Bentrok Mahasiswa vs Aparat di Unimed

BREAKING NEWS: VIRAL Video Mahasiswa Mapala Unimed Dibubarkan Paksa dari Sekretariat, Diduga . . .

Viral video pembubaran paksa terhadap Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Unimed oleh pihak Sekuriti, di sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unimed

Editor: M.Andimaz Kahfi

VIRAL Video Mahasiswa Mapala Unimed Dibubarkan Paksa dari Sekretariat, Diduga Karena Hal Ini?

TRI BUN-MEDAN.com - Viral video pembubaran paksa terhadap Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Unimed oleh pihak Sekuriti, di sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unimed Jalan Willem Iskandar, Kelurahan Medan Estate, Kecamatan Percut Seituan, Jumat (2/10/2020) sekitar pukul 14.30 WIB.

Alasan pembubaran karena sudah dikeluarkan surat oleh Rektorat agar mahasiswa yang berkegiatan di UKM tidak sampai malam.  

Namun mahasiswa yang bergabung dalam MAPALA diduga tidak mengindahkan surat tersebut.

Disebutkan bahwa para mahasiswa pecinta alam Unimed, sudah diberikan surat peringatan (SP) sebanyak 2 kali.

Alasan kegiatan di UKM tidak dibenarkan sampai malam.

Hal itu guna menghindari terjadinya hal negatif di area Kampus.

Salah satunya antisipasi terjadinya tindakan asusila.

Di mana saat kegiatan di UKM diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi.

Karena mahasiswa tersebut tidak mengindahkan surat Rektorat dimaksud, maka pihak Rektorat memerintahkan anggota Sekuriti membubarkan paksa mahasiwa MAPALA dan mengeluarkannya dari area kampus.

Saat melakukan pembubaran paksa, anggota Sekuriti dibantu oleh 3 orang oknum seragam loreng tanpa baju dan seorang personel Polri.

Saat dilakukan pembubaran paksa, mahasiswa menolak dan melakukan perlawanan.

Sehingga sempat terjadi kericuhan.

Dalam video amatir yang beredar, terjadi perdebatan hingga saling tarik menarik antara mahasiswa dengan anggota Sekuriti dan oknum seragam loreng.

Bahkan sejumlah mahasiswa yang hingga terjerembab jatuh di aspal.

Bahkan seorang mahasiswa tampak di piting lehernya akibat terus melakukan perlawanan.

Setelah cekcok hingga saling tarik menarik, para mahasiswa akhirnya setuju keluar area kampus.

Tak berhenti sampai disitu, sekitar pukul 19.00-21.30 WIB, mahasiswa Unimed yg bergabung dlm MAPALA, sempat melakukan aksi demo di depan kantor Sekuriti.

Ketua Mapala Ungkap Kronologinya

Anggota UKM saat terlibat kontak fisik dengan aparat keamanan kampus, Jumat (2/10/2020) pagi.
Anggota UKM saat terlibat kontak fisik dengan aparat keamanan kampus, Jumat (2/10/2020) pagi. (istimewa/t r ibun-medan.com)

Ketua Umum Mapala Unimed Rahmat Hakiki Lubis melalui keterangan yang juga diunggah di akun instagram Mapala Unimed menuturkan kronologi kericuhan yang terjadi.

Rahmat mengatakan bahwa pada awalnya Mapala Unimed sempat mendapatkan Surat Peringatan dari pihak rektorat untuk mengindahkan aturan kegiatan kampus di masa pandemi covid-19.

"Jadi awalnya itu dari SP 1 yang diberikan pihak WR 3 kepada kami melalui staf nya.

Setelah itu kami melayangkan surat ke Rektorat untuk permohonan audiensi.

Tapi di situ kami sudah mengindahkan peraturan yang dibuat

yakni tidak boleh ada kegiatan di atas jam 7 malam," ujar Rahmat.

Rahmat mengatakan pada hari Kamis (1/10/2020) pihaknya sempat mengadakan Training of Trainer atau ToT di Sekretariat dari pukul 16.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB.

"Waktu itu sudah mau bubar sebenarnya tapi, sudah selesai ToT kami istirahat sebentar. Setelah itu kami didatangi 30 satpam," katanya.

Sebelum kejadian didatangi sebanyak 30 satpam tersebut, Rahmat mengatakan dirinya sempat menemui Pembina Mapala Unimed yang juga merupakan seorang dosen yang saat itu berada di asrama mahasiswa Papua.

"Saat itu ada perdebatan sedikit dan ada kata-kata yang tidak pantas juga dilontarkan kepada kami. Karena tidak menemui jalan keluar kami memutuskan untuk kembali," katanya.

Kemudian, setelah ada pembubaran dari satpam Rahmat dan beberapa anggota lainnya memutuskan untuk melakukan aksi di pintu 4 Unimed yang dilanjutkan ke pintu 2 Unimed.

"Setelah itu kami memutuskan untuk pergi ke Jalan pancing rame-rame untuk brifing melakukan aksi menyuarakan pendapat lah. Aksi damai lebih tepatnya," ujarnya.

Setelah itu, Rahmat mengatakan aksi pembongkaran Sekretariat Mapala Unimed yang dikomandoi oleh pembina Mapala Unimed dilakukan keesokan harinya setelah Salat Jumat.

"Terus besoknya kami lagi di sini, sekitar setelah Salat Jumat mereka datang yang dikomandoi Pembina Mapala Unimed, ada dosen juga, dekan, tentara, polisi juga ada untuk mengangkut semua barang-barang di Sekretariat kami.

Kami di situ minta mereka menunjukkan surat perintah dari atasan, tapi mereka tidak mampu menunjukkan, makanya kami melawan. Tapi tetap tidak dengan kekerasan," terangnya.

Kejadian pengangkutan barang-barang dari Sekretariat Mapala Unimed secara paksa ini pada akhirnya berujung audiensi dengan Wakil Rektor 3 yang akan dilakukan sekitar tanggal 5 hingga 9 September 2020.

"Kami enggak masalah kalau ada penindakan begini, cuma kan harusnya ada mediasi dulu enggak tiba-tiba begini.

Nah di situ akhirnya ada dari pihak WR 3 mengatakan akan dilakukan audiensi pada tanggal 5 sampai 9 Oktober 2020," tuturnya.(*)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved