Ternyata Gembong Narkoba asal China Cai Changpan Pernah Ikut Latihan Militer, Polri Terjunkan Brimob
Warga di sekitar hutan Tenjo Bogor mengatakan Cai Changpan sempat keluar dari hutan ke salah satu desa untuk membeli makanan.
Ternyata Gembong Narkoba asal China Cai Changpan Pernah Ikut Latihan Militer, Polri Terjunkan Brimob
Sudah dua minggu lebih Polri memburu gembong narkoba asal China, Cai Chang Pan, yang kabur dari Lapas Kelas I Tangerang pada 14 September 2020.
Cai Changpan alias Antoni alias Cai Ji Fan kabur dari Lapas Tangerang melalui gorong-gorong dengan menggali tanah.
Namun pelarian gembong narkoba yang sudah divonis mati ini baru diketahui setelah empat hari kemudian, yakni pada 18 September 2020.
Cai Changpan melarikan diri setelah membuat lubang dari kamar menuju gorong-gorong yang diperkirakan mencapai sekitar 30 meter.
Ternyata terpidana mati penyelundupan 110 kilogram sabu juga pernah kabur dari Rutan Mabes Polri di Cawang, Jakarta Timur.
Cai Changpan bersama 7 rekannya kabur dari Rutan Mabes Polri pada 24 Januari 2017 dengan melubangi tembok kamar mandi menggunakan batang besi sepanjang 30 cm.
Mereka kemudian memanjat tembok Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) setinggi 2,5 meter.
Polisi tak butuh waktu lama untuk menangkap Rutan Mabes Polri.

Pada 27 Januari 2017, Rutan Mabes Polri ditangkap di Sukabumi.
Rutan Mabes Polri kemudian kembali dijebloskan ke rutan dengan pengawalan ketat.
Cai Changpan alias Antoni kelahiran Fujian pada 7 Januari 1967 ini ditangkap petugas kepolisian di Desa Pasir Kacapi, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, pada 26 Oktober 2016 lalu bersama 7 tersangka lainnya.
Mereka diringkus di sebuah pabrik ban vulkanisir dengan total barang bukti sabu seberat 110 kg.
Kemudian pada Juli 2017, Cai Chang Pan divonis mati oleh Pengadilan Negeri Tangerang.
Hukuman mati itu diperkuat lagi melalui putusan di Pengadilan Tinggi Banten dengan nomor perkara 68/PID/2017/PT.BTN pada 27 September 2017.
"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Cai Changpan alias Antoni tersebut dengan pidana mati.
Memerintahkan agar terdakwa tetap ditahan.
Menyatakan barang bukti," dikutip dari amar putusan dalam situs Mahkamah Agung, Selasa (22/9/2020).
Gali lubang 8 bulan
Hasil penyelidikan polisi, Cai Changpan diketahui menutupi lubang galian yang dibuat dengan kasur agar tidak diketahui oleh petugas lapas.
Prosesnya dilakukan hingga 8 bulan.
"Tempat tidur dia geser, baru dilubangi.
Setelah sudah gali tanah, dia tutup lagi.
Itu tempat tidur 2 tingkat, dia geser dan gali, begitu selama 8 bulan dia lakukan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus.
Yusri menjelaskan, berdasarkan keterangan rekan satu sel, Cai Changpan menggali lubang sendirian setiap malam dari pukul 22.00 hingga 05.00 WIB.
"Dia (Cai Changpan) lakukan setiap lubangi galian itu sehari 2 plastik tanah dan dibuang ke tong sampah, itu pengakuan teman sekamar," kata Yusri.
Cai Changpan menggunakan alat penyedot untuk membuang air yang muncul saat menggali tanah.
Polisi sempat mencoba menggali tanah dengan cara dan alat yang dipakai Cai Changpan.
Saat berhasil membuat jalur hingga keluar lapas, Cai Changpan sempat mengajak teman satu sel untuk kabur.
Namun, napi tersebut menolak dengan alasan tak ingin terlibat dalam pelarian.
"Dia (rekan Cai Changpan) bilang tak mau terlibat dalam hal ini. Dia tak mau ikut. Tapi dia tahu (aksi Cai), makanya dia sampaikan 8 bulan yang bersangkutan lobangi itu," kata Yusri.
Oknum lapas dapat imbalan
Hasil penyelidikan lain, sipir dan Pegawai Negeri Sipil yang dua-duanya berinisial S mendapatkan imbalan saat membantu Cai Changpan kabur dari Lapas Kelas I Tangerang.
