putuskan," sambungnya.

Seorang wanita asyik menenun Ulos Silahisabungan di rumahnya, Desa Silalahi, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Senin (29/6/2020).
Seorang wanita asyik menenun Ulos Silahisabungan di rumahnya, Desa Silalahi, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Senin (29/6/2020). (TRI BUN MEDAN/Dohu Lase)

Dijelaskan perekam video yang merupakan seorang perempuan, bahwa ulos yang dibakar dulunya ia terima karena ketertipuan dirinya dengan debata.

"Saat ini juga aku musnahkan demi nama Yesus Kristus. Sudah tidak ada lagi kuasanya sama seperti sampah ini aku bakar," ujarnya.

Perempuan ini menyebutkan alasan ulos di bakar, agar Yesus leluasa berdiam diri di rumah kami dan pribadi.

"Supaya tidak ada lagi dakwaan-dakwaan dari si iblis. Terpuji nama Yesus kekal sampai selama-lamanya," katanya.

"Ini masih cantik guys, dibakar aja. Akan di tuntaskan semuanya," jelas perempuan tersebut.

Video membakar kain ulos ini banyak dikomentari oleh warganet.

Seperti komentar nyelekit dari akun facebook Pasuria Situmorang.

"Sekalian aja sama bajunya di bakar," tulisnya dalam kolom komentar.

Namun, tanggapan dari akun facebook Grace Napitu memberikan pandangan berbeda.

Dua wisatawan mancanegara asal negara Inggris ikut melakukan manortor pada puncak Perayaan Hari Ulos di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Kamis (17/10/2019).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Dua wisatawan mancanegara asal negara Inggris ikut melakukan manortor pada puncak Perayaan Hari Ulos di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Kamis (17/10/2019).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (Tribun Medan/Riski Cahyadi)

"Aku juga kenal dengan orang seperti itu,di gereja nya katanya tidak boleh ada ulos, adat istiadat juga tidak diperbolehkan.

Tapi nggak pernah lihat ulos itu diapain mereka apalagi sampe dibakar.

Ulos itu bagian dari adat istiadat, dan klo mereka merasa itu sebagai penghalang hub nya dengan Tuhan, aku rasa terlalu pendek-,terlalu sempit dia dan pengikutnya berpikir kalau Tuhan Allah kuasa nya hanya sebatas ulos dll.

Kecuali kamu mengimani nya klo (ulos) adalah tuhan,ya kamu salah,itu hanya simbol,tetap semua kembali ke hati mu,iman mu kpd YESUS yg penting, bukan dengar cakap orang atau pendapat orang.

Sejumlah pelajar mengangkat kain ulos sepanjang 500 meter yang basah akibat diguyur hujan pada Perayaan Ulos di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Kamis (17/10/2019).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Sejumlah pelajar mengangkat kain ulos sepanjang 500 meter yang basah akibat diguyur hujan pada Perayaan Ulos di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Kamis (17/10/2019).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (Tribun Medan/Riski Cahyadi)

Besok orang bilang, salib itu menyembah berhala, maka semua kristen gak boleh ada salib dirumah nya.

Sekalian saja enggak boleh ada tv dirumah karena membawa negatif tontonan nya bg iman kita.

Sudah besok tinggal aja kita dihutan sebagai bukti sebesar apa iman kita, berarti iman mu sebiji mata ikan lah, gampang di ukur sebesar dan seluas apa..maaf klo ada yang tersinggung, mauliate.gb," jelasnya.

Ulos Tidak Cuma Kain, Ragam Ulos di Suku Batak

Bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan Toba pasti membawa ulos sebagai buah tangan.

Namun, sehelai ulos di mata orang Suku Batak bukan hanya kain tenun yang motifnya bervariasi dan elok dipandang.

Menurut Nelson Lumbantoruan, seorang penggiat ulos dari Kabupaten Humbang Hasundutan menjelaskan Suku Batak memandang ulos lebih dari sebuah kain.

" Ulos sebagai simbol kasih sayang, pemberian restu, penyalur berkat, dan sebagai penghangat," jelas Nelson kepada rekan media saat ditemui di Tapanuli Utara, Rabu, (4/12/2019).

Bagi orang Batak, Nelson menjelaskan memakai ulos merupakan suatu kebanggan.

Ulos merupakan sesuatu hal yang tidak bisa dilepaskan dari identitas orang Batak.

Dua wisatawan mancanegara asal negara Inggris ikut melakukan manortor pada puncak Perayaan Hari Ulos di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Kamis (17/10/2019).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Dua wisatawan mancanegara asal negara Inggris ikut melakukan manortor pada puncak Perayaan Hari Ulos di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Kamis (17/10/2019).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (Tribun Medan/Riski Cahyadi)

Wujud ulos sendiri ada berbagai jenis.

Ulos hasil tenunan yang disebut dengan Ulos Herbang.

Ulos tersebut yang sering dijadikan buah tangan yang dibuat dari alat penenun.

Lalu ada ulos yang tidak berbentuk kain.

Ulos ini berbentuk tanah atau ladang, biasa disebut dengan Ulos Na So Ra Buruk atau yang memiliki arti ulos yang tak akan pernah lapuk.

Biasanya Ulos Na So Ra Buruk diberikan orang tua untuk anak perempuannya yang baru menikah.

Dua wisatawan mancanegara asal negara Inggris ikut melakukan manortor pada puncak Perayaan Hari Ulos di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Kamis (17/10/2019).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Dua wisatawan mancanegara asal negara Inggris ikut melakukan manortor pada puncak Perayaan Hari Ulos di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Kamis (17/10/2019).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (Tribun Medan/Riski Cahyadi)

Aturannya, tanah atau ladang pemberian tersebut tidak boleh dijual atau diberikan ke orang lain.

"Kemudian ada ulos dalam bentuk uang disebut dengan Ulos-ulos atau Ulos Tonun Sadari.

Ada juga ulos dalam bentuk sajian makanan seperti nasi dan ikan," jelas Nelson yang juga merupakan Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata Kabupaten Humbang Hasundutan.

Ulos dalam bentuk kain sendiri memiliki ragam jenis dan makna yang berbeda.

Inilah yang membuat ulos begitu istimewa.

Untuk itu pada 2018, Kementerian Pariwisata (sebelum menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) memiliki wacana untuk memperjuangkan Warisan Budaya Dunia Tak Benda dari UNESCO.

Sejumlah pelajar mengangkat kain ulos sepanjang 500 meter yang basah akibat diguyur hujan pada Perayaan Ulos di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Kamis (17/10/2019).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Sejumlah pelajar mengangkat kain ulos sepanjang 500 meter yang basah akibat diguyur hujan pada Perayaan Ulos di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Kamis (17/10/2019).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (Tribun Medan/Riski Cahyadi)

14 Jenis Ulos, Kain Kebanggaan Suku Batak

Kain ulos adalah kain tenun tangan khas dari suku Batak yang sering juga dijadikan oleh-oleh khas dari Sumatera Utara.

Bukan sekadar kain, sehelai ulos mengandung makna yang mendalam.

Mungkin masyarakat dari luar suku Batak mengenal kain yang berasal dari kawasan Toba hanya ada satu jenis ulos.

Namun, sebenarnya ulos terdiri dari berbagai jenis.

Ulos juga tidak bisa sembarangan dipakai karena beda jenis, maka beda pula maknanya.

Berikut ini 14 jenis kain ulos dan maknanya:

1. Ulos Ragi Hotang

Ulos Ragi Hotang biasanya digunakan pada waktu pesta atau diberikan kepada sepasang pengantin yang baru menikah.

Dengan harapan agar keduanya memiliki ikatan batin.

2. Ulos Sibolang

Ulos Sibolang biasanya digunakan pada saat duka karena Ulos Sibolang biasa disebut sebagai simbol dukacita.

Sejumlah pelajar mengangkat kain ulos sepanjang 500 meter yang basah akibat diguyur hujan pada Perayaan Ulos di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Kamis (17/10/2019).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Sejumlah pelajar mengangkat kain ulos sepanjang 500 meter yang basah akibat diguyur hujan pada Perayaan Ulos di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Kamis (17/10/2019).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (Tribun Medan/Riski Cahyadi)

3. Ulos Mangiring

Ulos ini mempunyai corak yang saling beriringan.