Dua petugas lapas ini mendapatkan uang Rp 100.000 tiap kali membantu Cai Changpan seperti membeli dan mengantarkan pompa air.
Namun, polisi masih melakukan penyelidikan, apakah ada unsur pidana yang dilakukan keduanya.
"Itu keterangannya yang bersangkutan. Kita masih dalami mudah-mudahan gelar perkara selesai dan bisa dinaikkan statusnya dari saksi menjadi tersangka," kata Yusri.
Buru hingga ke hutan Pihak kepolisian terus melakukan pengejaran Cai Changpan hingga ke Hutan Tenjo di Bogor, Jawa Barat.
Pencarian tersebut berdasarkan informasi sejumlah warga bahwa yang bersangkutan masuk ke hutan.
Cai Changpan diyakini dapat bertahan hidup di hutan karena pernah mengikuti pelatihan kemiliteran di China.
"Jadi bagaimana dia menghadapi survival (di dalam hutan) itu dia memang sudah punya dasar," kata Yusri.
Selain melakukan pengejaran, Polda Metro Jaya dan Polres Metro Tangerang Kota juga menerbitkan selebaran Daftar Pencarian Orang (DPO) yang turut menyertakan foto Cai Changpan.
"Semoga dengan DPO dan sebarkan foto tersangka agar masyarakat bisa bantu untuk memberi informasi kepada petugas kita. Itu harapan kita," jelas Yusri.
Selebaran tersebut juga mencantumkan nomor telepon Satresnarkoba Polres Metro Tangerang Kota di nomor 081253178671, yang bisa dihubungi oleh masyarakat yang mempunyai informasi mengenai keberadaan Cai Changpan.
Terbaru Polri mengerahkan mengerahkan personel Brigade Mobil (Brimob) memburu Cai Changpan.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyatakan, pihak kepolisian memutuskan menurunkan personel Brimob, sebab luasnya wilayah pencarian tersangka yang berupa hutan.
"Tim masih bergerak di sana, hari ini dibantu oleh teman-teman dari Brimob untuk melakukan pengejaran ke dalam hutan," ungkap Yusri kepada wartawan di Mako Polda Jaya, Sabtu (3/10/2020).
Yusri menambahkan, pihak kepolisian juga meminta keterangan sejumlah warga desa yang tinggal berdekatan dengan Hutan Tenjo yang diduga menjadi lokasi persembunyian Cai Changpan.
Melalui pemeriksaan tersebut, ditemukan bahwa Cai Changpan sempat keluar dari hutan ke salah satu desa untuk membeli makanan.
Setelahnya, ia kembali masuk ke dalam hutan.
"Dia sempat keluar di salah satu desa untuk beli makanan, kemudian dia masuk ke dalam hutan lagi, makanya kita perluas pencarian di backup oleh Brimob Polda Metro Jaya," ujar Yusri.
Dua Pejabat Lapas Dinonaktifkan
Kepala Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Rika Aprianti mengatakan, dua petugas Lapas Kelas I Tangerang dinonaktifkan terkait kaburnya terpidana mati kasus narkoba, Cai Changpan.
"Dinonaktifkan dari jabatannya dan ditempatkan sementara di Kantor Wilayah Kemenkumham Banten," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/9/2020).
Keduanya adalah Kepala Pengamanan Lapas Kelas I Tangerang dan komandan siaga yang bertugas saat Cai Changpan kabur.
Rika menjelaskan, memang terdapat unsur kelalaian sehingga kedua pegawai itu dinonaktifkan.
Namun untuk memastikan apakah keduanya terlibat atau tidak membantu Cai Changpan kabur, Rika mengatakan, hal tersebut merupakan ranah kepolisian.
"Kalau masalah keterlibatan secara pidana itu silakan ke kepolisian, karena mereka yang sudah melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus ini," kata Rika.
Rika menekankan, Ditjen PAS sudah menyiapkan sanksi administrasi kepada kedua petugas yang kini diperiksa di Kanwil Kemenkumham Banten.
"Siapa pun yang memang terbukti lalai secara pekerjaan, tentu ada sanksi administrasi," kata dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terpidana Mati Cai Changpan Kabur, 2 Petugas Lapas Kelas I Tangerang Dinonaktifkan" , "Polda Metro Jaya Kerahkan Brimob dalam Pengejaran Terpidana Mati Cai Changpan"