Hal tersebut melambangkan kesuburan dan kekompakan.

Ulos ini biasanya diberikan kepada seorang anak yang baru lahir, terutama anak pertama.

Bertujuan agar kiranya anak tersebut kelak diiringi kelahiran berikutnya.

4. Ulos Ragi Huting

Dahulu ulos ini biasanya digunakan oleh para gadis pada saat pesta dengan cara melilitkannya di bagian dada yang disebut Hoba-hoba.

Sesuai perkembangan zaman, ulos Ragi Huting ini semakin sulit ditemukan.

Sejumlah pelajar mengangkat kain ulos sepanjang 500 meter yang basah akibat diguyur hujan pada Perayaan Ulos di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Kamis (17/10/2019).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Sejumlah pelajar mengangkat kain ulos sepanjang 500 meter yang basah akibat diguyur hujan pada Perayaan Ulos di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Kamis (17/10/2019).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (Tribun Medan/Riski Cahyadi)

5. Ulos Bintang Maratur

Ulos Bintang Maratur menggambarkan jejeran bintang yang teratur.

Bermakna untuk menunjukkan orang yang patuh, setia, dan rukun dalam suatu ikatan keluarga.

Ulos ini biasanya digunakan pada waktu pesta.

6. Ulos Ragi Hidup

Ulos Ragi Hidup melambangkan kehidupan dan kebahagiaan dalam keturunan dengan umur yang panjang (saur matua).

Ulos ini biasanya digunakan pada waktu pesta.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (kanan) bersama Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution (kiri) menghadiri Perayaan Ulos di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Kamis (17/10/2019).Tribun Medan/Riski Cahyadi
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (kanan) bersama Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution (kiri) menghadiri Perayaan Ulos di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Kamis (17/10/2019).Tribun Medan/Riski Cahyadi (Tribun Medan/Riski Cahyadi)

7. Ulos Pinunsaan

Ulos Pinunsaan adalah salah satu ulos yang paling mahal.

Ulos ini biasanya disandang oleh para raja dan dipakai pada waktu pesta.

8. Ulos Simarinjam Sisi

Ulos ini dipakai pada waktu pesta oleh salah satu orang yang berada paling depan pada saat acara pesta.

9. Ulos Lobu-lobu

Jenis ulos ini biasanya mempunyai keperluan yang sangat khusus, terutama bagi orang yang sering mendapat kemalangan.

Produksi tenun Galeri Ulos Sianipar yang dikreasikan oleh Robert Sianipar di Jalan AR Hakim Medan Gang Pendidikan, Medan.
Produksi tenun Galeri Ulos Sianipar yang dikreasikan oleh Robert Sianipar di Jalan AR Hakim Medan Gang Pendidikan, Medan. (TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI)

10. Ulos Sitoli Tuho

Ulos ini digunakan sebagai pengikat kepala atau tali-tali oleh gadis Batak.

11. Ulos Suri-suri Na Ganjang

Ulos Suri-suri Na Ganjang diberikan kepada pengantin baru.

Ulos ini juga dipakai sebagai Hande-Hande (selendang).

Ulos ini juga disebut sebagai Ulos Gabe-gabe.

12. Ulos Tumtuman

Ulos ini dipakai sebagai ikat kepala oleh seseorang untuk menunjukkan bahwa yang bersangkutan adalah anak pertama.

Wisatawan diperkenalkan dengan kain tenun Ulos Batak
Wisatawan diperkenalkan dengan kain tenun Ulos Batak (Istimewa)

13. Ulos Tutur-tutur

Ulos Tutur-tutur dipakai sebagai pengikat kepala yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya (keturunannya).

14. Ulos Antak-antak

Ulos ini dipakai sebagai selendang bagi orang tua untuk melayat orang meninggal dunia.

Selain itu, ulos tersebut juga dipakai sebagai kain yang dililitkan pada waktu menari.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : "Ulos Tidak Cuma Kain, Ragam Ulos di Suku Batak", "14 Jenis Ulos, Kain Kebanggaan Suku Batak"

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved